Breaking News:

Terkini Daerah

3 Jambret Asal Gresik Babak Belur Dihajar Massa seusai Korban Teriak, Ngaku Baru Sekali Menjambret

3 remaja asal Gresik nekat melakukan penjambretan di Kabupaten Lamongan, Selasa (29/4/2020).

Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
(SURYA.co.id/Hanif Manshuri)
Tiga jambret asal Gresik beraksi di Lamongan apes. Mereka dikejar korban dan babak belur dihajar massa malam hari. 

TRIBUNWOW.COM - Tiga pemuda asal Gresik habis dihajar massa seusai melangsungkan aksi jahatnya kepada Mistri (35).

Pelaku yang berinisial FR (19), YD (19), dan AG (16) nekat melakukan aksi kriminal di Kabupaten Lamongan.

Alih-alih mendapat barang rampasan, pelaku justru babak belur setelah Mistri meminta pertolongan kepada warga sekitar setelah HP miliknya direbut paksa.

Kronologi 3 Jambret Asal Gresik Beraksi di Lamongan Apes, Dikejar Korban & Babak Belur Dihajar Massa, Selasa (29/4/2020).
Kronologi 3 Jambret Asal Gresik Beraksi di Lamongan Apes, Dikejar Korban & Babak Belur Dihajar Massa, Selasa (29/4/2020). (SURYA.co.id/Hanif Manshuri)

Ahli Ungkap Alasan Covid-19 Jadi Penyamar Ulung dan Penyakit Seribu Wajah: Dulu Dibilang Mirip Flu

Dikutip dari SURYA.co.id, Rabu (29/4/2020), tiga pelaku tersebut tak mengira korbannya akan mengejar mereka.

Namun ternyata Mistri tak menyerah begitu saja setelah HPnya dijambret.

Mistri mengejar, sembari meneriaki pelaku yang menjambret HP miliknya itu.

Setelah babak belur dihajar warga sekitar, tiga pelaku kini telah diamankan oleh pihak berwajib.

"Dua tersangka dewasa dan seorang di bawah umur, " kata Kapolsek Glagah AKP M. Kosim melalui Kanit Reskrim Ipda Parno, Rabu (29/4/2020).

Refly Harun Tegaskan Tidak Memihak Kubu Manapun, tapi Ngaku Pernah Bela Ahok di 2016: Wah itu Ribut

Ngaku Baru Jambret Sekali

Dikutip dari TribunJatim.com, Rabu (29/4/2020), awalnya tiga pelaku penjambretan melihat korban Mistri (35) sendirian sedang berjalan di jalan raya.

Ketiga pelaku akhirnya nekat merebut paksa HP korban, dan kabur.

Tak disangka Mistri terus mengejar para pelaku.

Sadar tak mampu mengejar pelaku sendirian, warga asal Desa Banyuurip, Kecamatan Karangbinangun itu lantas berteriak meminta tolong.

Warga yang sekitar yang kebetulan sedang nongkrong di warung kopi merespon teriakan Misri.

Para warga yang mendengar teriakan tersebut akhirnya mengejar ketiga pelaku.

Setelah ditangkap pelaku pasrah menjadi bulan-bulanan warga sekitar.

Seorang warga akhirnya melaporkan kejadian kepada pihak kepolisian.

Ketiga pelaku kini telah diamankan di Polsek Glagah.

Berdasarkan keterangan pihak kepolisian ketiga pemuda asal Gresik itu baru satu kali melakukan aksi penjambretan.

"Karena lokasi kejadiannya berada di wilayah hukum Polsek Karangbinangun kita serahkan ketiganya ke sana," kata Kanit Reskrim Polsek Glagah, Ipda Parno.

Parno turut mengimbau kepada seluruh masyarakat Lamongan agar selalu waspada dengan lingkungan sekitar.

Ia juga menyarankan agar warga tidak mengenakan barang-barang yang dapat memicu aksi kriminal.

Corona Picu Orang Berbuat Kriminal?

Sebelumnya Psikolog Forensik Reza Indragiri telah memaparkan analisanya soal situasi keamanan Indonesia di tengah terjangan pandemi Virus Corona (Covid-19).

Reza mengatakan sangat mungkin tingkat kriminal meningkat di tengah situasi Covid-19.

Asumsinya ia ambil berdasarkan adanya rasa frustasi masyarakat yang kehidupan ekonominya kian sulit karena pandemi Covid-19.

Psikolog Forensik Reza Indragiri, YouTube Kompastv, Sabtu (7/3/2020)
Psikolog Forensik Reza Indragiri, YouTube Kompastv, Sabtu (7/3/2020) (YouTube Kompastv)

 Polri Jawab Ketakutan Warga soal Kriminal Meningkat di Tengah Corona: Banyak Sekali Berita Bohong

Dikutip dari SAPA INDONESIA PAGI, Kamis (16/4/2020), awalnya Reza menyampaikan apresiasinya kepada pihak kepolisian atas tugas mereka menjaga keamanan Indonesia di tengah pandemi Covid-19.

"Saya terus menyemangai teman-teman Polri untuk bekerja maksimal dalam rangka memastikan masyarakat terlindungi," paparnya.

Reza lalu mulai membahas analisa yang dimilikinya.

"Namun hitung-hitungan di atas kertas, kita memiliki sebuah pembenaran untuk bernalar bahwa masa atau musim pandemi seperti sekarang memang boleh jadi relatif lebih tinggi risiko masyarakat untuk menjadi korban kejahatan," katanya.

Pertama Reza menerangkan bagaimana orang yang frustasi, dan tertekan di bawah kondisi pandemi Covid-19, memungkinkan mereka untuk nekat berbuat kriminal demi mendapatkan uang.

"Ketika kemudian kepada masyarakat dilakukan pembatasan ruang gerak, pembatasan aktivias termasuk aktivitas untuk mencari nafkah, maka boleh jadi sebagian masyarakat akan merasa mengalami kesulitan lebih daripada biasanya dalam rangka memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari," terang Reza.

"Kalau orang mengalami frustasi, maka tidak tertutup kemungkinan dia akan mengambil jalan keluar lewat cara-cara yang melanggar hukum, lewat cara-cara agresi," lanjutnya.

Reza mengatakan pada kondisi Covid-19 seperti saat ini, sangat mungkin menyebabkan orang menjadi frustasi, dan rentan berbuat kejahatan.

"Kalau kemudian frustasinya disebabkan oleh kesulitan memenuhi kebutuhan sehari-hari karena sumber daya yang tertutup, karena uang itu tidak tersedia, maka kita punya alasan untuk khawatir," ujarnya.

Ia lalu menekankan bahwa analisanya tersebut hanya prediksi dari teori, dirinya sendiri berharap agar hal tersebut tidak terjadi.

"Tapi ini itung-itungan kertas yang saya sering berharap ini tidak menjadi kenyataan," jelas Reza.

Simak videonya mula menit ke-8.20: 

 

(TribunWow.com/Anung)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
PenjambretanJambretGresikJawa TimurLamongan
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved