Breaking News:

Virus Corona

Singgung Tantangan Pelaku Usaha Terapkan New Normal, Sandiaga Uno: UMKM Kita Ternyata Tangguh

Pengusaha dan politikus Indonesia Sandiaga Uno mengungkapkan sejumlah tantangan yang akan dihadapi perusahaan dalam menerapkan tatanan normal baru.

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Ananda Putri Octaviani
Youtube Official iNews
Pengusaha dan politikus Sandiaga Uno saat menjadi narasumber dalam tayangan iNews, Selasa (26/5/2020). Sandiaga singgung tantangan yang harus dihadapi pelaku usaha dalam menerapkan new normal. 

TRIBUNWOW.COM - Pengusaha dan politikus Indonesia Sandiaga Uno mengungkapkan sejumlah tantangan yang akan dihadapi perusahaan dalam menerapkan tatanan normal baru atau new normal.

Menurut Sandi, adaptasi adalah hal yang paling utama yang harus dilakukan oleh bidang usaha untuk terus dapat beroperasi.

Selain itu, pelaku usaha juga harus memutar otak agar masih bisa melangsungkan kegiatannya di masa pandemi dan tetap dapat menciptakan lapangan kerja.

Ilustrasi penerapan new normal. Sejumlah pekerja berjalan usai bekerja di perkantoran di kawasan Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan, Senin (4/5/2020). Hingga hari ke-21 pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), Pemprov DKI Jakarta telah menutup sementara 126 perusahaan yang melanggar Pergub Nomor 33 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan PSBB dalam Penanganan Covid-19. Tribunnews/Irwan Rismawan
Ilustrasi penerapan new normal. Sejumlah pekerja berjalan usai bekerja di perkantoran di kawasan Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan, Senin (4/5/2020). Hingga hari ke-21 pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), Pemprov DKI Jakarta telah menutup sementara 126 perusahaan yang melanggar Pergub Nomor 33 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan PSBB dalam Penanganan Covid-19. Tribunnews/Irwan Rismawan (Tribunnews/Irwan Rismawan)

Amien Rais Mengimbau Istilah New Normal yang Digagas Pemerintah Tak Digunakan Lagi: Bisa Mengelabui

Dilasir tayangan iNews, Selasa (26/5/2020), Sadiaga menyampaikan adanya sejumlah tantangan yang harus dihadapi dunia usaha dalam menerapkan tatanan normal baru.

Hal pertama yang paling mendasar adalah penyesuaian budaya perusahaan yang harus selaras dengan penerapan protokol kesehatan di tengah pandemi.

"Tentunya adalah adaptasi, adaptasi kepada situasi normal baru ini," ujar Sandi.

Adanya tatanan normal baru atau new normal, akan merombak kebiasaan perusahaan yang lama sehingga mereka harus bisa beradaptasi agar dapat bertahan.

"Banyak sekali usaha-usaha karena tentunya dengan protokol kesehatan yang baru akan mengalami interaksi yang tidak seperti normal yang lama."

"Jadi mereka harus beradaptasi untuk mengkaselerasi digitalisasi daripada usahanya," imbuhnya.

Selain itu, pelaku usaha harus dapat mencari cara agar operasional perusahaannya dapat berjalan baik setelah terdampak pandemi.

Terutama terkait bagaimana cara mereka dapat membuka lagi lapangan pekerjaan baru untuk menampung pekerja-pekerja yang kena PHK.

Pemerintah Tetapkan Aturan New Normal untuk Bidang Usaha, Bekerja dari Rumah Dapat Terus Diterapkan

"Kedua adalah bgaimana caranya perusahaan-perusahaan ini aktivitas usaha tetap berjalan dan menciptakan lapangan kerja," kata Sandi.

"Karena banyak kemarin yang terdampak mendapatkan PHK dan lain sebagainya," tambahnya.

Untuk itu, Sandi mengingatkan pemerintah sebagai pengambil keputusan untuk mempertimbangkan sektor-sektor usaha kecil apabila akan membuka kembali bidang perekonomian.

Sandi menyinggung jika pusat perbelanjaan besar dibuka, seharusnya sektor menengah yang menyediakan banyak lapangan kerja juga bisa mendapatkan perlakuan yang sama.

Halaman
12
Tags:
CoronaCovid-19Sandiaga UnoNew Normal
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved