Breaking News:

Terkini Nasional

Pidato di Wisuda Online Harvard, Nadhira Afifa Cerita Orientasi Pertama sampai Takut Dianggap Beda

Nadhira Nuraini Afifa menyampaikan pidato kelulusan dalam wisuda online di Harvard TH Chan School of Public Health.

Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
Capture Instagram @nadhiraafifa
Nadhira Afifa, lulusan Harvard TH Chan School of Public Health, yang memberikan pidato perwakilan pada wisuda online, diunggah 25 Agustus 2019. 

TRIBUNWOW.COM - Nadhira Nuraini Afifa, lulusan Master Ilmu Kesehatan Masyarakat (Public Health) di Department of Global Health dan Population, Harvard TH Chan School of Public Health, menyampaikan pidato kelulusan dalam wisuda online.

Nadhira merupakan mahasiswi asal Indonesia yang sebelumnya lulus dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Ia dapat menjalani pendidikan masternya melalui beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).

Nadhira Afifa, lulusan Harvard TH Chan School of Public Health, menyampaikan pidato dalam wisuda online, diunggah Jumat (29/5/2020).
Nadhira Afifa, lulusan Harvard TH Chan School of Public Health, menyampaikan pidato dalam wisuda online, diunggah Jumat (29/5/2020). (Capture Instagram @nadhiraafifa)

Kisah Haru Mahasiswa yang Tewas Kecelakaan di Hari yang Sama Ia Diwisuda, sang Kakak Mewakilkan

Ia mengambil konsentrasi kajian nutrisi dan terlibat dalam beberapa proyek yang berkaitan dengan anak-anak kurang gizi di negara-negara berpenghasilan menengah ke bawah.

Dilansir TribunWow.com, pidato Nadhira kemudian disiarkan kanal YouTube Harvard TH Chan School of Public Health, diunggah Senin (1/6/2020).

Dalam pidato tersebut, Nadhira mengungkapkan pengalaman bagaimana menjalani masa awal kuliah di universitas ternama dunia tersebut.

Ia menyebutkan pengalaman pertamanya menjalani orientasi kampus terasa menakutkan.

Saat itu ia tidak berani sama sekali bergabung dengan yang lain dan memilih makan siang sendiri di toilet.

"Saya tidak akan pernah lupa hari pertama orientasi kampus," kata Nadhira Nuraini Afifa.

"Saya makan siang di dalam bilik toilet dengan kaki dinaikkan ke dudukan toilet agar, sehingga tidak ada yang tahu saya di dalam," lanjutnya.

Ketakutan lain muncul saat Nadhira harus berbaur dengan orang lain.

"Saat itu, saya takut akan semua hal. Di atas semuanya, saya paling takut jam istirahat," tutur Nadhira.

"Saya selalu gugup saat harus berbasa-basi dengan orang lain. Saya tidak tahu harus bicara apa, saya takut sekali akan salah bicara," lanjutnya.

Kisah Nadhira Afifa Pidato di Wisuda Harvard, Ibunda Terharu dengan Suara Bergetar: Seperti Mimpi

Nadhira menuturkan hal yang paling membuatnya takut adalah karena penampilannya yang sangat berbeda, yakni dengan hijab.

Ia merasa penampilan tersebut semakin menegasan identitasnya.

"Saya takut sekali dianggap berbeda. Bahkan hanya dengan mengenakan hijab, saya sudah membuat identitas saya tampak jelas tanpa perlu mengungkapkan kepercayaan saya," jelasnya.

"Saya sudah melihat banyak sekali berita tentang Islamofobia dan itu sangat mengkhawatirkan saya," lanjut Nadhira.

Namun hal itu berubah saat ia mulai berbaur dengan yang lain.

Nadhira menemukan sebuah ruang musala di kampusnya.

Dari hal itu, Nadhira langsung merasakan toleransi luar biasa.

"Meskipun begitu, hanya dalam minggu kedua kuliah, persepsiku langsung berubah," ungkap Nadhira.

"Saya menemukan musala di lantai bawah. Sangat mengejutkan, ternyata Harvard menyediakan ruang musala yang sangat nyaman dan lengkap dengan hal-hal yang kami butuhkan," lanjutnya.

"Yang membuatnya lebih istimewa lagi adalah teman Yahudi saya yang menunjukkan ruangan tersebut karena ia melihat saya salat di bawah tangga darurat," tambah Nadhira.

Dari pengalaman tersebut, Nadhira mengaku telah belajar banyak hal.

"Kesetaraan, inklusivitas, dan persatuan. Tidak ada tempat lain yang lebih baik mempelajari hal-hal itu selain di sini," kata Nadhira.

"Sedikit demi sedikit, Harvard Chan dan teman-teman menjadi rumah baru yang berjarak ribuan mil dari tempat asal saya," tambahnya sembari tersenyum.

Diterima di Universitas Harvard Amerika Serikat, Mikha Tambayong: Mama, Semua Ini karenamu

Lihat videonya mulai menit 1:30

Orang Tua Nadhira Terharu

Ibunda Nadhira Nuraini Afifa luar biasa terharu ketika putrinya menjadi perwakilan pembicara di acara kelulusan online Harvard yang digelar pada 28 Mei 2020.

Nadhira Afifa adalah mahasiswi asal Indonesia yang menempuh pendidikan master Kesehatan Masyarakat (Public Health) di Deparment of Global Health dan Population, Harvard TH Chan School of Public Health.

Ia mengambil konsentrasi kajian nutrisi dan terlibat dalam beberapa proyek yang berkaitan dengan anak-anak kurang gizi di negara-negara berpenghasilan menengah ke bawah.

 Ungkap Perbedaan Berkarier di Amerika dan Korea Selatan, Dita Karang: Aku Kira akan Capek Fisik

Dilansir TribunWow.com, Nadhira kemudian terpilih untuk membawakan pidato pada wisuda online mewakili angkatannya.

Pidato yang disampaikan melalui siaran kanal YouTube Harvard TH Chan School of Public Health tersebut ditonton bersama oleh keluarga Nadhira di rumah.

Hal itu tampak dalam unggahan kanal YouTube Nadhira Nuraini Afifa, diunggah Senin (1/6/2020).

"Bagus banget, clear banget message-nya," komentar kakak Nadhira, Annisa Thabiina.

Seusai menonton pidato, keluarga tersebut mengungkapkan kebanggaan mereka dengan prestasi Nadhira.

"Alhamdulillah, kita baru aja menyaksikan wisuda online-nya Nadhira di Harvard," kata ayah Nadhira.

Kemudian giliran sang ibu mengungkapkan rasa syukur atas kelulusan Nadhira.

Ibu (dua dari kanan) Nadhira Afifa terharu setelah putrinya membawakan pidato di wisuda online Harvard, diunggah Senin (1/6/2020).
Ibu (dua dari kanan) Nadhira Afifa terharu setelah putrinya membawakan pidato di wisuda online Harvard, diunggah Senin (1/6/2020). (Capture YouTube Nadhira Nuraini Afifa)

"Selamat untuk Nadhira. Mama senang banget, terharu," kata ibunda Nadhira.

Ia mengaku awalnya sama sekali tidak membayangkan putrinya akan bisa sekolah di Harvard.

"Mama membayangkan untuk kuliah di Harvard aja udah sesuatu banget," tutur sang ibu.

Kini ditambah lagi prestasi Nadhira menjadi pembicara dalam kelulusan mewakili teman-temannya.

Saat mengungkapkan hal tersebut, suara sang ibu menjadi bergetar penuh haru.

 Diterima di 10 Kampus AS termasuk Harvard, Parama Pradana Mengaku Terinspirasi dari Maudy Ayunda

"Apalagi dengan Ira bicara mewakili teman-teman yang lulus saat ini, kayaknya itu semua di atas banget dari ekspektasi Mama," ungkap sang ibu.

"Kayaknya seperti mimpi," lanjutnya. (TribunWow.com/Brigitta Winasis)

Tags:
Nadhira AfifaUniversitas HarvardHarvardWisuda
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved