Terkini Daerah
Gagal Temui Ganjar, Pria Jual Ginjal asal Klaten Ungkap Alasan Jalan Kaki ke Semarang: Keprihatinan
Frans sempat nekat berjalan kaki dari Klaten ke Semarang dan berniat menjual ginjalnya lantaran tak bisa nafkahi keluarga karena pandemi Covid-19.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TRIBUNWOW.COM - Nama Frans Larry Oktavianus sempat viral lantaran aksinya yang ingin menjual ginjal demi memenuhi kebutuhannya di tengah pandemi Virus Corona (Covid-19).
Pria berumur 43 tahun itu juga melakukan aksi jalan kaki dari kediamannya di Klaten menuju Semarang untuk menemui Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Alih-alih bertemu, Larry justru terpaksa pulang karena tidak bisa menemui orang nomor satu di Jateng itu lantaran penjagaan yang sangat ketat.

• YouTuber Ferdian Paleka Masih Buron, Polisi Terus Kejar Pelaku Prank Sembako Isi Sampah
Larry mengatakan tujuan dirinya berjalan kaki dan ingin menjual ginjal bukanlah mencari sensasi, melainkan rasa prihatin atas kondisinya yang kini kesulitan menafkahi keluarga.
Dikutip dari TribunSolo.com, Rabu (6/5/2020), Larry telah menghabiskan waktu dua hari untuk berjalan kaki dari kediamannya hingga berhasil tiba di Semarang.
Ia berangkat dari rumahnya di Dukuh Karangasem, Desa Ngering, Kecamatan Jogonalan, Kabupaten Klaten pada Sabtu (2/5/2020).
Pada hari Senin (4/5/2020) Frans baru berhasil tiba di Semarang.
Larry mengatakan dirinya saat itu sudah mendatangi kantor Ganjar di Semarang tetapi tetap tidak bisa menemuinya.
"Saya sudah ke kantor Gubernur Jateng dan mencoba menemui Ganjar pukul 10.00 WIB hari Senin (4/5/2020), tapi tak bertemu," ungkapnya saat ditemui di rumahnya, Rabu (6/5/2020).
Larry bercerita penjagaan yang ketat menjadi penyebab dirinya tidak bisa menemui Ganjar.
"Selain ketat dalam penjagaan, di sana ternyata nggak sembarangan bisa temui pak Ganjar," kata Larry.
Tidak bisa bertemu Ganjar, Larry akhirnya memutuskan untuk kembali ke rumahnya ke Klaten.
"Saya berjalan kaki hingga Katedral Semarang di dekat wisma perdamaian untuk meminta bantuan, namun nihil, setelah itu saya lanjutkan perjalanan," ucap dia.
Perjalanan pulang pun ia lakukan sendirian, pertama ia menaiki bus hingga sampai ke Ungaran.
Kemudian dirinya melanjutkan jalan kaki ke arah Klaten.
Di tengah perjalanan di sekitar pabrik Sido Muncul, Larry mendapat tawaran tunggangan motor hingga ke Terminal Salatiga.
"Saya mendapat boncengan motor sampai Terminal Salatiga," tuturnya.
Larry lalu lanjut menaiki bus hingga sampai ke Kartasura.
Sisanya ia lanjutkan dengan berjalan kaki hingga sampai ke rumah.
"Setelah naik bis lagi dan sampai Kartausura, saya berjalan kali lagi sampai rumah," ujarnya.
• Aksi Perampokan Rp 80 Juta di Depok Gagal, Korban Kehilangan Rp 2,8 Juta setelah Berhasil Rebut Tas
Motivasi Larry Tawarkan Ginjal
Larry bercerita apa yang ia lakukan mulai dari jalan kaki hingga ingin menjual ginjalnya ia lakukan bukan karena ingin mencari sensasi.
Ia mengatakan bagaimana kondisinya saat ini sangat sulit, padahal dirinya memilki empat orang anak yang harus diayomi.
"Saya lakukan hal ini, dari keprihatinan saya karena saya harus membiayai cukup banyak anak, empat orang," jelas dia.
Dirumahkan karena pandemi Covid-19, Larry bercerita dirinya sudah tidak memiliki penghasilan untuk menafkahi keluarganya.
"Satu anak saya di sekolah khusus di tengah saya harus dirumahkan dan tidak memperoleh gaji, bukan karena hanya cari sensasi saja," tegasnya.
Larry kini sedang menjalani isolasi mandiri karena telah mengnunjungi kawasan merah Covid-19.
• Wacana PSBB Dilonggarkan, dr Erlina Burhan Sebut Rumah Sakit Kewalahan: Di Italia Dokter Playing God
Ganjar: Tidak Perlu Seperti Itu
Sebelum Larry tiba di Semarang, Ganjar pernah menanggapi aksinya.
Dikutip dari Kompas.com, Senin (4/5/2020), Ganjar mengatakan dirinya justru khawatir dengan aksi nekat Larry.
"Katanya mau ketemu saya, tapi sampai sekarang belum tahu orangnya ada di mana, malah saya khawatir jangan sampai hilang," kata Ganjar di Semarang, Senin (4/5/2020).

Ia lalu meminta agar Larry berkoordinasi dengan aparatur daerah di tempatnya tinggal.
"Tidak perlu seperti itu, dia bisa lapor ke RT/RW atau lurah di daerahnya itu sudah cukup. Saya kira Bupati Klaten juga cukup responsif soal ini," tegasnya.
Namun Ganjar juga menyatakan dirinya tidak keberatan apabila ada warga yang meminta bantuan langsung kepada dirinya.
"Cukup minta bantuan ke pemerintah, atau langsung ke saya."
"Biasanya ada orang yang minta bantuan ke saya, langsung diverifikasi dan langsung dapat."
"Jadi silakan itu ditempuh, jangan membuat suasana jadi ngeri. Saya khawatir saja sebenarnya, orang itu belum lapor pada aparat," pungkasnya.
(TribunWow.com/Anung)