Virus Corona
Imbas Corona, Susi Pudjiastuti Akui Kini Alami Masa Tersulit dalam Hidup: Bukan Sulit Lagi, Nihil
Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti mengaku terpaksa merumahkan banyak karyawan di masa pandemi Virus Corona.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Claudia Noventa
TRIBUNWOW.COM - Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti mengaku terpaksa merumahkan banyak karyawan di masa pandemi Virus Corona.
Dilansir TribunWow.com, Susi Pudjiastuti menyebut pandemi kini menjadi masa tersulit yang pernah dialaminya semenjak menjalani dunia usaha.
Ia bahkan mengaku selama pandemi Virus Corona penghasilannya nihil.

• Guru SMP di Bojonegoro Perdaya 25 Wanita, Ngaku Jadi Fotografer hingga Paksa Foto Tanpa Busana
• Minta Jokowi Tegas Lindungi Laut Indonesia, Susi Pudjiastuti: Gerakkan Seluruh Pembantu Bapak
Hal itu disampaikan Susi Pudjiastuti dalam tayangan YouTube KompasTV, Sabtu (13/6/2020).
"Yang pasti total, Susi Air dua bulan itu nol penerbangannnya," ucap Susi.
"Sama sekali, kita ada penerbangan ke Jakarta untuk urusan logistik aja, urusin ini, urusin itu."
Susi mengaku, di masa pandemi dirinya harus mengurus sejumlah hal terkait maskapai penerbangannya itu.
Padahal, menurutnya tak ada pemasukan yang diperoleh dari maskapai penerbangan.
"Tapi sementara belum ada ketetapan pemerintah untuk misalnya kayak, pesawat itu kan ada BKPB (Buku Pemilik Kendaraan Bermotor) yang harus diperpanjang tiap tahun," ucap Susi.
"STNK (Surat Tanda Nomor Kendaraan) tidak ada, surat-surat pilot harus tetap kita urus."
"Seperti hari ini ada security clearance untuk 24 orang mesti dibayar 8 juta contohnya. Itu tiap 3 bulan, itu semua beban terus jalan," sambungnya.
• Kumpulan Ucapan Selamat Idul Fitri Para Tokoh, Jokowi, Anies, Sandiaga, hingga Susi Pudjiastuti
Lebih lanjut, ia mengatakan masa pandemi ini menjadi waktu tersulitnya.
Menurut Susi, ia kesulitan ekonomi meski memiliki sejumlah bisnis.
"Tapi penerbangan tidak ada sama sekali," terang Susi.
"Tapi kan kalau kita mau terbang kita harus siap, ini yang kadang-kadang mungkin kita bilang ekonomi, saya pikir tersulit dalam hidup usaha saya."
"Ya dalam hidup saya bekerja, usaha itu ya kali ini."
Bahkan, ia menyebut kondisi pandemi tak hanya menyebabkan ekonominya sulit.
Untuk bisa mempertahankan hidup dan bisnisnya, Susi mengaku harus menutup sejumlah cabang usahanya.
Ia juga sampai harus merumahkan banyak karyawan selama masa pandemi.
"Its stop, bukan sulit lagi, nihil dan defisit," kata Susi.
"Ya sebetulnya apapun strateginya its not gonna make the numbers atau situation better kan."
"Tapi kita ya bertahan tutup banyak cabang, merumahkan banyak karyawan," tukasnya.
• Kecewa soal Rangkap Jabatan Wamen, Refly Harun Puji Susi-Erick Thohir: Mereka Rela Hilang Kesempatan
Simak video berikut ini dari menit awal:
Ungkap Kerugiaan saat Pandemi
Di sisi lain, sebelumnya Susi Pudjiastuti menceritakan bagaimana kondisi bisnis miliknya setelah terhantam pandemi Virus Corona (Covid-19).
Susi jujur mengakui kini 95 persen pendapatannya sudah hilang, karena sepinya pemasukan.
Bahkan ia tidak memungkiri apabila kondisi terus berlanjut, dirinya terancam bangkrut.
Pernyataan tersebut ia sampaikan saat menghadiri acara Indonesia Lawyers Club (ILC), Senin (21/4/2020).
• Polisi Telusuri Video Viral Pasangan Remaja yang Berbuat Asusila di Pinggir Jalan saat Hujan
Awalnya Presiden ILC Karni Ilyas meminta pandangan Susi mengenai kondisi saat ini dari sudut pandangnya sebagai pengusaha.
"Ibu kan punya usaha tapi lebih ke transportasi, dan saya tidak tahu yang lain-lainnya," kata Karni Ilyas.
"Saya dengar cabang-cabang lainnya banyak," lanjutnya.
Susi menjawab kini pendapatannya makin menipis karena penutupan bandara yang terjadi dimana-mana.
"Sekarang ya cuma (bisnis) transportasi Susi Air saja, tapi ya sejak Bulan Maret kita sudah 95 persen mid of March (pertengahan Maret), airport-airport (bandara-bandara) sudah tutup," ujarnya.
"Di Papua tutup, jadi kita sekarang tinggal 5 persen saja penerbangan kita mungkin minggu depan makin berkurang," lanjut Susi.
• Susi Pudjiastuti Dibuat Heran Dengar Kepercayaan Presiden ILC soal Corona: Bang Karni Ini Gimana
Rugi 95 Persen
Susi lalu menjelaskan soal kerugian yang kini ia miliki.
Ia mengatakan pendapatannya kini hanya lima persen.
"Pendapatan kita tinggal lima persen dari 100 persen," ujar Susi.
Kerugian yang ia alami bahkan bisa mencapai angka Rp 30 miliar per bulan.
"Kalau kita tidak melakukan efisiensi, restructuring organisasi, pengurangan karyawan, meng-upgrade pilot ya tentunya bisa Rp 20 sampai 30 miliar per bulan lebih," papar Susi.
Mantan Menteri Kelautan menjelaskan kerugian sebesar Rp 30 miliar belum termasuk bunga, dan cicilan bank.
"Belum lagi bunga bank, dan cicilan bank, mau tidak mau ya kita harus mengurangi kita apa yang bisa kita bisa efisienkan, untuk sementara menahan napas," lanjutnya.
Susi mengatakan solusi sementara untuk menyelamatkan bisnisnya kini adlah menutup sejumlah cabang, hingga terpaksa melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) kepada beberapa karyawannya.
"Sebagian ada yang kita rumahkan, sebagian ada yang kita kurangi salary-nya (gaji), tutup beberapa cabang," kata dia.
"Ya ada (PHK), ya harus mau tidak mau," imbuh Susi. (TribunWow.com)