Virus Corona
Berkali-kali Diberhentikan Petugas, Pemudik dari Jakarta Menyerah: Kalau Dilanjutin yang Ada Capek
Seorang pemudik dari Jakarta mengaku terpaksa mengurungkan niatnya setelah berkali-kali diberhentikan petugas saat mencoba pulang kampung.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Claudia Noventa
TRIBUNWOW.COM - Seorang pemudik dari Jakarta mengaku terpaksa mengurungkan niatnya setelah berkali-kali diberhentikan petugas saat mencoba pulang kampung.
Pemerintah telah resmi mengeluarkan larangan bagi masyarakat Indonesia untuk melakukan tradisi mudik jelang hari raya Idul Fitri.
Sejumlah petugas telah disiagakan di beberapa titik untuk memantau pengendara yang akan mudik.
• Menangis Keempat Anaknya Tak Bisa Mudik saat Lebaran, Warni: Sepi, Nggak Ada yang Diajak Ngobrol
• Sempat Viral Pria Ngaku Berhalusinasi setelah Makan Magic Mushroom, Ternyata Mengandung Psikotropika
Para pemudik yang lewat akan diminta untuk memutar balik kendaraan mereka untuk kembali ke kota asal.
Seperti yang dialami oleh Yuyun, seorang pemudik asal Jakarta yang menyerah karena diberhentikan saat berusaha pulang ke kampung halamannya.
Dilansir akun YouTube Talk Show tvOne, Kamis (30/4/2020), Yuyun menuturkan ia dan suami saat itu mencoba untuk mudik ke kampung halaman mereka di Slawi, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah.
Yuyun dan suami berboncengan mengendarai motor pada Minggu (26/4/2020), keduanya lolos saat melewati pemeriksaan di Bekasi.
Namun, keduanya tertahan saat diberhentikan di daerah Cikarang.
Nekat tetap ingin melaksanakan niatnya, Yuyun dan suami kemudian mencoba mencari jalan alternatif.
"Dari Bekasi lolos, akhirnya cari jalan tikus, terus ke Cikarang. Terus di Cikarang akhirnya di berhentiin," tutur Yuyun.
"Terus sama suami 'Coba yuk kita cari jalan tikus lagi', akhirnya ketemu lagi," imbuhnya.
Mereka pun berhasil melewati titik pemeriksaan di Cikarang.
• Tetap Gagal Mudik meski Sudah Menginap 2 Hari 1 Malam, Jayan: Tanpa Kompromi Diputarbalikkan
• Jalan Kaki Belasan Kilometer, Pemudik Pingsan di Toilet Minimarket: Wajah Pucat dan Tangan Membiru
Namun keduanya akhirnya menyerah saat diberhentikan kembali oleh petugas di daerah Karawang, Jawa Barat.
"Pas sampai Karawang kita udah mentok. Kalau misalnya kita lanjutin lagi yang ada capek, nanti di tengah jalan lagi kita diberentiin lagi, tetep suruh puter balik," ungkap Yuyun.
"Yaudahlah mending kita balik lagi ke Jakarta," sambungnya.
Yuyun dan suami memutuskan untuk membatalkan niatnya pulang kampung setelah 3 jam berkendara.
Saat ditanya alasan mudik, Yuyun mengaku nekat pulang kampung karena ia tidak bisa mendapatkan penghasilan di Jakarta.
Ia yang berprofesi sebagai penjaga toko telah dirumahkan tanpa mendapat sepeserpun gaji.
"Karena kan kerja diistirahatkan, jadi lebih baik di rumah (orangtua) aja gitu," jelas Yuyun.
Suaminya yang bekerja sebagai pengemudi ojek online juga tidak bisa mendapatkan uang untuk memenuhi kebutuhan mereka.
Padahal Yuyun dan suami yang masih mengontrak rumah, membutuhkan setidaknya Rp 700.000 per bulan untuk membayar kontrakan.
Lihat tayangan selengkapnya dari menit pertama:
Warni, Ibunda Yuyun, Menangis Anaknya tak Bisa Mudik
Pada tayangan segmen selanjutnya, ditampilkan ibunda dari Yuyun yang bernama Warni, melalui sambungan video.
Warni yang tinggal di Slawi, Tegal, Jawa Tengah, merasa sedih keempat anaknya yang merantau tidak bisa pulang saat lebaran.
Warni yang saat itu ditemani sang suami mengaku bingung karena anak-anaknya di perantauan tidak ada yang bisa mudik.
Ia sedih membayangkan perayaan lebaran yang biasanya ramai, kini terpaksa harus dijalani sendiri bersama suami dan seorang anaknya yang ada di rumah.
Warni tak kuasa menahan tangisnya saat ditanya mengenai keempat anaknya yang tidak bisa pulang kampung saat lebaran tahun ini.
"Saya ini juga bingung, biasa kumpul," ujar Warni sambil mengusap air matanya.
Melihat kesedihan ibunya, Yuyun menenangkan dan mengatakan akan segera pulang bila pandemi berakhir.
"Aku pesen aja mak, tahun ini Yuyun nggak bisa pulang, nanti kalau Corona-nya udah berlalu, insya Allah bisa pulang," kata Yuyun.
Mendengar penuturan putrinya, Warni terisak-isak, tangisnya makin menjadi.
Dengan terbata-bata ia mempertanyakan kenapa putrinya tersebut sama sekali tidak pulang.
"Nanti kalau masalah nya udah kelar semua Corona-nya, baru nanti Yuyun usahain pulang," terang Yuyun.
"Mamak sehat-sehat ya di rumah," sambungnya.
Warni mengusap air matanya dan mengangguk-angguk tak kuasa berkata-kata.
Ia kemudian mengungkapkan bahwa harapannya tahun ini anak-anaknya bisa berkumpul seperti biasa.
Namun Warni memahami kondisi yang terjadi sehingga ia bisa menerima alasan anak-anaknya tidak bisa pulang.
"Ya gimana, mintanya sih pada kumpul," kata Warni.
Warni mengatakan bahwa lebaran kali ini akan terasa sepi karena keluarganya tidak bisa berkumpul.
Ia mengaku kehilangan momen kebersamaan untuk mengobrol dan bercengkrama bersama.
"Ya sepi, nggak ada yang diajak ngobrol, biasa setiap lebaran kumpul, ini nggak kumpul. Trus anak-anak nggak kerja, suruh libur semua," ujar Warni.
Lihat tayangan selengkapnya dari menit pertama:
(TribunWow.com/ Via)