Breaking News:

Virus Corona

Apakah Ruam di Kaki adalah Gejala Baru Virus Corona? Ahli Berikan Penjelasan

Peneliti tengah menyelidiki munculnya ruam atau lesi ungu di sekiar kaki apakah gejala baru dari Virus Corona atau tidak.

TRIBUN/CECEP BURDANSYAH
Petugas medis memberikan penanganan epada pasien di RS Darurat Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta, Jumat (1/5/2020). Wisma Atlet Kemayoran telah dialihfungsikan menjadi RS Darurat Covid-19, setelah pandemi Virus Corona mendera Indonesia. TRIBUNNEWS/CECEP BURDANSYAH 

TRIBUNWOW.COM - Ruam atau muncul lesi ungu di sekitar kaki mungkin merupakan gejala baru terinfeksi Virus Corona SARS-CoV-2, penyebab Covid-19.

Namun, penelitian lebih lanjut tetap diperlukan untuk mengetahui apakah ruam di kaki memang disebabkan Covid-19.

Esther Freeman, dokter kulit di Massachusetts General Hospital di Boston mengatakan bahwa beberapa pasien Covid-19 memiliki ruam kemerahan yang dapat berubah menjadi keunguan dari waktu ke waktu di sekitar telapak kaki pasien.

Apakah Virus Corona di dalam Orang Tanpa Gejala Bisa Hilang Sendiri? Begini Penjelasan dokter Corona

Beberapa orang juga mengaku merasakan sensasi terbakar di sekitar ruam pada kakinya.

"Peradangan itu cenderung hilang dalam waktu dua sampai tiga minggu tanpa pengobatan," kata Freeman kepada The Washington Post.

Freeman juga mengakatan, kebanyakan orang yang memiliki lesi ungu di kakinya tidak menunjukkan gejala Covid-19.

Kalaupun ada, gejala yang mereka rasakan ringan.

Selain itu, ruam aneh ini cenderung dialami anak-anak, remaja hingga orang dewasa berusia 20-30 tahunan.

"Sebagian besar pasien dengan lesi ungu berusia muda, sehat," ungkapnya.

"Namun saya tak ingin orang-orang berpikir bahwa saat mereka memiliki ruam atau bintik-bintik ungu di jari kaki, artinya mereka akan berakhir dengan ventilator di ICU. Bukan itu yang kami lihat dalam data," ujar Freeman.

Sandiaga Uno Tanggapi Candu Media selama Pandemi Corona: Saya Sudah seperti Jadi Pakar Covid-19

Penyelidikan ahli

Karena masih banyak yang harus dipelajari terkait masalah kulit pada pasien Covid-19, Freeman dan rekannya dari gugus tugas Akademi Dermatologi Amerika membuat registrasi dermatologi Covid-19 online.

Dengan registrasi tersebut, petugas medis dapat melaporkan masalah kulit yang tampaknya berhubungan dengan Covid-19, termasuk ruam jari kaki.

Dalam laporan di Journal of American Academy of Dermatology, para peneliti berharap database yang terkumpul dapat membantu dokter memahami hubungan antara Virus Corona baru dengan kulit.

Selain itu juga menentukan apakah masalah kulit dapat digunakan mendeteksi penyakit Covid-19 lebih dini.

Menurut laporan USA Today, Senin (27/4/2020), sejauh ini kira-kira lebih dari 300 data masuk termasuk ruam di jari kaki.

Freeman mencatat, ruam jari kaki termasuk luka atau benjolan kulit yang dikenal sebagai pernio atau chilblains, biasanya terjadi ketika kaki seseorang terkena suhu yang sangat dingin.

Namun, karena ruam ini terjadi pada musim semi dan pada pasien Covid-19, suhu dingin tidak mungkin menjadi penyebabnya.

"Kemungkinan peradangan pada jari kaki yang menyebabkan ruam," kata Freeman kepada USA Today.

Bahas Kehidupan setelah Corona, Sandiaga Uno: Physical Distancing Setidaknya Lanjut 2 Tahun ke Depan

Ada gagasan lain terkait ruam merah atau keunguan di jari kaki.

Dilansir Live Science, Jumat (1/5/2020), hal ini kemungkinan ada hubungannya dengan pembekuan di pembuluh darah jari kaki yang akhirnya menyebabkan ruam.

Dinding pembuluh darah kemungkinan meradang karena suatu kondisi yang disebut vasculitis.

Ruam pada jari kaki pertama kali dilaporkan dokter kulit di Perancis pada April.

Disebutkan dalam artikel sebelumnya, lesi ungu itu mirip pseudo-radang dingin yang kadang menyakitkan tapi bisa hilang dengan sendirinya setelah dua mingguan.

Laporan kasus yang diterbitkan di Journal of American Academy of Dermatology edisi 18 April, para peneliti mendeskripsikan seorang yang berusia 23 tahun di Belgia memiliki chilblain (luka kulit atau benjolan berwarna merah) yang disebabkan infeksi Covid-19.

Tidak jarang virus menyebabkan ruam.

Campak, misalnya, dapat menyebabkan bintik-bintik datar yang gatal, sementara virus coxsackie dapat menyebabkan luka yang menyakitkan di tangan, kaki dan mulut. (Kompas.com/Gloria Setyvani Putri)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Benarkah Ruam di Kaki adalah Gejala Baru Corona? Ahli Selidiki"

Sumber: Kompas.com
Tags:
Ruam di KakiVirus CoronaGejala Baru Virus Corona
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved