Breaking News:

Virus Corona

Kesiapan Transportasi Umum Dipertanyakan Jelang Penerapan New Normal

Pemerintah tengah bersiap melaksanakan tatanan kenormalan baru atau new normal di sejumlah wilayah.

Editor: Claudia Noventa
(KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO)
Suasana Stasiun MRT Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Senin (25/3/2019). 

TRIBUNWOW.COM - Pemerintah tengah bersiap melaksanakan tatanan kenormalan baru atau new normal di sejumlah wilayah.

Rencananya, DKI Jakarta, Jawa Barat, Sumatera Barat dan Gorontalo akan menjadi 4 provinsi pertama yang menerapkan protokol new normal.

Transportasi umum menjadi salah satu sektor yang dipertanyakan banyak pihak dalam pelaksanaan new normal.

Tantenya Meninggal Dunia karena Virus Corona, Maia Estianty: Masih pada Bandelkah atau Anggap Remeh?

Pasalnya, dengan mulai kembali meningkatnya aktifitas perkantoran, kebutuhan akan transportasi umum juga diyakini akan naik.

Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat Djoko Setijowarno mengatakan, apabila aktivitas perkantoran kembali normal seperti sebelum terjadi pandemi Covid-19, maka dapat dipastikan kapasitas transportasi umum khususnya di Jabodetabek tidak akan mencukupi.

"Karena sulit untuk melakukan penambahan kapasitas angkutan umum massal secara signifikan pada jam-jam sibuk agar tercapai physical distancing dengan demand setara dengan pada masa sebelum pandemi," tuturnya kepada Kompas.com, Minggu (31/5/2020).

KRL disebut sebagai satu contoh moda transportasi umum yang tidak akan mampu memenuhi jumlah permintaan calon penumpang.

"Pada jam-jam sibuk, tentu tidak mungkin menambah kapasitas pada saat itu agar tercapai setiap kereta hanya maksimal 35 persen dan seluruh penumpang terangkut," ujarnya.

Dengan adanya pertanyaan kesiapan transportasi umum tersebut, akan berimbas dengan terjadinya kemacetan.

Pasalnya, banyak masyarakat akan lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi dibandingkan transportsasi umum.

Oleh karenanya, Djoko menyarankan kepada pemerintah untuk membatasi jumlah pekerja yang harus datang ke kantor.

"Sektor yang menuntut pekerja harus datang ke tempat kerja, perlu diatur jadwal kerjanya sehingga bervariasi pergerakan orangnya, tidak menumpuk pada jam yang sama seperti masa sebelum pandemi," ujarnya.

Ungkit Pilpres 2019, Fahri Hamzah Gamblang Pertanyakan Pengaruh Prabowo Atasi Corona: Kecil Dia

Demokrat Minta Pemerintah Tunda Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung dan Fokus Atasi Virus Corona

Selain itu, perusahaan juga didorong agar menyediakan angkutan massal bagi para pegawainya.

"Agar pada saat penerapan new normal khususnya di Jabodetabek tidak timbul kekacauan di sektor transportasi," ucapnya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul New Normal, Kesiapan Transportasi Umum Dipertanyakan

 
Sumber: Kompas.com
Tags:
New NormalVirus CoronaCovid-19DKI Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved