Virus Corona
Najwa Shihab Sindir DPR Sibuk Urus RUU Kontroversial di Tengah Pandemi: Buru-buru, Ngejar Setoran?
Najwa Shihab memberikan sindirannya kepada pemerintah, khususnya DPR soal ramainya pembahasan RUU Kontroversial di tengah pandemi Virus Corona.
Editor: Ananda Putri Octaviani
TRIBUNWOW.COM - Presenter Najwa Shihab memberikan kalimat sindiran pada DPR yang sibuk membahas RUU Kontroversial di tengah pandemi Virus Corona.
Padahal, di tengah wabah yang tersebar di seluruh dunia ini, parlemen-parlemen dari negara lain kini tengah fokus melawan Virus Corona.
Diberitakan TribunWow.com dari kanal YouTube Najwa Shihab yang tayang pada Jumat (1/5/2020), Najwa mengungkapkan, RUU yang ramai diperbincangkan di DPR bukannya Corona, namun malah Omnibus Law RUU Cipta Kerja, RUU KUHP, hingga RUU Permasyarakatan.

• Di Mata Najwa, Driver Ojek Online: Kalau Sudah Susah Cari Uang, Lebih Baik Kita Pulang Kampung
• Saat Pemudik Lebih Takut Hantu Dibanding Corona, Najwa Shihab: Pendekatan Kearifan Lokal
Dalam pembahasannya itu, awalnya Najwa mempertanyakan soal para anggota DPR yang sibuk membahas soal RUU Kontroversial di tengah pandemi.
"Tuan dan Puan Anggota DPR yang terhormat, saya perhatikan parlemen-parlemen negara lain fokus melawan Corona," kata Najwa Shihab.
"Tapi rasa-rasanya isu-isu yang keluar dari Senayan kok belakangan tidak terkait Corona ya?"
"Kami malah membaca DPR bersemangat membahas isu-isu lain," sambungnya.
Najwa lantas memberi contoh, DPR kini malah sibuk membahas RUU Cipta Kerja, RUU yang banyak ditolak hingga didemo para buruh.
"Contohnya RUU Cipta Kerja yang banyak ditolak karena dinilai mementingkan kepentingan investor di atas kebutuhan pekerja," ujarnya.
Padahal, jelas Najwa, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menunda untuk membahas salah satu klaster dalam RUU tersebut.
"Presiden Jokowi pekan lalu sempat menyatakan, pemerintah dan DPR menunda pembahasan salah satu klaster di RUU itu, klaster ketenagakerjaan," papar Najwa.
"Ini untuk memberi kesempatan mendalami substansi dan mendapat masukan dari banyak pihak."
Najwa lantas mengungkapkan, hal ini harusnya menjadi dasar agar RUU Cipta Kerja dapat ditinjau ulang.
"Berpegang pada alasan itu, maka sudah seharusnya klaster lain dalam RUU Cipta Kerja pun perlu ditinjau ulang," ungkapnya.
"Karena yang lain juga bukan tanpa masalah. Terutama dari prespektif lingkungan dan keadilan gender."
• Disinggung Najwa Shihab soal Denda Rp 100 Juta, Driver Ojol Ngotot Ingin Mudik: Daripada Kriminal
• Cerita ke Najwa soal Pemudik Diisolasi di Rumah Angker, Kusdinar: Memang Harus Dibuat Kapok Mbak
Selain itu, Najwa juga menyinggung RUU lain, yaitu RUU KUHP dan RUU Permasyarakatan.
"Tidak cukup hanya menunda pembahasan satu klaster saja, ada juga RUU lain yang masih nekat mau di bahas," jelas Najwa.
"Ada RUU KUHP yang tahun lalu diserbu unjuk rasa, lalu RUU Permasyarakatan."
"Ada koruptor yang sudah ngebet pengin bebas kah? Eh, apa kabar Pak Yasonna?," Najwa kemudian menyindir Yasonna sambil terkekeh.
Najwa menilai, membahas RUU kontroversial di tengah pandemi ini justru mengundang kecurigaan.
"Terus terang saja, membahas undang-undang yang menyangkut hajat hidup orang banyak di masa seperti sekarang ini terlalu mengundang curiga," ungkapnya.
"Gara-gara pandemi, yang pada jatuh cinta saja berani menunda nikah loh, ini kok DPR buru-buru banget kayak lagi kejar setoran?," sindir Najwa lagi.
"Tidak ada Undang-Undang yang tidak penting. Semua penting."
"Justru karena Undang-Undang itu penting, aneh jika pembahasannya diseriusi di waktu seperti sekarang. Saat dimana perhatian dan konsentrasi kita sedang berkuras bertahan hidup di tengah wabah."
Simak videonya:
Yasonna Laoly Sentil Najwa Shihab
Sementara itu diberitakan sebelumnya, pernyataan Yasonna Laoly beberapa waktu lalu soal pembebasan narapidana koruptor karena faktor Virus Corona (Covid-19) sempat dikuliti oleh Najwa.
Terkait hal itu, Yasonna langsung memberikan klarifikasi kepada Najwa.
Percakapan antara Yasonna, dan Najwa, diunggah pada akun Instagram resmi @najwashihab, Minggu (5/4/2020).
Pada unggahan tersebut awalnya Najwa menceritakan bagaimana pertama kali Yasonna menghubunginya via WhatsApp.
Yasonna menganggap Najwa menuduhnya tanpa dasar yang benar.

