Breaking News:

Virus Corona

Jokowi Bicara 5 Skema Besar Pemulihan Ekonomi di Tengah Pandemi Corona, Minta Peran BUMN serta Pemda

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan 5 skema besar yang disiapkan untuk memulihkan ekonomi di tengah pandemi Virus Corona.

Youtube/Sekretariat Presiden
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan 5 skema besar yang disiapkan untuk memulihkan ekonomi di tengah pandemi Virus Corona. 

TRIBUNWOW.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan 5 skema besar yang disiapkan untuk memulihkan ekonomi di tengah pandemi Virus Corona.

Seperti yang Virus Corona telah memberikan dampak yang begitu besar bagi sektor ekonomi lantaran banyak aktivitas ekonomi yang berhenti.

Dilansir TribunWow.com, Jokowi menegaskan perkonomian tetap harus terjaga.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi mengeluarkan larangan mudik untuk semua masyarakat di tengah pandemi Virus Corona, Selasa (21/4/2020)
Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi mengeluarkan larangan mudik untuk semua masyarakat di tengah pandemi Virus Corona, Selasa (21/4/2020) (Youtube/Sekretariat Presiden)

Daftar Kepala Daerah dan Pejabat Negara Terkena Corona, Ada yang Sembuh dan Meninggal

Sektor ekonomi yang menjadi perhatian khusus dari Jokowi adalah mereka para usaha mikro, kecil dan menengah.

Hal ini disampaikan Jokowi dalam konferensi video di Istana Merdeka, Rabu (29/4/2020), yang tayang di kanal Youtube Sekretariat Presiden.

"Ada lima skema besar dalam program perlindungan dan pemulihan ekonomi utamanya di sektor usaha mikro, usaha kecil dan menengah, termasuk program khusus bagi usaha ultra mikro dan usaha mikro yang selama ini tidak bersentuhan dan tidak terjangkau oleh lembaga keuangan maupun perbankan," ujar Jokowi.

Untuk skema pertama menurut Jokowi adalah pemberian bantuan kepada pelaku UKM.

Menurutnya, mereka harus diperhatikan dan pastikan juga sudah terdaftar sebagai baian penerima bansos.

"Skema program pertama untuk pelaku usaha UKM yang masuk kategori miskin dan kelompok rentan dari dampak Covid-19."

"Kita harus memastikan bahwa mereka ini masuk sebagai bagian dari penerima bansos, baik itu PKH, paket sembako, bansos tunai, BLT Desa, maupun pembebasan pengurangan tarif listrik dan kartu prakerja," jelasnya.

Minta Pemerintah Gunakan Akal Sehat Tangani Corona, Sandiaga Uno: Ekonomi Bisa Kita Hidupkan Kembali

Kemudian skema kedua menyangkut pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM).

Sektor ini harus mendapatkan relaksasi dan restrukturisasi yang menyangkut perkreditan.

"Kedua skema intensif perpajakan bagi pelaku UMKM yang omsetnya masih di bawah 4,8 milyar per tahun," kata Jokowi.

"Skema program yang ketiga adalah relaksasi dan restrukturisasi kredit UMKM dengan berbagai sub skema program, baik itu mengenai penundaan angsuran dan subsidi bunga penerima KUR, kredit ultra mikro (UMI), PNM Mekar, dan di pegadaian," sambungnya.

Selanjutnya adalah berupa pemberian stimulus berupa modal kerja bagi UMKM.

Jokowi juga meminta untuk diperluas kembali lantaran menurutnya yang terdampak Covid-19 lebih banyak.

Dirinya lalu berharap Kementerian Lembaga BUMN dan para pemerintah daerah untuk bisa membantu menghidupkan kembali sektor UMKM.

Cuhat di ILC, Rahmi Mulyani Tak Bisa Penuhi Janji Ibunya: Dia Bilang Tahun Depan Belum Tentu Ketemu

"Skema yang keempat mengenai perluasan pembiayaan bagi UMKM berupa stimulus bantuan modal kerja."

"Kemudian yang kelima Kementerian Lembaga BUMN dan Pemerintah Daerah harus menjadi buffer dalam ekosistem usaha UMKM terutama pada tahap awal recovery, konsolidasi usaha ini penting sekali," jelasnya.

"Selain itu juga realokasi anggaran pemerintah daerah juga harus diarahkan pada program-program stimulus ekonomi yang meneyetok sektor UMKM ini," pungkasnya.

Simak videonya dari menit awal;

Stok Pangan Defisit di Tengah Corona, Jokowi: Beras Defisit di 7 Provinsi

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan Indonesia mengalami defisit stok pangan.

Defisit stok pangan terjadi sedang menghadapi pandemi Virus Corona termasuk juga sedang memasuki bulan Ramadan.

Dilansir TribunWow.com, Jokowi meminta jajarannya, khususnya kepada Menteri Pertanian untuk mengantisipasi dan mempertimbangan kemungkinan-kemungkinan yang terjadi.

 Ungkap Alasan Pemotongan Dana BLT, Bupati Banyumas Sebut Ide dari Gubernur Jateng Ganjar Pranowo

Jokowi tidak ingin ketersediaan bahan pokok untuk masyarakat terganggu.

Hal ini disampaikan Jokowi dalam rapat terbatas di Istana Bogor, Selasa (28/4/2020) yang tayang di kanal Youtube Sekretariat Presiden.

"Langkah-langkah antisipasi harus kita lakukan dalam rangka memenuhi kebutuhan pokok bagi rakyat kita," ujar Jokowi.

"Oleh sebab itu yang pertama saya ingin agar dilakukan hitungan yang cepat terhadap kebutuhan bahan pokok setiap daerah setiap provinsi agar dihitung mana provinsi yang surplus mana provinsi yang defisit," jelasnya.

Orang nomor satu di Indonesia itu kemudian menjelaskan daerah-daerah yang mengalami defisit bahan pokok.

Seperti misalnya untuk stok beras, menurut Jokowi mengalami defisit pada 7 provinsi.

Hal itu menjadi pertimbangan tersendiri mengingat beras merupakan bahan makanan utama.

Tidak hanya beras, beberapa bahan pokok lain juga mengalami defisit, seperi jagung, cabai besar, cabai rawit, bawang merah hingga telur ayam.

Selain itu, stok minyak goreng diperkirakan mengalami defisit di semua provinsi di Indonesia.

Geram 500 TKA China akan Datang di Tengah Pandemi Corona, Bupati Konawe: Saya sebagai Bupati Menolak

"Dan laporan yang saya terima untuk stok beras defisit di 7 provinsi, stok jagung defisit di 11 provinsi, kemudian stok cabai besar defisit di 23 provinsi, stok cabai rawit defisit di 19 provinsi, stok bawang merah juga diperkirakan di 1 provinsi dan stok telur ayam defisit di 22 provinsi," jelasnya.

"Stok untuk minyak goreng diperkirakan cukup untuk 34 provinsi, tetapi untuk stok gula pasir diperkirakan defisit di 30 provinsi dan stok bawang putih defisit di 30 provinsi," sambungnya.

Maka dari itu, Jokowi meminta jajarannya untuk segera mengambil langkah cepat, yakni bisa manfaatkan daerah yang mengalami surplus untuk bisa menutup daerah lain yang mengalami defisit.

Dirinya mengingatkan untuk pendistribusian tetap bisa berjalan meski di tengah penerapan PSBB maupun larangan mudik.

"Pastikan distribusinya baik, sehingga daerah yang mengalami defisit kebutuhan pokoknya dapat disuplay melalui distribusi dari daerah yang surplus," kata Jokowi.

"Oleh sebab itu, transportasi distribusi pangan antar provinsi antar wilayah antar pulau tidak boleh terganggu, saya akan cek terus karena dengan penerapan PSBB dari beberapa provinsi, beberapa kabupaten kota memang saya mendengar satu dua yang sudah mulai terganggu terutama berkaitan dengan transportasi pesawat," pungkasnya.

Simak videonya:

(TribunWow/Elfan Fajar Nugroho)

Tags:
JokowiVirus CoronaCovid-19
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved