Terkini Nasional
Harapan di 2024 setelah Jokowi, Refly Harun Sampaikan 4 Syarat Jadi Pemimpin: Jenis Manusia Ada Tiga
Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun mengungkapkan harapannya untuk pemerintahan selanjutnya tahun 2024 mendatang, yakni setelah kepemimpinan Jokowi.
Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Claudia Noventa
TRIBUNWOW.COM - Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun mengungkapkan harapannya untuk pemerintahan selanjutnya, atau pilpres 2024 mendatang, yakni setelah kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Menurutnya, kepemimpinan menjadi aspek terpenting dalam sebuah pemerintahan, lantaran mempunyai pengaruh besar untuk kelangsungannya.
Dilansir TribunWow.com, Refly Harun lantas menyampaikan empat syarat penting yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin, tidak hanya untuk presiden.

• Minta Refly Harun Calonkan Diri Jadi Presiden, Abdul Somad Terkekeh Beri Julukan Imam New Normal
Satu di antaranya yang sangat dibutuhkan adalah mempunyai nyali untuk memberantas korupsi di Tanah Air.
Selain itu, syarat kedua adalah memiliki nyali dalam merekrut orang-orang yang terbaik untuk diajak bekerja sama untuk kepentingan negara.
Hal ini disampaikannya dalam tayangan Youtube pribadi, Refly Harun, Minggu (7/6/2020).
"Kepemimpinan menjadi aspek yang penting," ujar Jokowi.
"Makanya saya katakan, syarat pemimpin 2024 satu cari yang bernyali pemberantas korupsi, dua yang bernyali merekrut orang-orang terbaik," jelasnya.
Refly Harun kemudian berspekulasi dengan menjelaskan bahwa jenis-jenis manusia ada tiga.
Yakni tidak pandai dan tidak berintegritas, pandai dan tidak berintegritas, kemudian pandai dan berintegritas.
Setelah menjelaskan hal itu, Refly Harun menyimpulkan sebagai pemimpin yang baik pastinya menunjuk orang pandai dan berintegritas.
• Ustaz Abdul Somad Ungkap Awal Mula Dikaitkan dengan Ayana Moon, Refly Harun: Jodoh di Tangan Tuhan
"Saya mungkin agak spekulatif, saya mengatakan begini jenis manusia itu ada tiga, satu orang yang katakanlah tidak pandai dan tidak berintegritas, yang kedua pandai dan tidak berintegritas, yang ketiga adalah pandai dan berintegritas, kira-kira kan begitu," ungkapnya.
"Nah kira-kira, pemimpin kita mau rekrut yang mana, harusnya kan ya merekrut yang pandai dan berintegritas," sambungnya.
Namun, dalam kenyataannya menurut Refly Harun, yang direkrut adalah orang pandai namun tidak berintegritas.
Maka dari itu, ia menilai terdapat orang-orang yang mempunyai tujuan lain yang menduduki jabatannya sebagai pejabat negara.
Tujuannya tidak lain hanyalah untuk kepentingan pribadi bukan untuk kepentingan negara.
"Tetapi kadang-kadang saya merasa yang direkrut itu tidak berintegritas walaupun pandai," kata Refly Harun.
"Jadi yang terjadi adalah orang-orang di seputar lingkar kekuasaan itu bukan orang-orang yang ingin membuat negara ini baik, tetapi yang ingin katakanlah mencuri atau mencari rantai kekuasaan," jelasnya.
Oleh karenanya, Refly Harun berharap pemimpin yang akan datang mempunyai kriteria yang baik seperti yang sudah dijelaskan tadi.
Dirinya menambahkan kriteria lainnya adalah mau menerima kritik yang membangun dari masyarakat.
Dan termasuk amanah dan bisa memenuhi semua janjinya.
"Jadi mudah-mudahan yang menjabat itu orang-orang yang tadi, memang bernyali memberantas korupsi, merekrut orang yang terbaik, tidak anti kritik, memenuhi janjinya," pungkasnya.
• UAS Ungkap Alasan Tolak Jadi Cawapres Prabowo, Refly Harun: Munculnya UAS Bisa Ubah Peta Politik
Simak videonya mulai menit ke-6.38:
Abdul Somad Minta Refly Harun Calonkan Diri Jadi Presiden
Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun dan tokoh agama Ustaz Abdul Somad terlibat dalam perbincangan seru terkait pemilihan presiden (pilpres) 2024.
Refly yang tengah menyebutkan calon-calon presiden jagoannya, menolak ketika Ustaz Abdul Somad memintanya ikut mencalonkan diri.
Sambil tertawa, ia mengatakan tidak memiliki modal secara materi maupun secara sosial karena bukanlah tokoh agama.
Refly mengaku hanya bisa menjadi imam bagi keluarganya saat salat.
Ustaz Abdul Somad menanggapi dan menjulukinya imam new normal yang kemudian membuat keduanya tergelak.
Momen tersebut direkam dalam tayangan yang diunggah di kanal YouTube Refly Harun, Sabtu (6/6/2020).
Awalnya, Ustaz Abdul Somad yang menjadi narasumber malah gantian menanyai Refly mengenai kondisi politik di Indonesia.
Saat menjawab, Refly sempat mengaku bahwa ia dan rekan-rekannya sedang berusaha untuk menghapuskan presidential treshold.
Aturan tersebut merupakan pembatas bagi perolehan suara partai politik sehingga hanya memungkinkan dua calon yang bisa maju bersaing menjadi presiden.
• Begini Reaksi Refly Harun saat UAS Ngaku Diperlakukan Buruk BUMN: Kalau Dukung Petahana Lebih Lancar
"Saya dan teman-teman berjuang agar presidential treshold itu ditiadakan," tutur Refly.
"Karena dengan adanya presidential treshold, tahun 2024, diperkirakan jumlah (calon) presiden dua lagi saja, bayangkan," lanjutnya.
Refly khawatir dalam kancah politik tersebut, masyarakat nantinya kembali terbagi dalam dua kubu yang bisa menimbulkan perpecahan.
"Kalau dua lagi, kan ce**ng dan kam**et lagi kan. Satu dibilang pengikut PKI, satu dibilang pengikut khilafah," kata Refly sambil tertawa.
"Jadi kita tidak produktif sebagai bangsa," lanjutnya.
Refly menerangkan bahwa apabila aturan presidential treshold tersebut dihilangkan, suara rakyat akan terbagi lagi menjadi beberapa kubu.
Masyarakat dengan bebas bisa menentukan pilihannya diantara beberapa calon presiden dari sejumlah partai politik.
"Kalau misalnya presidential treshold itu dihilangkan, dan semua partai politik bisa mencalonkan presiden, saya berharap 5, 6 pasangan calon misalnya," ujar Refly.
Ia lalu menyebutkan sejumlah orang yang diprediksikannya bisa maju menjadi calon presiden (capres), termasuk Ustaz Abdul Somad.
"Di situ ada Anies Baswedan, di situ ada Ganjar Pranowo, Ridwan Kamil, Abdul Somad, lalu kemudian Khofifah, kan asyik," imbuhnya.
• Pernah Prediksi Fadjroel Rachman Jadi Komisaris, Refly Harun: Contoh yang Sangat-sangat Tidak Baik
Mendengar namanya disebut, Ustaz Abdul Somad malah mendorong Refly untuk maju menjadi capres mewakili wilayah Sumatera.
Diketahui, Ustaz Abdul Somad dan Refly Harun sama-sama berasal dari Sumatera meskipun berbeda daerah.
"Kalau dari Sumatera cukup satu saja, Doktor Refly Harun aja," kata Abdul Somad menanggapi.
Refly menolak dan mengatakna bahwa dirinya tidak memiliki modal untuk mencalonkan diri.
"Saya modalnya enggak ada. Modal itu ada dua, pertama modal uang, dia pengusaha. Kedua dia modal kiai, dua-duanya saya nggak punya," jawab Refly sambil terkekeh.
"Nanti kita disuruh ceramah pula, pertama ceramah disuruh jadi imam kan, disuruh baca ayat-ayat panjang. Matilah kita," lanjutnya.
"Imam zuhur aja dulu bang," tukas Ustaz Abdul Somad.
"Ya saya kalau imam zuhur, imam asar berani, imam subuh, maghrib, isyak berani juga. Cuma makmumnya keluarga doang, anak dan istri," kata Refly tertawa.
"Itu namanya imam new normal, bang," potong Abdul Somad terkekeh.
Jawaban tersebut membuat Refly tidak bisa menahan tawanya sehingga pecah dan terbahak.
(TribunWow/Elfan Nugroho/Noviana)