Breaking News:

Virus Corona

Sebut Wajar Adanya Perubahan Kebijakan yang Dilakukan Jokowi, Ali Ngabalin: Namanya juga Presiden

Ali Mochtar Ngabalin memberikan tanggapan terkait banyaknya tudingan yang menyebut pemerintah tidak tegas dan tidak konsisten dalam tangani Corona.

YouTube Indonesia lawyers Club
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Ali Ngabalin dalam kanal YouTube Indonesia Lawyers Club (ILC), Selasa (19/5/2020). Dirinya memberikan tanggapan terkait banyaknya tudingan yang menyebut pemerintah tidak tegas dan tidak konsisten dalam tangani Corona. 

TRIBUNWOW.COM - Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden (KSP), Ali Mochtar Ngabalin memberikan tanggapan terkait banyaknya tudingan yang menyebut pemerintah tidak tegas dan tidak konsisten dalam membuat kebijakan terkait penanganan Virus Corona.

Dilansir TribunWow.com, kondisi seperti itu membuat pemerintah, khususnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) dianggap tidak tegas dalam menerapkan sebuah aturan.

Kebijakan plin-plan yang paling terlihat adalah dibukanya kembali moda transportasi.

Kemudian disusul dengan adanya wacana pelonggaran pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Antrean penumpang di Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta, Kamis (14/5/2020) pagi (kiri) dan kerumunan massa dalam seremoni penutupan McD Sarinah, Minggu (10/5/2020) malam.
Antrean penumpang di Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta, Kamis (14/5/2020) pagi (kiri) dan kerumunan massa dalam seremoni penutupan McD Sarinah, Minggu (10/5/2020) malam. (Kolase (Isimewa/tribunnews) dan (KOMPAS.com/Wahyu Adityo Prodjo))

Aa Gym Luapkan Kemarahan dan Kekecewaan atas Sikap Masyarakat terkait Corona: Ini sedang Jengkel

Ali Ngabalin mulanya memberikan bantahan jika berubahnya aturan tersebut tidak semata-mata mempertimbangkan faktor ekonomi.

Dirinya kemudian mengingatkan arti yang sebenarnya dari PSBB.

Menurutnya implementasi dari PSBB adalah memberikan batasan bukan menutup semua aktivitas.

Itu artinya, masyarakat masih boleh beraktivitas namun dengan diberikan pembatasan supaya melakukan aktivitas seminim mungkin.

Hal ini disampaikan Ali Ngabalin dalam acara Dua Sisi yang tayang di kanal Youtube Talk Show tvOne, Kamis (21/5/2020).

"Pembatasan sosial berskala besar itu artinya yang dibatasi, yang diawasi itu pergerakan manusia," ujar Ali Ngabalin.

"Bukan berarti manusia tidak boleh melakukan kegiatan, bisa tapi dibatasi dalam skala-skala yang lebih besar," ungkap Ngabalin.

Ali Ngabalin Tegas Sebut Belum Ada Pelonggaran PSBB, Erlina Burhan: Saya Ingin Memegang Perkataannya

Ali Ngabalin lantas mengungkapkan bahwa fokusnya tidak bisa hanya tentang kesehatan.

Melainkan juga faktor terdampak lainnya, seperti sosial budaya dan ekonomi.

"Kan kita tahu bahwa memang dalam menghadapi situasi seperti hari ini PSBB, tapi kan konsentrasi negara ini kan harus mengembangkan aktivitas dalam memberikan pelayanan sosial, budaya, ekonomi dan kesehatan," jelasnya.

"Karena itu memang saya ingin mengatakan bahwa pelaksanaan PSBB ini sedikitpun tidak bergeser dari komitmen pemerintah dan bapak presiden untuk menangani secara utuh," terang Ngabalin.

"Bahwa presiden memikirkan beberapa kemungkinan, namanya juga presiden."

Menurut Ngabalin, hal itu wajar dipikirkan oleh seorang presiden.

Pasalnya, sebagai pemimpin negara presiden disebutnya bertanggungjawab penuh menjalankan pemerintahan meski tengah dilanda pandemi.

