Virus Corona
Jatim Corona Terbanyak ke-2, Khofifah Izinkan Salat Ied di Masjid: PSBB Pembatasan Bukan Penghentian
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa baru saja memutuskan bahwa Sholat Ied boleh dilaksanakan di masjid.
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Claudia Noventa
TRIBUNWOW.COM - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa baru saja memutuskan bahwa Salat Ied boleh dilaksanakan di masjid.
Padahal Jawa Timur diketahui kini menjadi provinsi terbanyak kedua Virus Corona.
Namun, Khofifah menegaskan bahwa kebijakan itu hanya berlaku di zona hijau penyebaran Covid-19.

• Jatim Alami Lonjakan Corona dan Surabaya Paling Banyak, Risma: Saya Enggak Peduli Dikatakan Tinggi
Dilansir TribunWow.com dari channel YouTube Kompas TV pada Sabtu (16/5/2020), Khofifah menegaskan bahwa PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) itu pembatasan bukan suatu pelarangan atau penghentian.
"Sesungguhnya pada PSBB ada proses pembatasan, saya ingin menyampaikan pembatasan bukan penghentian."
"Bukan larangan pelarangan, bukan penghentian," tegas Khofifah.
Khofifah mengingatkan masyarakat agar bisa mengingat apakah daerahnya zona merah atau hijau.
"Bagi proses pembatasan ini mari kita mengingat titik-titik yang beresiko tinggi dan titik-titik yang masih hijau," ujarnya.
• Virus Corona Menyebar ke 34 Provinsi di Indonesia, DKI Jakarta Disusul Jawa Timur Paling Banyak
Meski demikian, Khofifah mengingatkan bahwa menghindari Covid-19 lebih baik ketimbang mengejar kebaikan terlebih dahulu.
"Menghindari keburukan itu harus didahulukan daripada mengejar kebaikan."
"Apa yang kemungkinan potensial terjadinya kemungkinan penyebaran maka hal itu harus didahulukan, dihindari gitu," ujarnya.
Lihat videonya berikut:
Virus Corona Melonjak, Pakar UI Singgung Jatim
Virus Corona dalam beberapa hari ini mengalami lonjakan kasus cukup banyak.
Pada Kamis (14/5/2020), kasus baru Virus Corona bahkan mencapai 568 orang.
Dilansir TribunWow.com dari channel YouTube lifestyleOne pada Jumat (15/5/2020), Dekan Fakultas Kedokteran UI, Professor Ari Fahrial membenarkan kabar tersebut.

• Ngaku Bosan, 10 Pasien Corona di Ternate Kabur dari Karantina: Mereka Merasa Sehat Tanpa Gejala
Menurutnya, pertambahan kasus Virus Corona semakin kentara karena kini Indonesia mampu melakukan pengetesan lebih banyak.
"Ya tadi kan sudah disampaikan ada kemungkinan memang bahwa kita semakin mempunyai kemampuan untuk melakukan pemeriksaan test molekuler pcr," ujar Ari.
Ia lantas menyinggung ucapan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang ingin pengetasan Virus Corona dilakukan sampai empat hingga lima ribu per hari.
"Karena lab-lab yang terlibat juga semakin banyak walaupun kemarin Pak Presiden bilang empat ribu sampai lima ribu kan sample perhari."
"FK UI sendiri sejak seminggu terakhir ini bisa memeriksa sample 500 per hari," jelasnya.
Sehingga, Ari menilai bahwa Virus Corona di Indonesia sebenarnya cukup banyak.
Namun, sebelumnya belum dapat terdeteksi dengan cepat.
• WHO Peringatkan Virus Corona Tak akan Pernah Hilang Layaknya HIV: Kita Bersikap Realistis
"Jadi artinya memang sebenarnya bahwa sebenarnya kasus kita itu banyak di lapangan, cuma memang kasus ini belum terdeteksi secara cepat."
"Seperti yang disampaikan diperiksa kan 100 ribuan lebih ya tapi yang baru terkonfirmasi 16 ribu sekian," ujar dia.
Ari memprediksi dengan makin banyak pengetesan maka tidak akan aneh jika kemudian hari penambahan jumlah pasien Virus Corona semakin tambah banyak.
"Jadi artinya memang apa kita bisa saja prediksi dalam beberapa hari ke depan dengan semakin luasnya pemeriksaan ini angka ini semakin tinggi," ungkapnya.
Terkait hal tersebut, Ari memperingatkan daerah-daerah mana yang paling banyak pasien Virus Corona.
"Tapi di satu sisi yang musti diperhatikan kasus kasus tinggi ini dari daerah mana saja gitu," sambung Ari.
• Virus Corona Dinilai Jauh Lebih Parah dan Berbahaya daripada Flu Biasa, Apa Alasannya?
Sebagaimana diketahui, DKI Jakarta kini masih berada di posisi pertama jumlah kasus Virus Corona terbanyak.
Sedangkan, jumlah pasien Virus Corona Jawa Timur sudah menyalip Jawa Barat.
"Apakah daerah-daerah baru misalnya kita bisa lihat sekarang DKI masih di list di dalam jumlah kasus 5 ribuan dan yang dirawat di rumah sakit sekitar 2 ribuan."
"Jawa Barat sudah mulai di posisi ketiga, Jawa Timur sekarang malah naik gitu loh," imbaunya.
Lihat videonya mulai menit ke-3:24:
(TribunWow.com/Mariah Gipty)