Breaking News:

Terkini Daerah

Kisah Keluarga di Salatiga Tinggal di Bekas Kandang Sapi selama 6 Tahun, Berharap Bantuan Pemerintah

Keluarga di Kecamatan Tingkir, Kota Salatiga, Jawa Tengah terpaksa hidup di rumah bekas kandang sapi selama enam tahun. Ini kisahnya.

Penulis: Vintoko
Editor: Lailatun Niqmah
Capture YouTube Kompas TV
Satu keluarga di Kecamatan Tingkir, Kota Salatiga, Jawa Tengah terpaksa hidup di rumah bekas kandang sapi selama 6 tahun. 

TRIBUNWOW.COM - Satu keluarga di Kecamatan Tingkir, Kota Salatiga, Jawa Tengah terpaksa hidup di rumah bekas kandang sapi.

Dikutip TribunWow.com dari tayangan YouTube KompasTV, Jumat (12/6/2020), keluarga itu diketahui sudah enam tahun hidup di rumah tersebut.

Tak hanya hidup prihatin, keluarga ini juga mengaku belum pernah mendapat bantuan sosial bagi warga terdampak Covid-19.

Ketua PERSI Sebut Covid-19 Masih Bertahan Hidup di Jenazah hingga 72 Jam: Ada Potensi Penularan

Rumah berukuran 6 x 3 meter itu terletak di tengah perkebunan tanaman sengon dan kopi milik warga.

Sang kepala keluarga menjaga dan merawat kebun sengon dan kopi ini.

Karena kondisi ekonomi dan sulitnya mencari pekerjaan, membuat keluarga ini tak punya pilihan lain.

Terlebih saat pandemi Covid-19 yang terjadi saat ini.

Untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari keluarga ini kesulitan.

Hingga kini, keluarga tidak mampu ini belum pernah menerima bantuan sosial bagi warga miskin terdampak pandemi Covid-19.

"Saya juga kurang tahu. Katanya, dulu saya ikut RT 8 RW 3 Gendongan. Itu katanya bapaknya tidak pernah ikut aktivitas di RT itu, katanya nanti kalau dapat jadi yang lain iri," kata Ika Yuliani, salah seorang anggota keluarga.

Pasien Sembuh Covid-19 Diarak Keliling Kampung, Ditandu bak Raja hingga Gunting Pita

Dinas Sosial Salatiga angkat bicara soal nasib keluarga tidak mampu ini.

Dinas Sosial mengatakan keluarga tersebut belum terdaftar menerima bantuan sosial, dikarenakan tidak memiliki surat-surat administrasi kependudukan.

Meski demikian, Dinas Sosial Salatiga telah memberikan bantuan sementara, berupa bahan pokok kepada keluarga tidak mampu ini.

Bantuan sementara diberikan, selagi surat-surat untuk mendaftarkan sebagai keluarga miskin tengah diajukan.

Kepala Dinas Sosial Kota Salatiga, Roch Hadi mengatakan pihaknya segera menindaklanjuti laporan tersebut dengan memberikan data ke RT dan RW.

"Kita lakukan dengan memberikan data ini ke wilayah lewat RT/RW segera nanti diusulkan ke Pusdatin, lewat Pak Lurah dan Pak Camat, agar mendapatkan bantuan untuk tahap berikutnya," ujar dia.

Menurutnya, bila tidak segera diusulkan, keluarga ini tak kunjung mendapat bantuan.

"Kalau tidak segera nanti kita usulkan, nanti kasihan. Yang bantuan sifatnya temporer saja, kalau enggak diusulkan nanti malah tidak tidak tercatat dalam data."

Simak videonya

KM Mekar Jaya Tiga yang Bawa 110 Ton Sembako Tenggelam, Nahkoda Langsung Minta ABK Selamatkan Diri

Kisah Sugiman Tinggal di Bekas Kandang Sapi dan Tak Dapat Bansos 6 Tahun, Dinsos: Tak Melapor

Dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, suami Ika Yuliana, Sugiman mengatakan keluarganya sudah tinggal di rumah bekas kandang sapi selama enam tahun.

Dijelaskannya, saat menempati tempat itu pertama kali, rumah tersebut tak memiliki dinding.

Perlahan, dia meminta material kepada beberapa tetangga dan mengais di tempat pembuangan.

Saat ini, tempat tinggalnya sudah ada tembok setinggi 50 centimeter dan dindingnya dari anyaman bambu.

Tempat tinggalnya yang berukuran 3x6 meter terbagi atas dua sekat, satu untuk dapur dan amben, dan ruang dalam untuk tidur lima orang.

"Awal-awal penerangan di sini hanya senter. Lalu kami menyalur listrik. Tapi dicabut, menyalur lagi, lalu dicabut lagi," jelas Sugiman, Selasa (9/6/2020).

Dia mengaku, listrik sangat penting karena untuk belajar anak-anaknya.

Selain itu agar terhindar dari binatang.

"Paling sering masuk sini itu ular, saya menangkap yang berukuran besar sebanyak lima kali. Kalau yang kecil-kecil palingan saya halau biar keluar," ungkapnya.

Sugiman mengaku tak memiliki pekerjaan tetap.

"Saya buruh pemetik kelapa, upahnya dua butir untuk satu pohon. Tapi sudah satu bulan ini menganggur karena ada corona," jelasnya.

Sementara istrinya kerja membantu di tetangga dengan upah Rp 300 ribu per bulan.

"Yang paling susah disini itu air karena harus mengambil dengan jalan kaki sekitar 300 meter. Itu sebenarnya tandon warga Nanggulan untuk menyirami tanaman, tapi kami ambil buat keperluan sehari-hari," terang Sugiman. (TribunWow.com)

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "6 Tahun Tinggal di Bekas Kandang Sapi, Sugiman Berharap Bantuan Pemerintah"

Sumber: Kompas TV
Tags:
SalatigaKemiskinanJawa Tengah
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved