Breaking News:

Virus Corona

Angkutan Umum Beroperasi, Ketum Ahli Epidemologi Sebut Berisiko: Berfikir Kembali Siapa Musuh Kita

Ketum Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia, DR. Dr Hariadi Wibisono memberikan tanggapan terkait adanya perizinan angkutan umum kembali beroperasi.

Youtube/tvOneNews
Ketua Umum Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia, DR. Dr Hariadi Wibisono memberikan tanggapan terkait adanya perizinan angkutan umum kembali beroperasi. 

"Padahal peraturan mengatakan ekstensinya pengecualinya adalah untuk barang dan untuk orang yang bekerja berhubungan dengan upaya penanggulangan Covid-19, di luar itu tetap tidak boleh bergerak."

Tapi kalau itu konotasinya angkutan umum, bagaimana pemerintah bisa menyaring umum ini siapa, apakah dia naik kendaraan umum berkaitan upaya ini apa yang lain," pungkasnya.

Ungkap Ketakutan ketika PSBB Dilonggarkan, dr Erlina: Kalau Puncaknya Tinggi, Kita Enggak Sanggup

Simak videonya mulai menit awal:

Mardani Ali Sera Sebut Konyol Ide Relaksasi PSBB

Anggota DPR fraksi PKS, Mardani Ali Sera menyoroti wacana pemerintah untuk memberikan relaksasi penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Dilansir TribunWow.com, Mardani Ali Sera menyebut ide relaksasi atau kelonggaran PSBB sebagai hal yang konyol.

Menurut Mardani Ali Sera, tidak ada alasan untuk memberikan kelonggaran atau apapun bentuknya di tengah penyebaran Virus Corona yang masih berlangsung.

Politisi PKS, Mardani Ali Sera dalam tayangan Indonesia Lawyers Club (ILC), Selasa (5/5/2020).
Politisi PKS, Mardani Ali Sera dalam tayangan Indonesia Lawyers Club (ILC), Selasa (5/5/2020). (YouTube Indonesia Lawyers Club)

 Sebut Krisis Pandemi Corona Terberat sejak Indonesia Merdeka, Sandiaga Uno Ingatkan Peran Besar UMKM

Dirinya mengatakan bahwa Indonesia belum menunjukkan adanya penurunan jumlah kasus Covid-19.

Oleh karena itu, pemerintah seharusnya justru semakin memperketat aturan dari PSBB.

Hal ini disampaikan Mardani dalam acara Indonesia Lawyers Club (ILC), Selasa (5/5/2020).

"Ide relaksasi PSBB konyol Bang Karni, karena itu harus dilawan, nyuwun sewu bahasanya kasar," ujar Mardani.

"Karena kalau itu berlaku berapa banyak kasus," sambungnya.

Menurut Mardani, apa yang dikatakannya tersebut bukan sekadar omongan, melainkan sebuah fakta dan ada datanya.

Dirinya kemudian menunjukkan data berupa grafik tentang gambaran penyebaran Virus Corona di negara-negara Asia Tenggara, termasuk Indonesia.

Beberapa negara di luar Indonesia sudah banyak yang mengalami penurunan grafiknya.

Sumber: TribunWow.com
Halaman 2 dari 3
Tags:
Virus CoronaAngkutan UmumCovid-19Epidemologi
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved