Virus Corona
Viral Video Adu Mulut Petugas dan Pedagang di Bogor yang Tak Terima Ditertibkan: Diam Kamu!
Seorang pedagang di Pasar Anyar, Kota Bogor terlibat adu mulut dengan petugas Satpol PP yang akan melakukan penertiban.
Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Seorang pedagang di Pasar Anyar, Kota Bogor terlibat adu mulut dengan petugas Satpol PP.
Dilansir TribunWow.com, pedagang yang mengaku bernama Irwan Sitompul itu merasa tidak terima saat ditertibkan.
Dalam acara Kabar Petang tvOne, Rabu (20/5/2020), Irwan Sitompul bersikeras menolak perintah untuk menutup lapaknya.
Dirinya juga menolak tindakan petugas yang akan menyita barang dagangannya.

• Pasar Kembali Penuh meski PSBB, Jokowi Sebut Tak Permasalahkan, Mulai Berdamai dengan Corona?
Saking emosinya, Irwan Sitompul tak berhenti untuk membentak-bentak para petugas.
Ia mengatakan bahwa dirinya merupakan warga asli Bogor dan ingin mencari nafkah dengan cara berdagang.
"Telepon wartawan sekarang, biar tahu kami," ujarnya.
"Saya jualan, saya Irwan Sitompul, asli putra daerah Bogor," sambungnya.
Belum mereda, dirinya mempertanyakan haknya untuk berdagang.
Di satu sisi, Irwan Sitompul mengaku membutuhkan penghasilan untuk membiayai anaknya yang sedang sakit dan dirawat di rumah sakit.
"Saya dilarang untuk mencari nafkah untuk H-4 Lebaran, di mana hak saya?," kata Sitompul dengan nada yang semakin tinggi.
"Anak saya sekarang sedang dirawat di rumah sakit, untuk membayar biaya rumah sakitnya," sebutnya.
"Diam kamu!," serunya kepada petugas yang mencoba menjelaskan.
• Tolak Rapid Test, Pengunjung Pasar Induk: Saya Sehat, Damai Saja Pak, Kalau Harus Bayar Berapa?
Sementara itu, menurut salah seorang petugas yang terlibat mengatakan bahwa ada pembatasan waktu untuk berjualan.
Tetapi pembatasan tersebut tidak dihirauakan oleh Irwan Sitompul.
Terlebih menurutnya, jualannya sampai memakan bahu jalan, sehingga menganggu aktivitas lainnya, seperti pejalan kaki.
"Tidak dilarang, batas jam ada, sudah dikasih tahu," jelas petugas.
Simak videonya:
Bima Arya Teriak-teriak Bubarkan Pedagang
Wali Kota Bogor, Jawa Barat, Bima Arya, turun langsung menegur warga dan pedagang di Pasar Anyar.
Dilansir TribunWow.com dari tayangan Youtube Official iNews, Senin (18/5/2020), Bima Arya merasa geram lantaran masih banyak masyarakat yang mengabaikan physical distancing.
Tidak hanya itu, masyarakat juga masih ada yang tidak menggunakan masker.
Kondisi tersebut tentunya juga melanggar penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang berlaku di Bogor dan juga Jawa Barat.
Ditemani dengan jajarannya dan dibantu dengan pengeras suara, Bima Arya meminta masyarakat untuk membubarkan diri.
Dirinya juga meminta kepada para pedagang yang tidak menjual kebutuhan pokok untuk membereskan dagangannya.
Bima Arya berharap masyarakat benar-benar menyadari risiko dari penularan Virus Corona.

• Ungkap 3 Strategi Penanganan Corona di Jawa Barat, Ridwan Kamil: Kita Hanya Punya Modal Sosial
Wali Kota Bogor dalam dua periode tersebut mengingatkan kepada para tenaga medis yang sudah berjuang mati-matian di garda terdepan.
Mereka bahkan telah mempertaruhkan nyawa untuk menangani pasien positif Covid-19.
Menurutnya, pengorbanan para tenaga kesehatan dirasa akan menjadi sia-sia, andai masyarakat justru masih bersikap menyepelekan.
"Ini saatnya bergerak sama-sama jangan sampai yang satu berjuang yang lain tidur," ujar Bima Arya.
"Kita solidaritas sama tenaga kesehatan yang bertaruh nyawa," jelasnya.
"Tenaga kesehatan itu antara hidup dan mati di rumah sakit, masa yang lainnya bersenang-senang," tegas Bima Arya.
• Viral Indonesia Teserah, Dokter Ungkap Pengorbanan Selamatkan Korban Corona: Rasanya Sakit Hati
Sementara itu, menurut seorang pedagang, Mince Sitanggang mengatakan sebenarnya apa yang dilakukan oleh pemerintah memang ada benarnya.
Pemerintah tentunya melakukan upaya supaya warganya tidak tertular Virus Corona.
Dirinya juga menyadari apa yang dilakukan cukup berisiko.
Meski begitu, ia mengaku tidak bisa berbuat banyak, dengan alasan masalah ekonomi.
Ketika tetap mengikuti anjuran pemerintah untuk berada di rumah, praktis tidak memiliki pendapatan.
Sedangkan di satu sisi kebutuhan tetap harus dipenuhi.
"Ya kalau menurut kita bagus sih ya saran pemerintah upaya kita sehat, tapi ada tapinya, kita di rumah sudah dua bulan," kata Mince Sitanggang.
"Punya anak, punya urusan, ibarat kata makan tidak makanlah karena tidak ada pendapatan, kalau kita dagang kan ada dapat sehari-hari," pungkasnya.
Simak videonya:
(TribunWow/Elfan Fajar Nugroho)