Virus Corona
Singgung Tantangan Pelaku Usaha Terapkan New Normal, Sandiaga Uno: UMKM Kita Ternyata Tangguh
Pengusaha dan politikus Indonesia Sandiaga Uno mengungkapkan sejumlah tantangan yang akan dihadapi perusahaan dalam menerapkan tatanan normal baru.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Ananda Putri Octaviani
TRIBUNWOW.COM - Pengusaha dan politikus Indonesia Sandiaga Uno mengungkapkan sejumlah tantangan yang akan dihadapi perusahaan dalam menerapkan tatanan normal baru atau new normal.
Menurut Sandi, adaptasi adalah hal yang paling utama yang harus dilakukan oleh bidang usaha untuk terus dapat beroperasi.
Selain itu, pelaku usaha juga harus memutar otak agar masih bisa melangsungkan kegiatannya di masa pandemi dan tetap dapat menciptakan lapangan kerja.

• Amien Rais Mengimbau Istilah New Normal yang Digagas Pemerintah Tak Digunakan Lagi: Bisa Mengelabui
Dilasir tayangan iNews, Selasa (26/5/2020), Sadiaga menyampaikan adanya sejumlah tantangan yang harus dihadapi dunia usaha dalam menerapkan tatanan normal baru.
Hal pertama yang paling mendasar adalah penyesuaian budaya perusahaan yang harus selaras dengan penerapan protokol kesehatan di tengah pandemi.
"Tentunya adalah adaptasi, adaptasi kepada situasi normal baru ini," ujar Sandi.
Adanya tatanan normal baru atau new normal, akan merombak kebiasaan perusahaan yang lama sehingga mereka harus bisa beradaptasi agar dapat bertahan.
"Banyak sekali usaha-usaha karena tentunya dengan protokol kesehatan yang baru akan mengalami interaksi yang tidak seperti normal yang lama."
"Jadi mereka harus beradaptasi untuk mengkaselerasi digitalisasi daripada usahanya," imbuhnya.
Selain itu, pelaku usaha harus dapat mencari cara agar operasional perusahaannya dapat berjalan baik setelah terdampak pandemi.
Terutama terkait bagaimana cara mereka dapat membuka lagi lapangan pekerjaan baru untuk menampung pekerja-pekerja yang kena PHK.
• Pemerintah Tetapkan Aturan New Normal untuk Bidang Usaha, Bekerja dari Rumah Dapat Terus Diterapkan
"Kedua adalah bgaimana caranya perusahaan-perusahaan ini aktivitas usaha tetap berjalan dan menciptakan lapangan kerja," kata Sandi.
"Karena banyak kemarin yang terdampak mendapatkan PHK dan lain sebagainya," tambahnya.
Untuk itu, Sandi mengingatkan pemerintah sebagai pengambil keputusan untuk mempertimbangkan sektor-sektor usaha kecil apabila akan membuka kembali bidang perekonomian.
Sandi menyinggung jika pusat perbelanjaan besar dibuka, seharusnya sektor menengah yang menyediakan banyak lapangan kerja juga bisa mendapatkan perlakuan yang sama.
"Dan saya mengingatkan kepada pengambil kebijakan nantinya tentunya karena para warung-warung di kampung, pedagang keliling, lapak-lapak di kota dan pedagang pasar ini juga selama ini sangat dibatasi berinteraksinya," ujar Sandi.
"Jadi seandainya pusat-pusat perdagangan yang dibuka, mereka juga mendapatkan perhatian karena dibalik mereka itu ada 97 persen lapangan pekerjaan."
"Kalau mal itu dibuka mereka juga harus mendapatkan satu perhatian yang equal treatment, yang sama," sambungnya.
Sandi kemudian menyinggung mengenai sejumlah kisah pelaku usaha terutama di bidang UMKM yang berhasil bertahan dari krisis pandemi Covid-19.
"Dan menurut saya, kisah-kisah luar biasa yang saya dapatkan dari ibu-ibu pelaku UMKM ini tetap tangguh menghadapi Covid-19," tutur Sandi.
Dari informasi yang didapatkannya, Sandi mengatakan bahwa para pelaku UMKM tersebut dengan tanggap mengganti cara kerja mereka.
Selain menyediakan jasa antar, mereka juga mulai merambah ke ranah berdagang secara daring dengan menjual produknya di market place digital.
"Mengubah bisnisnya, usahanya tadinya hanya di restoran, warung makan, sekarang mereka mengantarkan atau food delivery daripada produk-produk mereka," terang Sandi.
"Mereka juga banyak menggunakan e-commerce sekarang, dan menggunakan digitalisasi daripada proses bisnis mereka,"
"Ini yang amat menarik bahwa UMKM kita ternyata tangguh," tandasnya.
Lihat tayangan selengkapnya dari menit ke-20:14:
(TribunWow.com/Via)