Breaking News:

Virus Corona

Patroli Gabungan, Cara Khofifah Tertibkan PSBB Surabaya Raya: Ada Kerumunan Langsung Diminta Bubar

Khofifah Indar Parawansa menjelaskan caranya membuat PSBB di Surabaya Raya bisa berjalan tertib.

Penulis: anung aulia malik
Editor: Ananda Putri Octaviani
Instagram/@khofifah.ip
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meninjau check point di Jalur Tol Ngawi-Mantingan-Sragen bersama Kapolda Jatim, Irjen Pol Luki Hermawan dan Pangdam V Brawijaya Mayjend TNI Widodo, Minggu (26/4). 

TRIBUNWOW.COM - Gubernur Khofifah Indar parawansa menceritakan caranya menertibkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Khofifah mengatakan cara yang ia gunakan adalah patroli gabungan, yang nantinya akan menyisir, dan membubarkan kerumunan.

Meskipun bersifat humanis, Khofifah tidak menutup kemungkinan adanya tindakan represif dari aparat.

Pengecekan pengendara motor yang melintas checkpoint Bundaran Waru pada hari pertama PSBB di Surabaya.
Pengecekan pengendara motor yang melintas checkpoint Bundaran Waru pada hari pertama PSBB di Surabaya. (Surya/Sugiharto)

Kabar Baik, Anies Baswedan Sebut Adanya Penurunan Kasus Corona di DKI setelah PSBB: Itu Harus Diakui

Dikutip dari acara SAPA INDONESIA MALAM, awalnya Khofifah mengatkan patroli gabungan telah dilakukan pada Selasa (28/4/2020) malam.

"Malam ini sudah dimulai patroli gabungan, nanti jam 21.00 ini," kata Khofifah.

Ia mengatakan patroli tersebut akan membubarkan orang-orang yang ditemukan berkerumun.

"Patroli gabungan ketika ada kerumunan langsung diminta bubar," ujar Khofifah.

"Ini yang oleh tim itu dianggap memiliki efektivitas supaya orang tidak berkerumun, " lanjutnya.

Khofifah menjelaskan sebelum patroli gabungan dilaksanakan, dirinya telah menerapkan Patroli Berskala Besar (PBB) yang dilangsungkan sebelum PSBB berlaku.

52 Lokasi Check Point di Surabaya, Gresik, dan Sidoarjo, PSBB Berlaku Hari Ini, Selasa 28 April 2020

Tetap Persuasif

Khofifah menekankan bahwa sumber penularan dari Covid-19 adalah mobilitas masyarakat.

"Pada posisi seperti ini, kan virus ini tidak berjalan-jalan, orang yang terkena penyakit Covid berjalan, virusnya menyebar," terangnya.

Gubernur kelahiran Surabaya itu mengatakan nantinya diharapkan masyarkat hanya keluar untuk kegiatan yang betul-betul penting.

"Makannya stay at home itu akan menjadi opsi yang paling secure bagi siapapun," ujar Khofifah.

"Keluar hendaknya pada urusan kegiatan logistik, kaitan kesehatan, kaitan perekonomian, perdagangan, selesai langsung segera kembali ke rumah," sambungnya.

Ia mengatakan dirinya bersama Pemerintah Provinsi Jawa Timur telah terus-terusan menyerukan imbauan, dan seruan terkait penanganan Covid-19.

"Nah format-format diikuti physical distancing, diikuti dengan menggunakan masker, ini kan sebetulnya engak selesai-selesainya kita memberikan imbauan," papar Khofifah.

Khofifah menjelaskan selama PSBB berlaku, tidak menutup kemungkinan aparat akan melakukan tindakan represif.

"Tetapi kita membangun format PSBB di Jawa Timur ini kita lakukan dengan cara yang humanis, setelah humanis tetap persuasif, tapi efektif," tegasnya.

"Di antara persuasif, dan efektif itu ada sesuatu yang memang diberikan ruang oleh Pergub, Perwali bagi aparat untuk bisa melakukan langkah-langkah strategis yang bisa memberikan pencegahan secara efektif dari penyebaran Covid-19," imbuh Khofifah.

Penyebaran Corona Cenderung Turun, Pakar UI Singgung Jabar yang Banyak Tak Taat PSBB: Paling Buruk

Koordinasi di Atas Jam 1 Malam

Kemudian host acara SAPA INDONESIA MALAM Aiman menanyakan kebenaran soal kabar yang mengatakan selama pandemi Covid-19 berlangsung Khofifah baru bisa tidur 2.30 dini hari.

Khofifah tertawa mendengar pertanyaan Aiman.

Ia mengatakan hal tersebut terjadi lantaran koordinasi antara dirinya dengan para bupati di Jawa Timur baru bisa efektif saat dini hari.

"Beberapa bupati itu efektif berinteraksi lewat grup terutama itu setelah jam 1 dinihari," kata Khofifah.

Alih-alih mengeluh, Khofifah justru menyampaikan apresiasi kepada setiap kepala daerah yang rela terjaga hingga dini hari untuk berkoordinasi soal penanganan Covid-19.

"Jadi sebetulnya saya melihat di masing-masing bupati, wali kota, sesungguhnya punya komitmen yang luar biasa," jelas Khofifah.

Khofifah mengatakan pada setiap koordinasi tersebut ia dan para kepala daerah mendiskusikan apa saja kekurangan tiap daerah terkait penanganan Covid-19.

Sanksi PSBB Surabaya Berlaku di Hari Ketiga

Sebelumnya, Ketua Harian Gugus Tugas Covid-19 Surabaya Eddy Christijanto menjelaskan bahwa penerapan sanksi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Surabaya akan mulai berlaku di hari ketiga dimulainya PSBB.

Seperti yang diketahui PSBB akan mulai berlaku di Kota Surabaya, Kabupaten Gresik, dan Sidoarjo pada Selasa (28/4/2020).

Eddy mengatakan untuk hari pertama, dan kedua penerapan sanksi masih berupa teguran, dan sosialisasi.

"Jadi untuk hari pertama, kedua, kemarin rapat dengan Pak Kapolda itu kita sifatnya masih berupa teguran sosialisasi," kata dia, dikutip dari YouTube Kompastv, Senin (27/4/2020).

Eddy mengatakan keputusan tersebut diambil berdasarkan rapat bersama Pemerintah daerah, dan Kapolda.

"Tapi nanti hari ketiga dan seterusnya, itu sudah mulai pada penindakan, itu kesepakatan kita dengan pemerintah Kabupaten Sidoarjo, Gresik, dan Surabaya, serta Pak Kapolda Jatim," terang dia.

 Refly Harun Bela Jokowi soal Mudik dan Pulang Kampung: Karena Kita Tahu Netizen Sangat Berkuasa

Simak video berikut mulai dari awal:

(TribunWow.com/Anung)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Khofifah Indar Parawansapembatasan sosial berskala besar (PSBB)Surabaya
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved