Virus Corona
Reaksi Refly Harun saat Fadli Zon Gamblang Sebut Kartu Prakerja sebagai Perampokan: Kayak Main-main
Politisi Partai Gerindra, Fadli Zon angkat bicara soal polemik Kartu Prakerja yang menghabiskan dana hingga triliunan rupiah.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Lailatun Niqmah
Karena itu, Fadli menganggap dana Kartu Prakerja itu merupakan suatu perampokan.
Bahkan, ia menyebut meskipun curiga masyarakat tak bisa berbuat apa-apa untuk mengungkap teka-teki di balik anggaran Kartu Prakerja.
"Iya, menurut saya negara kita memang sedang dirampok kok," ucap Fadli.
"Kalau ini benar-benar perampokan di siang hari bolong dan kita yang mengetahuinya seperti cuma bisa teriak maling-maling tapi enggak bisa gebukinnya," tandasnya.
Simak video berikut ini menit ke-15.15:
Sindiran untuk Kartu Prakerja
Di sisi lain, sebelumnya Ekonom Senior INDEF, Faisal Basri dengan tegas menyoroti program Kartu Prakerja yang dicanangkan pemerintah sebagai upayau penanganan efek domino bencana Covid-19.
Seperti diketahui, menyusul semakin meluasnya penularan Virus Corona di Indonesia berdampak di sektor ekonomi dan membuat ancaman gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) besar-besaran di depan mata.
Dikutip TribunWow.com, data Kementerian Tenaga Kerja per 20 April 2020 menyebutkan, hampir tiga juta karyawan dirumahkan atau kena PHK.
• Merujuk Prediksi Akhir Covid-19, Mahfud MD Sebut Juli Mungkin Mulai Relaksasi PSBB
Melalui Kartu Prakerja yang semula didesain sebagai jaminan sosial, pemerintah mengubah haluannya untuk dijadikannya menjadi semi bantuan sosial.
Hal itu sempat disampaikan secara langsung oleh Presiden Joko Widodo di istana beberapa waktu lalu.
Faisal Basri menyebutkan, program tersebut memang akan mengurangi beban korban terdampak terutama mereka yang dirumahkan atau diPHK.
Namun pelatihan tersebut jelas tidak akan bisa membantu mereka untuk secara langsung membawa pengeluaran harian.
Hal tersebut disampaikan Fisal Basri melalui program Dua Arah di kanal Kompas TV, Senin (4/5/2020).
"Mengurangi ya, mengurangi beban tapi niscaya tidak akan bisa membayar uang cost mereka," kata Faisal.