Virus Corona
Warga Dilarang ke Masjid saat Ramadan, Begini Wejangan Anies Bawedan: Jangan Pandang Ini Suatu Duka
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengimbau warga untuk tak bersedih meskipun menjalani bulan Ramadan di tengah pandemi Virus Corona.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Claudia Noventa
TRIBUNWOW.COM - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengimbau warga untuk tak bersedih meskipun menjalani bulan Ramadan di tengah pandemi Virus Corona.
Dilansir TribunWow.com, Anies Baswedan menyakini ada hikmah di balik adanya wabah Virus Corona saat Ramadan.
Melalui tayangan Indonesia Lawyers Club (ILC), Selasa (28/4/2020), Anies Baswedan menyatakan Ramadan kali ini tak banyak warga yang beribadah di masjid.

• PSBB Dipilih ketimbang Lockdown, Refly Harun: Bukan Masyarakat Tidak Mau, Pemerintah yang Tak Mampu
• Di ILC, Anies Bantah Karni Ilyas soal Pelambatan Corona di Jakarta: Saya Tak Buat Pengumuman Itu
Hal itu pun menimbulkan kesedihan sebagain umat Muslim.
"Sekarang di bulan Ramadan, sebelum bulan Ramadan ini saya sempat menyampaikan pada masyarakat Jakarta bahwa Ramadan kali ini kan berbeda dengan sebelumnya," kata Anies.
"Bahkan, bagi sebagian besar dari kita Ramadan artinya ke masjid. Datangnya Ramadan artinya mendatangi masjid."
Anies pun mengaku sebelumnya tak dapat membayangkan menjalani bulan Ramadan tanpa menyambangi masjid.
Ia lantas menceritakan masa kecilnya yang selalu ke masjid saat Ramadan tiba.
"Tidak terbayang Ramadan tanpa masjid karena Ramadan ya di masjid," jelas Anies.
"Saya juga di masa kecil kalau sudah di bulan Ramadan dari ashar sampai magrib di masjid, iftar di sana."
Menurut Anies, masjid adalah tempat warga Muslim menghabiskan waktu puasa di bulan Ramadan.
Namun, yang terjadi tahun ini berbeda dengan Ramadan sebelumnya.
"Kemudian sampai isya, tarawih di masjid terus, subuh di masjid," jelas Anies.
"Masjid adalah tempat kita berkegiatan, dan tahun ini berubah."
• Dengar Cerita Karyawan Kantor Kini Jualan Es Buah karena Corona, Baim Wong: Mau PHK juga Editor Saya
Anies menyatakan, tak cuma di Jakarta yang mengalami perbedaan bulan Ramadan.
Sejumlah negara di belahan dunia juga merasakan perbedaan, termasuk masjid yang sepi dari jamaah yang melaksanakan salat tarawih.
"Bukan hanya kita di Jakarta, di Mekah, Madinah pun tidak ada tarawih yang masif seperti itu," jelas Anies.
"Di sana sunyi, tidak ada lantunan ayat suci Al-Quran dari imam yang bergaung di jutaan rumah tangga di seluruh dunia."
Meskipun begitu, Anies meminta semua warga untuk tak menganggap hal ini sebagai suatu kesedihan.
Ia meyakini, ada hikmah di balik wabah Virus Corona yang melanda di saat Ramadan.
"Sunyi di sana, di sini juga begitu semua berkegiatan di rumah," ucap Anies.
"Tapi saya ingin sampaikan pesan kepada semua, jangan pandang ini sebagai suatu duka, tapi pandang ini sebagai sesuatu yang berhikmah," tukasnya.
Simak video berikut ini menit ke-34.13:
Tausiyah Ustaz Abdul Somad di ILC
Pada acara tersebut, selain Anies Baswedan, hadir pula sejumlah bintang tamu.
Satu di antaranya yakni Ustaz Abdul Somad.
Dalam acara itu, Ustaz Abdul Somad juga menyampaikan tausiah terkait wabah Virus Corona.
Dilansir TribunWow.com, Ustaz Abdul Somad mengatakan masyarakat dianjurkan menjauhkan diri dari wabah dengan menetap di dalam rumah.
Namun, menurutnya ada suatu penyebab yang membuat warga tetap nekat menjalankan ibadah di masjid.
• Di ILC, Refly Harun Sebut Alasan Pemerintah Tak Mau Terapkan Lockdown, Lihat Reaksi Ali Ngabalin
Ustaz Abdul Somad pun menyinggung kemarahan warga yang merasa tak adil pemerintah mengimbau ibadah di rumah.
"Sunah ketika terjadinya wabah adalah menjauhkan diri dari wabah, seperti menjauhkan diri dari singa," kata Ustaz Abdul Somad.
"Menjauhkan diri dari wabah, menetap di suatu tempat yang tidak ada wabah, menetap di suatu tempat kalau zaman dulu satu kampung satu tempat."
Ustaz Abdul Somad menjelaskan, semenjak Virus Corona melanda tak ada satu pun orang yang mengetahui pasti tempat yang aman bagi mereka.
Karena itu, selayaknya masyarakat tetap berada di dalam rumah untuk menjauhkan diri dari Virus Corona.
"Tapi untuk saat ini karena semua di dunia terkena dan kita tidak tahu tempat mana saja yang kena dan tidak," terang Ustaz Abdul Somad.
Terkait hal itu, ia lantas berandai-andai adanya sebuah alat canggih yang bisa secara cepat mendeteksi Virus Corona.
Menurut Ustaz Abdul Somad, keberadaan alat tersebut sangat memudahkan warga yang ingin beribadah di luar rumah.
"Kecuali andai nanti ada suatu alat detektor canggih cukup pakai layar saja," ungkap Ustaz Abdul Somad.
"Sehingga ketika layar itu dipakai, dipasang di depan pintu langsung ketahuan, ini yang ada virus ini yang enggak ada. Yang enggak ada virus masuk masjid, yang ada virus masuk rumah sakit."
• Beri 5000 Alat Rapid Test Corona, Prabowo: Tidak Punya Agenda Lain, Selain Mengancam Keselamatan
Karena hingga kini alat tersebut belum tersedia, Ustaz Abdul Somad menyebut masalah yang dihadapi cukup rumit.
"Tapi untuk hari ini kita tidak tahu siapa yang ada virus, siapa yang tidak," ujar Ustaz Abdul Somad.
"Oleh sebab itu, ini masalahnya tidak sesimpel fikih tapi kompleks."
Melanjutkan pernyataannya, Ustaz Abdul Somad pun menyinggung kemarahan warga yang dianjurkan beribadah di dalam rumah.
Menurutnya, imbauan ibadah di rumah itu tak sejalan dengan banyaknya mal dan tempat keramaian lain yang masih beroperasi.
"Ada juga kemarahan masyarakat 'Mengapa masjid tidak boleh tapi kenapa mal dibuka, kenapa masjid dibuka tapi mereka dapat berita airport tetap masuk'," ungkap Ustaz Abdul Somad.
"Jadi kemarahan masyarakat itu dibalaskan mereka, akhirnya mereka ke masjid."
"Sebenarnya saya melihat masalah ini terkait dengan banyak hal Pak Karni," tukasnya. (TribunWow.com)