Virus Corona
Gus Miftah Tak Setuju dengan Ungkapan Jokowi 'Damai dengan Corona': Seperti Kekhawatiran Pemerintah
Pendakwah Gus Miftah mengaku tak setuju dengan istilah 'Berdamai dengan Corona' yang diungkapkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Pendakwah Gus Miftah mengaku tak setuju dengan istilah 'Berdamai dengan Corona' yang diungkapkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Hal itu diungkapkan Gus Miftah saat menjadi narasumber di acara Mata Najwa yang tayang pada Rabu (4/6/2020).
Mulanya, Gus Miftah mengingatkan bahwa Virus Corona tak akan pernah hilang.

• Di Mata Najwa, Gus Miftah Sebut Bukan Orang Kuat yang Bisa Hadapi Corona: Virus Ini akan Terus Ada
"Saya pikir begini virus ini harus dipahami bahwa virus ini tidak akan hilang sama sekali, akan tetap ada," singgungnya.
Maka dari itu , ia mengingatkan soal ajaran dari Islam untuk selalu menjaga kebersihan.
"Artinya keberadaannya tidak akan hilang sama sekali, kenapa kemudian Islam mengajarkan kita kebersihan."
"Maka kita sering mendengar An-Nazhofatu minal Iman, kebersihan itu sebagian dari iman," jelas Gus Miftah.
Lalu, Gus Miftah mengaku dirinya tak setuju soal 'Damai dengan Corona' seperti yang diungkapkan Jokowi.
"Saya sendiri begini, saya pribadi kurang sependapat dengan istilah berdamai dengan virus, berdamai dengan virus,' ujarnya.
Padahal menurutnya, berdamai itu ada kesadaran dari semua pihak.
• Ditanya Najwa Apakah Corona Bagian dari Azab Tuhan? Gus Miftah: Sebenarnya Pukulan Telak dari Allah
"Kalau saya berdamai dengan Mbak Nana itu ada kemauan dari saya, ada kemauan dari Mbak Nana."
"Kalau saya berdamai dengan virus pertanyaannya kita mau berdamai apakah virusnya mau?" kritiknya.
Menurut Gus Miftah, kata-kata tersebut justru menggambarkan kegalauan yang tengah dialami pemerintah.
"Ini jadi ambigu bahasanya, ketika pemerintah mengeluarkan kalimat berdamai dengan Corona maka saya melihat ini justru seperti kekhawatiran atau kegamangan pemerintah," ungkapnya.
Ia bertanya-tanya apakah kegalauan pemerintah terkait ekonomi.
"Sehingga kemudian apakah berlatar belakang APBN (Anggaran Pendapatan Belanja Negara) nnya tidak cukup, rakyatnya harus segera bekerja, maka ada istilah damai dengan Corona," ucap dia.
• Sebut Lulusan Jalur Corona Angkatan Emas, Najwa Shihab: Enggak Ada Lagi Tawuran Sepulang Sekolah
Sehingga, Gus Miftah menilai kata-kata damai dengan Corona lebih masuk akal jika diganti dengan lebih waspada pada virus tersebut.
"Mungkin akan lebih tepat jika kita menggunakan harus lebih waspada, jadikan hidup bersih sesuai tuntunan agama sebagai lifestyle, pahami sosialisikan arti protokoler kesehatan dan perketat pelaksanaanya."
"Saya pikir itu lebih bisa diterima akal kita daripada dengan bahasa berdamai dengan Corona," kata Gus Miftah.
Lihat videonya mulai menit ke-3:45:
Jokowi Minta Damai dengan Corona
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, pemerintah terus berupaya keras dan berharap puncak pandemi Covid-19 akan segera menurun.
Selama wabah masih terus ada, Jokowi meminta seluruh masyarakat untuk tetap disiplin mematuhi protokol kesehatan.
"Artinya, sampai ditemukannya vaksin yang efektif, kita harus hidup berdamai dengan Covid-19 untuk beberapa waktu ke depan," katanya di Istana Merdeka, Jakarta, dalam video yang diunggah Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden pada Kamis (7/5/2020).
• Isu PSBB Dilonggarkan, dr Erlina Burhan Punya Permintaan ke Jokowi: Saya Tidak Bisa Membayangkan
Ia juga mengatakan, beberapa ahli menyebut ada kemungkinan kasus pasien positif Covid-19 menurun angkanya.
Tetapi, ketika kasusnya sudah turun tidak berarti langsung landai atau langsung nol, melainkan masih bisa fluktuatif.
"Ada kemungkinan masih bisa naik lagi atau turun lagi, naik sedikit lagi, dan turun lagi dan seterusnya," kata Jokowi.
• Kronologi dan Barang Bukti Pembunuhan Elvina 21 Tahun oleh Pacarnya karena Cinta Tak Direstui
Masyarakat dipersilakan beraktivitas secara terbatas, tetapi harus disiplin dalam mematuhi protokol kesehatan.
"Sekali lagi ingin saya tegaskan, yang utama adalah ikuti dengan disiplin protokol kesehatan. Silakan beraktivitas secara terbatas, tetapi sekali lagi ikuti protokol kesehatan," katanya.
"Semua ini membutuhkan kedisiplinan kita semuanya, kedisiplinan warga, serta peran aparat yang bekerja secara tepat dan terukur," tandasnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jokowi: Kita Harus Hidup Berdamai dengan Covid-19 sampai Vaksin Ditemukan"
(TribunWow.com/Mariah Gipty, Kompas.com/Diamanty Meiliana)