Breaking News:

Virus Corona

Adaptasi New Normal, Taman Hiburan di Jepang Larang Penumpang Roller Coaster untuk Berteriak

Jepang menjadi satu di antara negara yang melonggarkan kembali pembatasan sosialnya setelah berhasil menekan penyebaran pandemi Covid-19.

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Tiffany Marantika Dewi
(THE SUN / LIGHTWATER VALLEY THEME PARK)
Ilustrasi roller coaster. Wahana roller coaster Twister yang ada di taman hiburan Lightwater Valley, kota Ripon, North Yorkshire, Inggris. Untuk hadapi new normal, Jepang terapkan aturan tak boleh teriak saat naik roller coaster. 

TRIBUNWOW.COM - Jepang menjadi satu di antara negara yang melonggarkan kembali pembatasan sosialnya setelah berhasil menekan penyebaran pandemi Covid-19.

Namun, hal ini tak berarti warga akan dapat beraktivitas seperti sedia kala seperti saat sebelum terjadinya pandemi.

Masyarakat Jepang kini memasuki masa new normal di mana mereka harus mematuhi sejumlah aturan yang dibuat untuk hidup berdampingan dengan Virus Corona.

Tak hanya pada warga, aturan tatanan baru tersebut juga berlaku bagi tempat-tempat umum seperti ruang publik dan taman hiburan yang mulai akan dibuka.

Sejumlah pengunjung memakai topi berbentuk mickey mouse di Disneyland Hongkong, Sabtu (17/03/2018). Disneyland menjadi salah satu tujuan wisata di negara Hongkong, harga tiket masuknya untuk dewasa adalah 589 dollar Hongkong (Rp 1 juta) dan anak-anak adalah 419 dollar Hongkong (Rp 716.681).
Ilustrasi Taman Bermain. Sejumlah pengunjung memakai topi berbentuk mickey mouse di Disneyland Hongkong, Sabtu (17/03/2018). Disneyland menjadi salah satu tujuan wisata di negara Hongkong, harga tiket masuknya untuk dewasa adalah 589 dollar Hongkong (Rp 1 juta) dan anak-anak adalah 419 dollar Hongkong (Rp 716.681). (KOMPAS.com / ANDREAS LUKAS ALTOBELI)

Jokowi Bahas Wacana Pembukaan Pariwisata Secara New Normal: Tolong Tidak Usah Tergesa-gesa

Dilansir The Japan Times, Kamis (28/5/2020), sejumlah taman hiburan telah bersiap untuk menyesuaikan operasionalnya dengan tatanan normal baru.

Beberapa perubahan dan aturan dibuat untuk mengurangi potensi penularan Covid-19 di antara pengunjung.

Satu dari aturan tersebut adalah kewajiban menggunakan masker dan larangan untuk berteriak saat menaiki roller coaster.

"Panduan ini tidak akan dapat menghilangkan potensi penularan hingga nol, namun dapat mengurangi risiko penyebaran (Virus Corona)," tutur Operator taman hiburan.

Sejumlah perubahan ketentuan tersebut tidak hanya akan mengikat pengunjung, namun juga mengatur para pekerja taman hiburan.

Antara lain aturan agar para staf yang berperan untuk menakut-nakuti pengunjung juga diharuskan menjaga jarak aman dengan pengunjung.

Sedangkan staf yang berpakaian menyerupai toko pahlawan atau maskot binatang, tidak diizinkan untuk bersalaman dengan anak-anak dan harus menjaga jarak.

Selain itu, pertunjukan yang biasanya ditampilkan seperti pertempuran antara superhero dan penjahat juga akan dilarang untuk berinteraksi dengan penonton agar tidak menimbulkan sorakan dan teriakan.

Hal tersebut bertujuan untuk mengurangi kemungkinan menyebarnya droplets ke udara.

Dalam panduan tersebut, diarue juga terkait wahana virtual reality tidak akan diizinkankan untuk beroperasi bila tidak bisa menjamin kacamata virtualnya dapat dibersihkan setiap kali selesai digunakan pengunjung.

Faktor lain yang akan diatur dalam panduan tersebut adalah pelarangan untuk memajang sampel mainan atau makanan yang rawan disentuh anak-anak.

Namun taman hiburan bertema bertaraf internasional di Jepang seperti Tokyo Disneyland dan Universal Studio Jepang di Osaka tetap akan ditutup hingga waktu yang belum diketahui.

Sebelumnya, diberitakan bahwa Perdana Menteri Jepang telah mengangkat status darurat nasional selepas tingkat penyebaran Virus Corona menurun drastis, Senin (25/5/2020).

Sektor bisnis dan masyarakat mulai kembali berkegiatan meski harus beradaptasi dengan tatanan normal baru selama pandemi masih berlangsung.

Cara Unik Pendekatan Pemerintah Jepang pada Warganya untuk Tangani Virus Corona, Tak Ada Paksaan

New Normal Sebagai Cara Hidup Baru

Dilansir YouTube KompasTV, Minggu (17/5/2020), Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) memberikan imbauan agar masyarakat dapat hidup bersama-sama dengan Virus Corona.

"Kita memang harus berkompromi dengan Covid, bisa hidup berdampingan dengan Covid," kata Jokowi.

"Kemarin saya bilang kita harus berdamai dengan Covid, karena informasi terakhir dari WHO yang saya terima, bahwa meskipun kurvanya agak melandai, atau nanti menjadi kurang, tapi virus ini tidak akan hilang," imbuhnya.

Masyarakat diharapkan untuk tidak terlalu terfokus mengenai kapan pandemi Virus Corona ini berakhir.

Pasalnya, menurut pembeberan WHO, ada kemungkinan virus ini tidak akan hilang dari tengah masyarakat.

Virus Corona ini bisa menjadi virus endemik seperti virus Flu ataupun HIV yang hingga saat ini masih menyebar di masyarakat.

Oleh karenanya, dengan melihat fakta yang ada, pemerintah menganjurkan masyarakat untuk membiasakan diri dengan virus baru ini.

Bahkan ada sebutan "New Normal" atau standar normal yang baru dalam kehidupan sehari-hari pasca adanya pandemi Virus Corona ini.

Meski nantinya grafik Virus Corona telah menurun atau tidak banyak orang yang terjangkit, namun virus ini bisa jadi masih berada di sekitar kita.

Sehingga masyarakat akan tetap berkegiatan dengan melaksanakan protokol kesehatan.

Hal ini tentu akan merubah drastis keseharian masyarakat setelah terkena pandemi Virus Corona dibandingkan dengan saat belum terkena pandemi.

Pandemi ini akan merubah tatanan hidup masyarakat yang akan selalu waspada dan terus menerapkan aturan kesehatan demi menjami keselamatan sebanyak-banyaknya orang ketika virus tidak bisa benar-benar hilang.

Lihat tayangan selengkapnya dari menit pertama:

(TribunWow.com)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
New NormalJepangRoller CoasterVirus Corona
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved