Virus Corona
Ulas Perppu Covid-19, Fadli Zon Minta Rakyat Tak Berharap ke Parpol, Refly Harun: Termasuk Gerindra?
Fadli Zon memaparkan mengapa Gerindra menyetujui Perppu No.1 tahun 2020 yang ia sendiri menilai aturan tersebut bermasalah.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menanggapi soal peraturan pemerintah pengganti undang-undang (Perppu) Nomor 1 Tahun 2020.
Fadli termasuk orang yang menentang Perppu tersebut karena ia menurutnya aturan tersebut bermasalah, tapi di sisi lain Gerindra sendiri ikut menyetujui adanya aturan tersebut.
Ia meminta kepada masyarakat agar saat ini jangan terlalu berharap kepada partai politik.

• Fadli Zon Buat Refly Harun Terpingkal saat Ungkap Satu-satunya Pujian ke Jokowi
Dikutip dari YouTube Refly Harun, Rabu (6/5/2020), awalnya Ahli Hukum Tata Negara Refly Harun menjelaskan bagaimana Perppu Nomor 1 tahun 2020 mendapat banyak kritik.
Seperti yang diketahui aturan tersebut membahas tentang kebijakan keuangan negara dan stabilitas keuangan untuk penanganan pandemi Covid-19.
Refly menyinggung bagaimana kritik banyak datang dari tokoh-tokoh oposisi pemerintah seperti Amien Rais dan Din Syamsuddin.
"Dianggap Perppu perampokan uang negara, ada Rp 405 triliun tidak boleh digugat secara pidana, perdata, bukan kerugian negara," kata Refly.
Refly kemudian menanyakan mengapa Gerindra justru tidak menolak adanya Perppu Nomor 1 tahun 2020.
"Tapi saya baca Gerindra termasuk yang menerima Perppu tersebut, ini gimana duduk ceritanya," ujar dia.
"Hanya satu-satunya yang melawan PKS bagaimana Bung?" tanya Refly.
• Jawab Ucapan Refly Harun soal Gerindra Tidak Jelas, Fadli Zon: Saya Sekarang Juru Bicara Rakyat
Ada Permintaan dari Pemerintah
Fadli menjawab Gerindra menyetujui Perppu karena hal itu adalah konsekuensi dari berkoalisi dengan pemerintah.
"Karena merupakan konsekuensi dari koalisi dengan pemerintah," kata dia.
Mantan wakil ketua DPR itu mengatakan bagaimana ada permintaan dari pemerintah agar Gerindra mendukung kebijakan tersebut.
"Jadi ada permintaan-permintaan tertentu dari pemerintah itu supaya mendukung dalam kebijakan-kebijakan itu," ujarnya.
Namun Fadli menekankan bahwa diri pribadinya sendiri tegas menentang Perppu tersebut.
"Tapi saya pribadi mengatakan bahwa Perppu itu bermasalah," ucap Fadli.
"Saya kira Perppu itu memang dibuat dengan tergesa-gesa."
"Harusnya sudah banyak koreksi terhadap itu," sambungnya.
Pria yang juga pernah menjadi aktivis di tahun 1998 itu mengatakan bagaimana Perppu tersebut justru lebih memikirkan tentang kepentingan investor dibanding pandemi Covid-19.
"Dan Perppu ini juga lebih banyak memberikan satu peluang dan ruang bagi kalangan investor dan ketimbang membicarakan tentang Coronanya sendiri," kata Fadli.
"Yang 405 triliun itu hanya 75 saja sebetulnya yang secara spesifik untuk Covid-19."
"Saya termasuk yang pertama kali membuat pernyataan itu, saya buat tulisan pendek ketika baru-baru saja Perppu ini dikeluarkan," tambahnya.
• Refly Harun Soroti Klarifikasi Said Didu ke Luhut Pandjaitan: Seperti Surat Cinta yang Ditolak
Jangan Berharap ke Parpol, ke Tuhan Saja
Fadli kemudian mengatakan bahwa sulit melakukan perdebatan dan pertentangan kebijakan dalam iklim perpolitikan saat ini.
"Jadi memang risiko dari sebuah politik dengan tema seperti sekarang ini adalah sulit kita untuk melakukan perdebatan, tantangan terhadap sebuah kebijakan," kata dia.
"Saya kira agak susah karena ini sistem kita presidensial."
"Membuat satu kekuatan yang begitu besar kepada presiden apalagi kemudian didukung oleh partai-partai politik yang mayoritas tentu akan relatif lebih leluasa," lanjutnya.

Fadli lalu berpesan agar masyarakat saat ini jangan terlalu berharap kepada partai politik.
"Saya kira jangan terlalu banyak berharap lah dari partai politik," tuturnya.
"Termasuk Gerindra?" saut Refly sembari tertawa.
"Partai politik," balas Fadli singkat sambil tertawa.
Fadli melanjutkan masyarkat juga jangan ikut berharap dari media massa.
"Kita juga jangan terlalu banyak lah berharap dari media, yang seharusnya di dalam demokrasi menjadi pilar keempat," katanya.
"Jadi berharapnya dengan media sosial saja?" ledek Refly.
"Berharap saja kepada rakyat, kepada Tuhan, terutama kepada Tuhan," balas Fadli.
"Mungkin kita harus lebih-lebih banyak berdoa supaya bangsa dan negara ini selamat," tandasnya.
• Haris Azhar Kritik Jokowi hingga Prabowo soal Corona tapi Puji Erick Thohir: Ambil Inisiatif Cepat
Simak video berikut ini menit ke-4.30:
(TribunWow.com/Anung)