Virus Corona
Ungkap Dilema yang Terjadi saat Corona, Bima Arya: Saya sebagai Alumni Covid Punya Sense yang Kuat
Wali Kota Bogor, Bima Arya mengungkapkan dilema yang sedang dihadapi oleh pemerintah dalam menangani Virus Corona.
Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Ananda Putri Octaviani
TRIBUNWOW.COM - Wali Kota Bogor, Bima Arya mengungkapkan dilema yang sedang dihadapi oleh pemerintah dalam menangani Virus Corona.
Dilansir TribunWow.com, Bima Arya menyebut dua dilema tersebut yakni berkaitan dengan masalah kultur atau budaya dan struktur.
Menurut Bima Arya, dalam kondisi yang terjadi saat ini maka mau tidak mau harus mengorbankan dari segi kultur.
Budaya yang dimaksud adalah berkaitan dengan mudik dan juga hal-hal lain yang menjadi khas pada saat Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran.

• Kemarahan sekaligus Kesedihan Aa Gym Lihat Bandara dan Mall Ramai saat Corona: Lihat Masjid Kosong
• Berharap Banyak pada Tahun 2024, Amien Rais: Rezim Sekarang Sudah Berat Sekali, Jangan Kita Recokin
Meski begitu, Bima Arya mengakui hal itu tidak akan mudah dilakukan oleh masyarakat Indonesia, karena memang sudah mengakar.
Namun harapannya, masyarakat tetap harus bisa menerima keadaan tersebut dengan alasan tidak lain demi kesehatan dan keselamatan orang banyak.
Hal ini disampaikan Bima Arya dalam acara Sapa Indonesia Malam yang tayang di kanal Youtube KompasTV, Jumat (22/5/2020).
"Ini kan dilema antara kultur dan struktur," ujar Bima Arya.
Kalau kultur ini kita berhadapan dengan tradisi yang sudah mengakar, yang sudah terjadi di keseharian warga selama puluhan tahun, tradisi mudik, tradisi beli baju baru dll," jelasnya.
"Tidak mudah kultur ini dilawan, dirubah."
Bima Arya kemudian mengatakan bahwa selain budaya, faktor lain adalah kurangnya kesadaran dari masyarakat akan kondisi mendesak atau darurat.
• Ali Ngabalin Tegas Sebut Belum Ada Pelonggaran PSBB, Erlina Burhan: Saya Ingin Memegang Perkataannya
Karena menurutnya, tidak semua orang mempunyai pemahaman yang sama tentang penyebaran maupun risiko dari Covid-19.
"Enggak semua punya sense of ergency yang sama," kata Bima Arya.
"Enggak semua punya tafsir yang sama tentang Covid-19," imbuhnya.
Lebih lanjut, Bima Arya pribadi sebagai orang yang pernah terjangkit Virus Corona tentunya lebih paham dan lebih sadar akan Virus Corona.