Breaking News:

Virus Corona

Disindir 3 Menteri Termasuk Sri Mulyani soal Bansos, Anies: Dari Awal Ngaku Tak 100 Persen Sempurna

Anies Baswedan tengah menjadi bahan pembicaraan karena disentil oleh tiga menteri soal bansos yang disebut tidak tepat sasaran.

Penulis: Mariah Gipty
Editor: Atri Wahyu Mukti
YouTube tvOneNews
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dalam kanal YouTube tvOneNews, Sabtu (9/5/2020). 

TRIBUNWOW.COM - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan angkat bicara soal bantuan sosial (bansos) di wilayahnya.

Kini, Anies Baswedan tengah menjadi bahan pembicaraan karena disentil oleh tiga menteri soal bansos yang disebut tidak tepat sasaran.

Tiga menteri itu antara lain, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Sosial Juliari Batubara, dan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy.

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dalam kanal YouTube tvOneNews, Sabtu (9/5/2020).
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dalam kanal YouTube tvOneNews, Sabtu (9/5/2020). (YouTube tvOneNews)

Sebut Publik Tak Percaya Pemerintah soal Corona, Rocky Gerung: Istana Marah Sendiri Datanya Tak Ada

Dikutip TribunWow.com dari tvOneNews pada Senin (11/5/2020), Anies mengatakan bahwa pihak Pemerintah Daerah (Pemda) di DKI Jakarta terus berkomunikasi dengan Pusat.

"Jadi pertama saya ingin sampaikan bahwa diskusi pembicaraan itu juga berjalan terus antara kami di DKI dengan Kementerian di Pusat."

"Jadi bukan tidak ada, itu ada terus," ujar Anies.

Anies mengakui sering ada perbedaan pendapat dalam rapat.

Namun, ia mengaku tak perlu menceritakannya kepada publik karena perbedaan pendapat itu wajar.

"Kemudian sering kali keramaiannya lewat karena ada statement-statement, maka itu saya tidak pernah membuat statement terkait apa yang kita bahas."

"Dalam pembahasan ada persamaan pendapat, ada perbedaan pendapat, ya itu biarlah itu di dalam di ruang persidangan dan itu normal," ungkapnya.

Soal data bansos yang disebut tak tepat sasaran, Anies langsung membantahnya.

Ia menegaskan bahwa hampir 100 persen bansos tepat sasaran.

"Lalu sekarang terkait dengan data, ada yang menyampaikan bahwa pemberian bansos itu tidak tepat sasaran," terang Anies.

"Perlu saya sampaikan, kita memberikan bantuan sosial itu pada 1 juta 194 ribu kepala keluarga ya."

"Kemudian dalam pelaksanaannya 98,4 persen itu tepat sasaran," ungkapnya.

Penyaluran Bansos untuk Warga DKI Masuki Tahap Kedua, Muhadjir Effendy: Jangan Ribut

Ia menerangkan bahwa ada sekitar 1,6 persen yang tak tepat sasaran.

Sehingga, Anies mengaku belum benar-benar 100 persen penyaluran data bansos berjalan sempurna.

"Ada 1,6 persen yang tidak tepat sasaran."

"Dan saya sampaikan ini dari sejak 2 minggu lalu, 1,6 persen itu yang tidak tepat dan itu harus dikoreksi."

"Jadi kami dari awal mengakui bahwa tidak 100 persen sempurna," jelas Anies.

Banyak faktor mengapa penyaluran data bansos itu belum berjalan sempurna.

Satu di antaranya adalah mendesaknya data yang harus segera disiapkan di tengah wabah Covid-19.

Ditanya soal Bansos yang Dobel sampai Disorot Menteri, Anies Baswedan: Bentar Saya Luruskan dulu

"Kenapa disiapkan dalam waktu yang cepat, kemudian mekanisme pengumpulan datanya menggunakan data yang ada tapi kita harus kerja menyampaikan kepada masyarakat sambil mendapat feedback mana yang benar, mana yang salah nanti dikoreksi," tutur Anies.

Gubernur 50 tahun ini menambahkan jika terus menyempurnakan data maka bansos yang dibutuhkan tak akan segera cair.

"Nanti kalau kita koreksi datanya lengkap tidak terkejar itu waktu," lanjutnya.

Lihat videonya sejak menit awal:

Anies Sebut Hanya 1,6 Persen yang Tidak Tepat Sasaran Jadi Sorotan

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta diketahui memberikan bansos kepada warga yang kurang mampu dan kondisi ekonominya terdampak pandemi Virus Corona.

Meskipun begitu, pemberian bansos ini menjadi polemik karena ada ketidakcocokan data penerima antara pemprov dengan pemerintah pusat.

Akibatnya, banyak bansos yang meleset atau diterima berlipat oleh peserta.

Menanggapi hal tersebut, Anies menyebutkan pihak penerima yang tidak melaporkan hal ini ke dinas terkait.

Awalnya, Anies menanggapi perbedaan data yang menjadi sorotan kritik pemerintah pusat saat ini.

"Sesungguhnya di lapangan, perlu saya sampaikan ada 1,6 persen orang atau keluarga yang tidak tepat. Itu dikembalikan," ungkap Anies Baswedan.

Ia menyebutkan sebagian besar penerima bansos yang sudah tepat sasaran tidak menjadi sorotan.

"Tapi 98,4 persen itu benar. Cuma yang benar itu enggak jadi berita, ya?" sindir Anies.

"Yang jadi berita yang 1,6 persen. Tapi 1,6 persen tidak dikoreksi," tambah dia.

"Jadi dari sisi itu sebetulnya tidak ada masalah," lanjut Anies.

Ia kemudian menuturkan alasan 1,6 persen penerima bansos yang salah sasaran.

Menurut Anies, selama ini banyak penerima bansos yang tidak mengaku bahwa mereka terdaftar.

 Keluhan Suami Perawat yang Meninggal karena Corona, Anies Beberapa Kali Ingin Langsung Beri Jawaban

"Banyak faktor. Satu, mereka selama ini rupanya menerima bantuan tapi selama ini tidak mau mengaku kalau mereka menerima bantuan," kata Anies.

"Karena apa? Karena transfer. Jadi sebetulnya mereka penerima bantuan," jelas dia.

Anies B menyebutkan penerima bansos ini tidak pernah melaporkan kesalahan data.

"Jadi ketika diberinya cash, enggak lapor ke kita bahwa salah. Atau mereka dulu mengusulkan dan diterima," papar Gubernur DKI Jakarta ini.

Ia menyinggung ada beberapa penerima bansos yang merupakan tokoh yang dikenal masyarakat.

"Itu ada, bahkan beberapa nama-nama yang cukup menonjol diterima di situ. Artinya selama ini anaknya menerima bansos dalam bentuk KJP," ungkapnya.

Selain itu, ada penerima bansos yang ternyata telah meninggal dunia atau berganti data kependudukan.

"Kedua, ada orang-orang yang sudah meninggal, sudah pindah, macam-macam," jelas Anies.

"Tapi ini semua kita koreksi. Jadi dari sisi data baik ini, insyaallah," tambah dia. (TribunWow.com/Mariah Gipty/Brigitta Winasis)

Tags:
Virus CoronaCovid-19Sri MulyaniAnies BaswedanMuhadjir EffendyJuliari Batubara
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved