Virus Corona
Ridwan Kamil Sebut Kebijakan Budi Karya Lemahkan PSBB, Cerita Kades Positif Corona karena Pemudik
Ridwan Kamil mengatakan bahwa pembukaan angkutan umum bisa melemahkan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar).
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Ananda Putri Octaviani
TRIBUNWOW.COM - Gubenur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengatakan bahwa pembukaan angkutan umum bisa melemahkan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar).
Sebagaimana diketahui, Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi baru saja memutuskan agar moda transportasi baik di udara, laut, dan darat kembali dibuka.
Dilansir TribunWow.com dari channel YouTube tvOneNews pada Sabtu (9/5/2020), Ridwan Kamil mangatakan bahwa keputusan itu membuat khawatir.

• Transportasi Dibuka, Ridwan Kamil Sebut OTG Tetap Berbahaya: Itu Argumen akan Saya Bawa ke Kemenhub
Ia khawatir akan ada kebocoran pemudik lagi.
Apalagi sudah ada 300 ribu lebih pemudik ke Jawa Barat dengan melalui jalan tikus.
"Kita sedang memastikan pemudik tidak bocor lagi, sudah lebih dari 300 ribu orang pulang ke Jawa Barat dengan jalan tikus segala rupa," kata Ridwan Kamil.
Menurutnya hal itu bisa mereporkan para kepala desa.
Ridwan Kamil bercerita bahwa ada kepala desa yang positif Covid-19 karena tertular dari pemudik.
"Ini merepotkan para kepala desa yang sedang mengetatkan aturan PSBB di daerah-daerah."
"Termasuk Kepala Desa di Sumedang kan itu kena positif Covid-19 dari pendatang alias pemudik," ceritanya.
Ridwan Kamil mengaku masalah Virus Corona beberapa hari ini sudah mulai membaik berkat PSBB.
Sehingga, ia menilai pembukaan kembali moda transportasi bisa melemahkan PSBB.
• Budi Karya Izinkan Angkutan Umum Jalan, Ridwan Kamil: Jika Terbukti ada OTG, Kami akan Larang Penuh
"Nah kami sudah beberapa hari ini tidak ada laporan jadi sedang ingin PSBB sukses lah kira-kira."
"Jadi aturan ini agak melemahkan tapi kami terima dulu dengan evaluasi bagaimana dalam hari-hari ke depan," ungkapnya.
Saat ditanya apakah tidak setuju dengan keputusan Menhub itu, Ridwan Kamil mengatakan bahwa pihaknya akan meninjau aturan tersebut terlebih dulu.
Jika di kemudian hari terbukti ada yang positif Virus Corona karena pembukaan angkutan umum, ia tak segan untuk menolak diberlakukannya aturan tersebut.
"Jadi saya akan menolak kalau dalam beberapa hari ke depan ditemukan relaksasi dibukanya kendaraan umum ternyata malah membawa penumpang-penumpang OTG."
"Kalau tidak ada berarti bisa ditoleransi, kalau ada akan kita tolak dengan alasan-alasan kedaruratan PSBB," jelasnya.
• Budi Karya Sumadi Izinkan Angkutan Umum Beroperasi, Ridwan Kamil Singgung OTG: Apa Jaminannya?
Lihat videonya mulai menit ke-6:20:
Ridwan Kamil Beri Peringatan
Pada kesempatan yang sama, Ridwan Kamil juga memberi peringatan terkait angkutan umum yang kembali dibuka.
Diketahui, Jawa Barat merupakan daerah yang turut menerapkan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar).
Ridwan Kamil menegaskan pihaknya akan mematuhi aturan Kementerian Perhubungan.
Namun jika ada tes dan terbukti ada orang pasien Virus Corona, ia tak segan untuk mengambil tindakan.
"Kami akan memberikan kesempatan dulu kepada peraturan yang baru dilaksanakan oleh Kementerian Perhubungan."
"Jika ada satu, dua, tiga pelanggaran yang akan kami tes dan terbukti nanti ada yang positif, maka dalam aturan PSBB kami punya hak untuk mengambil segala tindakan," tegas Ridwan Kamil.
Bahkan, ia tak segan untuk melarang beroperasinya angkutan umum jika terbukti ada penumpang angkutan umum yang positif.
"Termasuk melarang kembali beroperasinya kendaraan umum yang memang secara aturan diizinkan tetapi ternyata membawa permasalahan," katanya.
• Pemuda Pengendara Motor Ngamuk di Check Point PSBB Bogor, Pukul Petugas karena Ingatkan Pakai Masker
Lalu, Ridwan Kamil menjelaskan bahwa sudah ada penumpang Komuter Line yang ternyata positif Virus Corona.
"Kami ambil contoh KRL, sudah dua kali dilakukan tes swab, itu ditemukan tiga yang positif ke arah Bogor-Jakarta dan tiga positif dari arah Bekasi-Jakarta,"katanya.
Mantan Wali Kota Bandung ini menyinggung OTG (Orang Tanpa Gejala) Covid-19 yang bisa menular ke orang lain.
Sehingga, jika moda transportasi kembali dibuka maka penularan bisa terjadi tanpa diketahui.
"Ini mengindikasikan pergerakan ini punya potensi negatif, yaitu OTG atau orang tanpa gejala."
"Kalau dengan dibukanya kendaraan umum ini, apa jaminannya?" ungkapnya.
Ridwan Kamil mengatakan bahwa pembukaan moda tranportasi umum dengan protokol kesehatan tak menjamin tidak adanya penularan.
"Walaupun sudah duduknya diatur, sudah pakai masker, sudah sangat ketat, tapi tidak ada bukti bahwa penumpang yang dibawa oleh bis besar antarkota antarprovinsi negatif dari Covid."
"Itu yang kami khawatir," tegasnya.

• Penularan Corona Meningkat, Pandu Riono Soroti Tingkat Kepatuhan Masyarakat: PSBB Masih Top Down
Sehingga, jika benar-benar ada orang positif Virus Corona tanpa gejala khususnya ketahuan berada di angkutan umum, maka ia tak segan mengambil tindakan.
Ia tak segan untuk melarang angkutan umum kembali beroperasi.
"Dalam Virus Corona atau Covid ini ada istilah asimptomatik atau orang tanpa gejala. Itulah yang akan kami sampling dalam beberapa hari ke depan."
"Kalau terbukti ada orang-orang yang OTG keluar masuk walaupun dia ada tugas di dalam bis antarkota antarprovinsi, kami akan mengambil tindakan tegas untuk melarang sepenuhnya sampai PSBB selesai," ucapnya. (TribunWow.com/Mariah Gipty)