Terkini Daerah
Sambil Pose, Ridwan Kamil Buat Hadirin Terbahak sebelum Konferensi Pers 'New Normal': Ibu Jaga Jarak
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil membuat hadirin terbahak dengan posenya sebelum konferensi pers dimulai, Selasa (26/5/2020).
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil membuat hadirin terbahak dengan posenya sebelum konferensi pers dimulai, Selasa (26/5/2020).
Dilansir TribunWow.com, hal itu terjadi saat Ridwan Kamil hendak menyampaikan adaptasi yang akan dilakukan masyarakat Jabar dalam bentuk new normal.
Seperti diketahui, Jabar baru saja selesai menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan akan mulai melanjutkan adaptasi ke cara hidup baru setelah pandemi Virus Corona (Covid-19).

• New Normal Segera di Jawa Barat, Ini Penjelasan Ridwan Kamil soal Status: Belum Ada Zona Hijau
Dalam konferensi pers yang ditayangkan TvOne itu, Ridwan Kamil hendak menjelaskan pembagian status tiap wilayah yang dapat mulai beradaptasi ke new normal.
Konferensi pers itu dilakukan di Summarecon Mal Bekasi, seusai Ridwan Kamil mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Sebelum konferensi pers dimulai, tampak Ridwan Kamil mengenakan masker berwarna hitam dan rompi biru tua.
Selain itu, ia juga mengenakan sarung tangan karet berwarna biru.
Ia tengah berdiri di hadapan mikrofon dan menunggu aba-aba sebelum berbicara.
Sementara menunggu aba-aba, tiba-tiba Ridwan Kamil membuat pose seperti meninju.
Ia mengepalkan tinju di depan badan dan berpose.
Ridwan Kamil berupra-pura membuat ekspresi serius dengan posenya itu.
Sontak hadirin konferensi pers terbahak melihat tingkah Gubernur Jawa Barat ini.
Ia hanya mengangkat bahu dan tertawa di balik maskernya.
Ridwan Kamil masih menunggu aba-aba dari penyelenggara acara sebelum mulai.
Tiba-tiba ia menunjuk ke satu arah dan meminta penonton saling menjaga jarak.
"Ibu, jaga jarak, jaga jarak," kata Ridwan Kamil.
• Menindaklanjuti Arahan Jokowi soal New Normal, Ridwan Kamil: Bukan Pelonggaran, tetapi Adaptasi
Hal itu ia sampaikan agar penonton mematuhi protokol kesehatan yang dianjurkan, yakni menjaga jarak minimal 1 meter dengan orang lain.
"Semeter," lanjutnya.
Ridwan Kamil beberapa kali mengayunkan tangan untuk menyuruh penonton merenggangkan jaraknya.
"Sudah siap, belum?" tanyanya kepada penyelenggara acara.
Saat konferensi pers dimulai, awalnya ia menyapa jajaran petinggi kepala daerah.
"Ekonomi ini harus perlahan-lahan mulai beradaptasi," kata Ridwan Kamil.
Ia menyebutkan proses persiapan new normal bukan berarti pelonggaran protokol kesehatan.
"Jadi Jawa Barat mulai beradaptasi. Bukan pelonggaran, bukan relaksasi, tapi adaptasi terhadap normalitas baru," tegas Ridwan Kamil.
Menurut dia, ada sejumlah data yang harus dilihat sebelum memulai adaptasi ke new normal.
"Bagaimana adaptasi? Kami di Jawa Barat harus berbasis data," jelasnya.
• Izinkan Persib Bandung Kembali Bertanding, Ridwan Kamil: Selama Daerahnya Masuk Zona Hijau
Lihat videonya mulai dari awal:
Sampaikan Kabar Gembira tentang PSBB
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil memberikan kabar menggembirakan terkait Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di wilayahnya.
Hal itu diungkapkan Ridwan Kamil di acara Indonesia Lawyers Club (ILC) pada Selasa (20/5/2020).
Ridwan Kamil menjelaskan bahwa pihaknya segera mengakhiri PSBB yang ada di Jawa Barat.
• Mal CBD Ciledug Terbukti Langgar Syarat Operasional saat PSBB, Satpol PP Tutup Mal
"Kami ini sudah beberes melaksanakan PSBB di tiga tahap, tahap pertama Bodebek, 15 April dimulai."
"Kemudian di Bandung Raya tanggal 22 April kemudian di Provinsi Jawa Barat dari mulai 6 Mei berakhir besok," ujar Ridwan Kamil.
Pria yang akrab disapa Kang Emil ini mengatakan, hasil PSBB cukup baik.
Pasalnya dengan PSBB, penyebaran Virus Corona di Jawa Barat terbukti menurun.
"Hasil kesimpulannya Bang Karni, berita menggembirakan bahwa dengan menekan kerumunan melalui PSBB maka laju virus berkurang," jelasnya.
Kang Emil mengatakan bahwa jumlah kasus baru per hari di Jawa Barat telah menurun.
"Nah evaluasinya adalah setelah 14 hari provinsi, kita mendapati bahwa jumlah pasien positif rata-rata kalau bulan lalu puluhan kasus per hari, sekarang di pertengahan Mei ini sudah turun setengahnya menjadi 21-an kasus per hari," jelasnya.

• Perpanjang PSBB hingga 2 Minggu, Anies Baswedan Tetap Larang Warga Mudik: Biar Jadi Pengalaman Unik
Selain itu, pasien Covid-19 yang berada di rumah sakit juga menurun cukup jauh.
"Kemudian juga data pasien Covid-19 di rumah sakit turun, berita baik untuk dokter dan tenaga kesehatan akhir April pasien positiif yang dirawat puncaknya di 430 an pasien sekarang turun ke 250 an," ujar dia.
Tak berhenti di sana, index reproduksi Covid-19 juga turun hingga ke angka 1.
Sedangkan, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menjelaskan bahwa jika suatu daerah bisa mengendalikan laju index reproduksi Covid-19 terus di angka 1 maka penyebaran Covid-19 di suatu wilayah itu sudah terkendali.
"Kemudian laju percepatan virus atau istilahnya index reproduksi Covid-19 sebelum PSBB index 3 artinya satu orang menulari tiga orang dalam sehari."
"Sejak PSBB itu index itu tinggal 1 dan menurut WHO index 1 ini jika bisa dijaga selama 14 hari ke depan maka sebuah wilayah bisa didefinisikan terkendali kira-kira begitu," terang Kang Emil. (TribunWow.com/Brigitta Winasis/Mariah Gipty)