Virus Corona
Tanggapan Ganjar setelah Elektabilitasnya Naik Kalahkan Anies: Tak Etis, Saya Ngurusin yang Ini Saja
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo memberikan tanggapan terkait kenaikan angka elektabilitas menuju Pemilu tahun 2024 mendatang.
Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo memberikan tanggapan terkait kenaikan angka elektabilitas menuju Pilpres 2024 mendatang.
Dilansir TribunWow.com, berdasarkan survei yang dilakukan oleh Indikator Politik Indonesia, elektabilitas Ganjar Pranowo naik sebanyak 2,7 persen dari bulan Februari 2020 yang hanya 9,1 persen menjadi 11,8 persen pada Mei 2020.
Dan sebaliknya, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengalami penurunan dari 12,1 persen pada survei Februari lalu, menjadi 10,4 persen.

• Pamor Anies Kalah dari Ganjar dalam Survei Pilpres 2024, Mardani Ali: Enak Tuh, dari Jokowi Langsung
Ganjar mengaku tidak terlalu tertarik untuk membicarakan tentang hal itu.
Menurutnya, tidak etis membahas hasil survei tersebut di tengah kondisi keprihatinan masyarakat menghadapi pandemi Virus Corona.
Hal ini disampaikannya dalam tayangan Youtube KompasTV, Rabu (10/6/2020).
"Saya sebenarnya tidak terlalu tertarik untuk membicarakan soal survei," ujar Ganjar.
"Karena sebenarnya dalam kondisi masyarakat seperti ini, tidak etis lah saya mengomentari yang seperti itu," jelasnya.
Menurut Ganjar, hasil survey tersebut biarlah menjadi perbincangan di masyarakat.
Dirinya tidak ingin terlalu jauh menanggapinya.
Gubernur kelahiran Karanganyar Jawa Tengah itu mengaku lebih memilih memikirkan hal-hal tentang penanganan Covid-19.
• Lihat Warga Berkerumun untuk Pembagian BST, Ganjar Pranowo Langsung Atur Antrean: Jangan Ngeyel ya
Dikatakannya, keselamatan masyarakat jauh lebih harus diperhatikan ketimbang mengurusi hasil survey elektabilitas tersebut.
"Biarlah survey menjadi diskursus publik, tapi bagaimana saya lebih menyiapkan agar masyarakat segera selesai dengan banyak urusan terkait dengan efek dari pandemi Covid ini," kata Ganjar.
"Itu jauh lebih menjadi perhatian saya, jadi yang survei biarkan survei, saya tak ngurusin yang ini saja," pungkasnya.
Simak videonya lengkapnya:
Tak Mau Buru-buru Terapkan New Normal, Ganjar: Jangan Salah Persepsi
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, menyatakan tak akan buru-buru menerapkan new normal di wilayahnya.
Dilansir TribunWow.com, Ganjar Pranowo menyatakan penerapan new normal bukanlah hal sepele.
Ia bahkan menyebut masyarakat harus melakukan kebiasaan baru saat new normal.
Satu di antaranya yakni memakai masker saat beraktivitas di luar rumah.
Hal itu disampaikan Ganjar Pranowo melalui kanal YouTube Apa Kabar Indonesia tvOne, Minggu (7/6/2020).
"Jadi saya coba sampaikan kepada masyarakat apa itu normal baru," kata Ganjar.
"Jangan sampai ada salah persepsi bahwa normal baru itu adalah lomba lari yang sudah masuk garis finish kemudian mereka bebas."
• Bandingkan Pendukung Anies, Ganjar, dan Ridwan Kamil, Pengamat: Pemilih Ganjar dan RK Mudah Move On
Dalam New Normal, Ganjar menyebut warga harus lebih displin dalam menaati imbauan penanganan Virus Corona.
Satu di antaranya yakni disiplin memakai masker.
"Maka sebenarnya kita sampaikan, normal baru itu ada pakaian baru yang harus kamu kenakan," ujar Ganjar.
"Jadi tambahan pakaian baru di badanmu itu adalah masker yang menjadi kewajiban."
Tak hanya itu, menurut Ganjar banyak sektor yang perlu ditata sebelum menerapkan New Normal.
Ia pun menyinggung penataan rumah ibadah hingga sekolah selama masa pandemi.
"Terus bagaimana sektor, sub sektor mesti ditata," ungkapnya.
"Rumah ibadah ditata, industri ditata, toko, mal semuanya ditata, sekolah ditata."
Ganjar menambahkan, pihaknya telah menerapkan simulasi penerapan New Normal.
"Jauh sebenarnya lebih daripada simulasi," kata Ganjar.
"Saya contoh ini, pengakuan saya kami tanggal 5 (Juni 2020) mulai masuk (kerja)."
• Saleh Daulay Sebut 3 Alasan Turunnya Elektabilitas Anies Baswedan di Bawah Ganjar Pranowo
Ia mengatakan, banyak aparatur sipil negara (ASN) yang masih kerepotan menjalankan pembatasan sosial saat berada di kantor.
"Begitu masuk, apa yang terjadi? Ternyata cara presensi menjadi antri panjang, elektronik menjadi berjejalan sehingga storage-nya tidak mampu menampung, ada problem, " ujar Ganjar.
"Terus kemudian akhirnya saya lihat di ruang kerja mereka belum atur dengan baik."
"Maka mulai Senin saya 50 persenkan lagi agar kemudian ASN menata, ini contoh saja," tukasnya.
Simak video berikut ini menit ke-1.26:
(TribunWow/Elfan Nugroho/Jayanti)