"Saya heran dengan tuduhan tak berdasar Najwa, tentang pembebasan koruptor. Suudzon banget, sih, provokatif, dan politis. Belum ada kebijakan itu. Tunggu, dong, seperti apa," kata Yasonna.
Yasonna berdalih usulan tersebut belum tentu akan disetujui oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).
"Ini baru usulan yang akan diajukan ke presiden, dan bisa saja Presiden tidak setuju," ujarnya dalam keterangan pers yang ia kirim ke Najwa.
Keterangan pers tersebut juga berisi dengan ketentuan-ketentuan tertentu apabila narapidana koruptor diputuskan untuk dibebaskan, di antaranya adalah usia yang di atas 60 tahun, dan telah menjalani 2/3 masa hukuman.
Yasonna juga menyindir pemberitaan di media yang ia anggap berlebihan.
"Kami masih exercise (usulan reivisi itu). TIDAK gegabah Beda dengan media, gegabah, berimajinasi, dan provokasi."

Menanggapi pesan tersebut, Najwa membantah tudingan Yasonna.
Najwa mengatakan kala membahas langkah Yasonna, dirinya mengatakan fakta-fakta sesuai di lapangan, dan sesuai apa yang dikatkan oleh Yasonna saat mengadakan teleconference dengan Komisi 3 DPR, Rabu (1/4/2020).
Anak dari Quraish Shihab tersebut bahkan mengatakan apa yang dilakukan oleh media merupakan ha yang wajar, karena curiga atas langkah yang diambil Yasonna.
Najwa juga mengutip pernyataan dari Komisi Pembarantasan Korupsi (KPK) yang menolak Covid-19 dijadikan alasan untuk membebaskan koruptor.
Ia lalu meminta kepada Yasonna terkait kapan usulan tersebut diajukan presiden.
"Lagi disimulasi. Saya rapat di Menkopolhukam dulu," jawab Yasonna.
"Apakah skemanya akan asimilasi seperti tahanan yang lain?," tanya Najwa.
"Wait and see (lihat, dan tunggu). Tapi jangan PROVOKASI dulu ya," balas Yasonna.
Yasonna meminta kepada Najwa agar percakapan mereka diunggah ke publik.
Menanggapi hal tersebut Najwa mengiyakan, sekaligus meminta Yasonna untuk hadir di acara Mata Najwa, Rabu (8/4/2020) nanti.
Yasonna pun mengiyakan tawaran Najwa, dan bersedia hadir di acara Mata Najwa.
(TribunWow.com/Ananda Putri Octaviani/ Anung)