Breaking News:

Virus Corona

Sandiaga Uno Jawab Apakah Dirinya Percaya Pemerintah soal Data Covid-19: Data Tetaplah Data

Sandiaga Uno memberikan jawban terkait pandangan dirinya mengenai data dari pemerintah mengenai kasus Covid-19 di Indonesia

Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
YouTube Talk Show tvOne
Sandiaga Uno menjawab pertanyaan Sandrina Malakiano soal kepercayaannya terhadap data pemerintah Indonesia seputar kasus Covid-19, Minggu (3/5/2020) 

TRIBUNWOW.COM - Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menjelaskan apakah dirinya percaya terhadap pemerintah soal data kasus Virus Corona (Covid-19) di Indonesia.

Sandi tak menjawab jelas apakah dirinya percaya atau tidak, namun ia menegaskan data tersebut memang ada.

Ia juga mengatakan apa yang kurang saat ini adalah pelaksanaan tes yang belum memadai.

Pengemudi transportasi ojek online menjalani rapid test Covid-19 di Kantor Kemenhub, Jakarta, Senin (20/4/2020). Terbaru, ilustrasi pemeriksaan Covid-19 di Jakarta.
Pengemudi transportasi ojek online menjalani rapid test Covid-19 di Kantor Kemenhub, Jakarta, Senin (20/4/2020). Terbaru, ilustrasi pemeriksaan Covid-19 di Jakarta. (DOK. HUBDAT)

Kisah Warga Boyolali Ngaku Dapat Transferan Misterius Rp 600 Ribu, Ada Tulisan BST COVID 19 TAHAP 1

Dikutip dari acara HOT INDONESIA, Minggu (3/5/2020), awalnya Konsultan Politik Sandrina Malakiano menanyakan apakah Sandi percaya terhadap data milik pemerintah.

"Apakah anda betul-betul percaya data, dan angka yang diberikan oleh pemerintah?"

Sandrina mempertanyakan kebenaran data yang dimiliki oleh pemerintah kepada Sandi.

"Apakah benar mereka sudah bisa mengendalikan keadaan, karena angkanya sudah mulai turun?" lanjut Sandrina.

Sandi mengatakan data tersebut memang demikian adanya.

Mantan calon wakil presiden RI itu mengatakan kepada Sandrina yang kurang saat ini hanyalah jumlah pemeriksaan yang dilakukan belum tercukupi.

"Data tetaplah data Sandrina," ujarnya.

"Kita hanya belum melakukan pemeriksaan yang cukup," lanjut Sandi.

Sandi mengatakan dirinya baru merasa aman apabila pemerintah telah mampu memeriksa 50 ribu jiwa di Jakarta per hari.

"Saya berpikir saya akan merasa aman jika kita sudah berada di titik pemeriksaan yang mencakup sekitar 50 ribu jiwa di Jakarta per harinya," ungkapnya.

Sandi mengatakan untuk meningkatkan kemampuan pemeriksaan Covid-19, ia telah mempersiapkan satuan mobil yang nantinya ditugaskan pergi ke wilayah tertentu untuk melakukan pemeriksaan.

"Mulai pekan depan, kami siapkan satuan mobil, kami terjunkan satuan mobil untuk lakukan pemeriksaan pada beberapa wilayah padat, dan kurang mampu," kata dia.

"Kami harapkan dapat melaksanakan 1.200 pemeriksaan per harinya, namun itu tidak cukup," tambahnya.

Sandi mengatakan nantinya akan disediakan empat unit satuan mobil untuk di Jakarta.

Suami dari Nur Asia Uno itu mengatakan Jakarta menjadi fokus pemeriksaan karena merupakan episentrum dari penyebaran Covid-19.

Sandiaga Uno Tanggapi Candu Media selama Pandemi Corona: Saya Sudah seperti Jadi Pakar Covid-19

Sandi juga tidak lupa mengingatkan agar masyarakat tidak lengah meskipun kondisi sudah membaik.

Ia mengambil contoh kasus Flu Spanyol di San Fransisco pada tahun 1918.

Kala itu warga di sana terlalu cepat merayakan penurunan kasus, dan menjadi lengah.

Peraturan-peraturan seperti penggunaan masker pun dicabut.

Kelengahan tersebut berimbas pada naiknya angka kematian di bulan-bulan selanjutnya.

"Mereka merayakan (penurunan angka kasus) terlalu dini setelah melihat kurva mendatar, dan pada November 1918 mereka mencabut larangan untuk memakai masker wajah di tempat umum," papar Sandi.

"Dan apa yang terjadi pada bulan selanjutnya Januari-Februari, tingkat kematian mereka menjadi yang tertinggi."

Sandi kembali menekankan saat ini masih terlalu dini untuk memastikan apakah kondisi Indonesia sudah aman atau belum.

"Maka masih terlalu dini untuk memutuskan," tandasnya.