"Punya visi sebagai eksekutor untuk bisa melakukan pemerintahan kan normal saja," pungkasnya.

Tegal Resmi Akhiri PSBB, Sukses Jadi Wilayah Zona Hijau, Jumlah Positif Corona Nihil

Simak videonya mulai menit ke- 8.49

Elina Burhan Pegang Pernyataan Ali Ngabalin

Dokter Spesialis Paru RSUP Persahabatan, dr. Erlina Burhan memberikan tanggapan terkait pernyataan dari Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden (KSP), Ali Mochtar Ngabalin soal pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Dilansir TribunWow.com, Ali Ngabalin sebelumnya mengatakan sampai saat ini pemerintah belum melakukan pelonggaran PSBB.

Ali Ngabalin menegaskan bahwa penerapan PSBB tetap berlaku dengan aturan yang tidak berubah.

Dokter spesialis paru, dr Erlina Burhan dalam tayangan YouTube Talk Show tvOne, Minggu (26/4/2020).
Dokter spesialis paru, dr Erlina Burhan dalam tayangan YouTube Talk Show tvOne, Minggu (26/4/2020). (YouTube Talk Show tvOne)

Mendengar hal itu, Erlina Burhan mengaku cukup lega.

Meski begitu, Erlina Burhan berharap apa yang disampaikan oleh Ali Ngabalin bisa dipertanggungjawabkan.

Dirinya lantas mengucapkan terima kasih kepada Ali Ngabalin dan pemerintah.

 Tegal Resmi Akhiri PSBB, Sukses Jadi Wilayah Zona Hijau, Jumlah Positif Corona Nihil

"Tetapi saya ingin memegang perkataan Pak Ngabalin, mengatakan bahwa PSBB ini masih akan tetap dijalankan," ujar Erlina Burhan.

"Terima kasih Pak Ngabalin karena memang itu tetap kita lakukan," imbuhnya.

Seperti yang diketahui, wacana akan adanya pelonggaran PSBB mulai terdengar beberapa hari terakhir.

Erlina Burhan lantas meminta pemerintah untuk tidak berpatokan pada negara-negara lain, termasuk negara tetangga yang sudah memberikan pelonggaran.

Menurutnya, apa yang dilakukan oleh beberapa negara tersebut faktanya memang memiliki grafik kasus Corona yang menurun, bahkan sudah melandai.

Maka tidak salah untuk memberikan kelonggaran kepada masyarakat untuk kembali beraktivitas.

Dirinya kemudian membandingkan dengan Indonesia yang tingkat penyebarannya masih tinggi.

Ia menyoroti penambahan kasus baru pada Kamis (21/5/2020), yakni mencapai 973 dan menjadi rekor terbanyak sejak pengumuman kasus pertama.

 Soal Indonesia Terserah, Suara Ngabalin Bergetar Bahas Nasib Tenaga Medis: Kami Sudah Bersumpah

"Kita jangan tergiur dengan negara lain yang sudah mulai melonggarkan, karena mereka itu seperti contohnya Thailand, Vietnam, Kambodja dari segi grafiknya itu menurun bahkan kemudian landai," kata Erlina Burhan.

"Sementara Indonesia grafik penderita yang positif semakin naik, bahkan hari ini hampir seribu per hari ini tamabahnya," jelasnya.

Maka dari itu, Erlina Burhan berharap pemerintah benar-benar komitmen dengan tugasnya untuk mengatasi atau setidaknya menekan penyebaran Covid-19.

Namun menurutnya, hal itu juga harus dibarengi oleh seluruh lapisan masyarakat, termasuk dari tenaga medis.

Dirinya berharap tidak ada lagi tagar 'Indonesia Terserah' yang ada harusnya 'Indonesia Jangan Menyerah'.

"Jadi betul-betul harus komitmen kita semua, masyarakat, tenaga medis harus tetap PSBB," tegasnya.

"Jadi saya ingin mengubah tagar, jangan Indonesia terserah, tetapi Indonesia jangan menyerah," pungkasnya.

(TribunWow/Elfan Fajar Nugroho)

Tags:
Virus CoronaCovid-19JokowiAli Mochtar NgabalinPSBB
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved