Virus Corona
Bantah Klaim Trump bahwa Virus Corona Sengaja Dibuat, WHO: Biasa Menular Antar Binatang
World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa Virus Corona bukanlah virus yang dibuat oleh manusia.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - World Health Organization / Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa Virus Corona bukanlah virus yang dibuat oleh manusia.
Penegasan ini disampaikan setelah adanya klaim dari Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang mengatakan bahwa virus tersebut dibuat di laboratorium.
Trump bahkan menyatakan dirinya memiliki bukti kuat bahwa Covid-19 berasal dari Institut Virologi di Wuhan, China.
• Sebut Virus Corona Sengaja Dibuat, Presiden AS Donald Trump Klaim Miliki Bukti: WHO Seharusnya Malu
Menanggapi hal tersebut, WHO yang menjadi garda depan dalam penanggulangan Virus Corona di dunia, segera mengeluarkan bantahan.
Dilansir Daily Mirror, Minggu (3/5/2020), Koordinator teknis WHO untuk Covid-19, Maria Van Kerkhove menegaskan bahwa Virus Corona berasal dari kelelawar.
"Virus Corona biasanya menular antar binatang, dan kebanyakan Virus Corona beredar pada kelelawar," tutur Kerkhove.
"Kebanyakan patogen yang muncul berasal dari hewan," imbuhnya.
Kerkhove menjelaskan bahwa berdasarkan urutan genom yang ada, virus bernama resmi SARS-Cov-2 itu berasal dari alam.
"Dan ini aslinya berasal dari kelelawar karena Virus Corona ditemukan pada kelelawar," jelas Kerkhove.
Menurutnya, yang paling penting dilakukan saat ini adalah mengetahui penularan awal dari virus tersebut.
"Yang perlu kita lakukan adalah mengerti secara jelas darimana inang perantaranya, binatang apa yang terinfeksi (Virus Corona) dari kelelawar yang kemungkinan menularkan pada manusia," imbuhnya.
Hal ini dirasa penting karena setelah dapat menemukan inang perantara tersebut, masyarakat dapat melakukan pencegahan agar tidak terjadi penularan lagi.
Kerkhove menyatakan bahwa seluruh negara harus tetap waspada atas kemungkinan penularan Virus Corona secara lebih lanjut.
Ia mengatakan bahwa mungkin saja terjadi gelombang kedua penularan, karena dari penelitian di sejumlah negara yang berhasil menekan penyebaran Virus Corona, sejumlah orang masih rentan tertular.
Meskipun kebanyakan yang terinfeksi Virus Corona dapat sembuh total, namun ada beberapa di antara mereka yang mengalami efek berkepanjangan.