Dikutip dari Kompas.com, Minggu (3/5/2020), jumlah kasus positif Covid-19 di Ibu Kota telah mencapai angka 4.417 kasus.

621 orang di antaranya berhasil sembuh, sedangkan 410 lainnya meninggal.

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan DKI Jakarta Fify Mulyani mengatakan 2.062 pasien Covid-19 menjalani perawatan di rumah sakit.

Kemudian 1.324 sisanya menjalani isolasi mandiri.

Fify menambahkan 1.359 orang masih menunggu hasil laboratorium, kemudian terdapat 214 orang berstatus Orang dalam Pemantauan (ODP), dan 1.001 pasien berstatus Pasien dalam Pengawasan (PDP).

"Sedangkan untuk orang tanpa gejala atau OTG sebanyak 1.347 orang," kata dia.

Miris Situasi Covid-19, Peserta Kartu Prakerja: Batalkan Program Beli Video Rp 5,6 Triliun Ini

Simak videonya mulai menit ke-3.36:

Solusi Sandiaga Uno Pulihkan Ekonomi

Sebelumnya, Sandi telah memaparkan solusinnya untuk memulihkan ekonomi setelah pandemi Covid-19 berakhir.

Menanggapi ancaman ekonomi yang dihasilkan oleh Covid-19, mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan hal terpenting saat ini adalah bagaimana keselamatan masyarakat di tengah Covid-19.

 Pernyataan tersebut disampaikan oleh Sandi lewat unggahan akun Instagramnya @sandiuno, Selasa (7/4/2020).

"Prioritas utama adalah nyawa manusia, kita jangan ngomong ekonomi dulu," kata Sandi.

Sandiaga Uno menjelaskan apa saja langkah yang akan ia lakukan untuk memulihkan ekonomi Indonesia setelah wabah Virus Corona berakhir, Instagram @sandiuno, Selasa (7/4/2020).
Sandiaga Uno menjelaskan apa saja langkah yang akan ia lakukan untuk memulihkan ekonomi Indonesia setelah wabah Virus Corona berakhir, Instagram @sandiuno, Selasa (7/4/2020). (Instagram/@sandiuno)

Sandi menginginkan saat ini seluruh kegiatan difokuskan untuk membantu tenaga medis menangani Covid-19.

"Oleh karena itu fokusnya tadi saya bilang krisis kesehatan dulu, pastikan petugas-petugas medis kita mendapatkan Alat Pelindung Diri (APD), pastikan kita memiliki kemampuan testing," kata Sandi.

"Pastikan kita juga rumah sakit-rumah sakit itu cukup dari segi ICU, tempat tidur, ventilator, obat-obatan, dan lain sebagainya," tambahnya.

Prioritaskan Sektor Rumah Tangga

Sandi lalu menjelaskan apa yang menurutnya paling penting untuk dipulihkan setelah wabah Covid-19 berakhir.

Mantan calon wakil presiden RI itu menilai sektor rumah tangga adalah hal yang peling penting untuk segera dibangun kembali.

"Pasca Covid-19 saya bilang sektor paling utama adalah sektor rumah tangga," kata Sandi.

"Jadi kita harus bantu sektor rumah tangga kita, paket yang kemarin diumumkan pemerintah sudah mulai menyentuh kebutuhan rumah tangga khususnya di kelas menengah, menengah ke bawah," imbuhnya.

Sandi kemudian menyinggung anggaran penanganan Covid-19 yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

Ia menilai anggaran tersebut masih kurang untuk menangani Covid-19.

"Saya lihat angka Rp 400 triliun itu kita perlu syukuri, tapi menurut saya itu kurang, dan saya akan menambah jumlah yang kita transfer secara langsung ke rumah tangga-rumah tangga yang membutuhkan," papar Sandi.

Setelah mengurus sektor rumah tangga, Sandi menjelaskan bahwa kunci pulihnya Indonesia adalah sektor Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).

"Kedua menurut saya yang paling perlu dipulihkan adalah sektor UMKM, tanpa UMKM Indonesia enggak akan bangkit," tegas Sandi.

Sandi mengatakan perusahaan-perusahaan besar justru akan menjadi prioritas terakhir, setelah mengurus sektor rumah tangga, dan UMKM.

"Oleh karena itu segala hal yang berkaitan dengan UMKM, baik itu akses pasar, akses terhadap bahan baku, akses terhadap permodalan, SDM mereka, 
Mereka yang sempat merumahkan diberikan insentif untuk melakukan perekrutan karyawan baru," terangnya.

"Itu yang harus menjadi prioritas kita, baru setelah itu kita menyentuh korporasi dan investasi."

"Itu yang menjadi fokus saya," ujar Sandi.

 

(TribunWow.com/Anung)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Sandiaga UnoCovid-19Virus CoronaYouTubeSandrina Malakiano
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved