Virus Corona
Kata Ali Ngabalin soal Dampak Transportasi Jalan dan Isu Pelonggaran PSBB: Itulah Sebuah Kenyataan
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin memberikan tanggapan terkait dengan dampak pelonggaran PSBB.
Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin memberikan tanggapan terkait dengan dampak pelonggaran PSBB.
Dilansir TribunWow.com, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memang menegaskan belum memberikan kelonggaran, namun pemerintah telah mengizinkan semua moda transportasi untuk kembali beroperasi.
Dampaknya, masyarakat seperti mendapatkan ruang untuk kembali beraktivitas atau bahkan digunakan untuk mudik ke kampung halaman.
Dan puncaknya yaitu seperti yang terjadi di Bandara Soekarno Hatta, Kamis (14/5/2020), yakni terjadi penumpukan calon penumpang.

• Deretan Provinsi yang Jadi Tingkat Penularan Tertinggi Virus Corona, Kenaikan hingga 70 Persen
Menurut Ali Ngabalin, masyarakat seharusnya tetap mengikuti aturan yang berlaku selama PSBB.
Sedangkan untuk pembukaan transportasi, Ali Ngabalin menegaskan tidak membuka untuk umum.
Hanya mereka yang sudah memenuhi persyaratan yang dapat menggunakan moda transportasi tersebut.
"Pembatasan sosial berskala besar ini kan memberikan pelajaran yang mendasar bagi kehidupan keseharian, yaitu berbangsa dan bernegara," ujar Ali Ngabalin.
"Sebetulnya kan pembukaan moda transportasi umum itu kan ada kekhususan-kekhususan yang memang harus dijalankan," jelasnya.
Ali Ngabalin juga menegaskan bahwa pembukaan alat transportasi hanya untuk memudahkan untuk urusan logistik, termasuk juga tugas-tugas dari pemerintah terkait penanganan Virus Corona.
Menurutnya, kebijakan tersebut tidak lantas memberikan fasilitas untuk digunakan mudik.
Dirinya menambahkan bahwa pemerintah tetap tidak membenarkan masyarakat untuk mudik.
"Tetapi kan kita tahu bahwa informasi itu keluar, kemudian terkait dengan larangan mudik yang tidak ada perubahan bagi pemerintah," ungkapnya.
• Bahas Nasib Warga Miskin selama Pandemi, Pakar: Nanti Tidak Mati karena Corona, tapi Kelaparan
Lebih lanjut, Ali Ngabalin mengakui hal itu dianggap masyarakat sebagai bentuk kelonggaran.
Dan dampak yang terjadi, masyarakat lantas berbondong-bondong memanfaatkan transportasi tersebut.
Melihat kondisi tersebut, Ali Ngabalin hanya berharap masyarakat bisa mengikuti protokol kesehatan.
"Tetapi seketika itukan dia menjadi seakan-akan menjadi satu ruang terbuka bagi masyarakat," kata Ali Ngabalin.
"Ya itulah sebuah kenyataan yang paling tidak harus memberikan pengetahuan bagi kita terhadap apa yang selama ini dianjurkan oleh pemerintah tentang adanya, dari imbauan sampai dengan anjuran menggunakan masker," imbuhnya.
"Kemudian social distancing, physical distancing, kemudian membiasakan cuci tangan dan lain-lain."
Ali Ngabalin kemudian mengingatkan kepada masyarakat akan risiko yang bisa saja menimpanya.
Menurutnya, Virus Corona hanya bisa dilawan dengan kedisiplinan dari masyarakat semua.
• Jokowi Ucap Duka soal Perawat Hamil yang Meninggal Diduga Corona: Innalillahi Wainna Ilaihi Rojiun
"Paling tidak dengan momentum ini memberikan syarat dan pengetahuan bagi masyarakat bahwa jangan main-main, wabah itu ada di sekitar kita, dan setiap saat kita akan bisa menghadapi masalah itu," terangnya.
"Tinggal setiap orang punya kedisiplinan diri sekarang, apakah bisa kita bertahan untuk menghadapi itu atau tidak."
"Ada istilah kita damai dengan Corona, maka setiap orang harus bisa mempersiapkan diri dengan baik," pungkasnya.
Simak videonya mulai menit awal:
Jokowi: Yang Dilarang Mudiknya Bukan Transportasinya
Presiden Joko Widodo menegaskan kembali terkait larangan mudik di tengah pandemi Virus Corona (Covid-19).
Hal tersebut diungkapkan Jokowi melalui kanal YouTube KOMPASTV pada Senin (18/5/2020).
Seperti diketahui, kabar soal pemerintah yang akan melonggarkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) semakin merebak di masyarakat Indonesia.

• Cara Vietnam Sukses Tangani Virus Corona, Tak Ada Kasus Positif dalam Waktu Hampir Satu Bulan
Namun, ternyata Jokowi tak membenarkan adanya kabar pelonggaran PSBB.
"Saya ingin tegaskan bahwa belum ada kebijakan pelonggaran PSBB," kata Jokowi.
"Karena jangan keliru ditangkap masyarakat bahwa pemerintah sudah melonggarkan PSBB, belum!," imbuhnya.
Selain itu, Jokowi juga menjelaskan bahwa pelonggaran PSBB baru sebatas rencana.
Rencana tersebut nantinya akan diputuskan setelah melihat data dan juga fakta-fakta soal Virus Corona.
Bukan tanpa sebab, hal itu dilakukan supaya pemerintah tidak salah dalam mengambil keputusan.
"Yang sedang kita siapkan, baru sebatas rencana atau skenario pelonggaran yang akan diputuskan setelah ada timing yang tepat, serta melihat data-data fakta di lapangan, biar semuanya jelas," ujar Jokowi.
"Karena kita harus hati-hati, jangan keliru dalam memutuskan," tandasnya.
Tak berhenti di situ saja, Jokowi juga mengungkapkan bahwa hingga dua minggu ke depan pemerintah akan tetap fokus pada larangan mudik.
Termasuk mengendalikan arus balik libur Lebaran di tengah pandemi Virus Corona.
Oleh karena itu, Jokowi meminta bantuan dari kepolisian dan juga TNI untuk terus memperketat larangan mudik.
• New Normal sebagai Cara Hidup Baru Pasca-pandemi Virus Corona, Jokowi: Berkompromi dengan Covid
"Dalam minggu ini, maupun dua minggu ke depannya lagi pemerintah masih akan tetap fokus pada larang mudik dan mengendalikan arus balik," kata Jokowi.
"Oleh sebab itu saya meminta bantuan Kapolri dan Panglima TNI untuk memastikan larangan mudik ini berjalan efektif di lapangan," imbuhnya.
Jokowi pun kembali menegaskan bahwa pemerintah melarang masyarakat untuk mudik Lebaran.
Namun, pemerintah tidak melarang sarana transportasi untuk terus beroperasi.
Khususnya beberapa transportasi yang sudah ditentukan oleh pemerintah.
"Perlu diingat juga, yang dilarang itu mudiknya bukan transportasinya," ujar Jokowi.
"Sekali lagi urusan transportasi logistik, pemerintahan, kesehatan, kepulangan pekerja imigran, dna juga urusan ekonomi desensial itu tetap masih bisa berjalan dengan protok kesehatan yang ketat," imbuhnya.
Lihat videonya
(TribunWow/Elfan Nugroho/Khistian)