Breaking News:

Kabar Tokoh

Gencar Kritik Pemerintah, Refly Harun Justru Mengaku Benci Diadu, Ungkit Momen Debat di Acara Rosi

Meskipun sering mengkritisi kebijakan pemerintah, Refly Harun mengatakan ia tidak senang apabila dirinya diadu dengan pihak pemerintah.

Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
Kolase (Youtube Talk Show tvOne), (Youtube Indonesia Lawyers Club), dan (Youtube Najwa Shihab)
Refly Harun tampil di berbagai acara di televisi untuk mengkritisi kebijakan pemerintah, mulai dari Omnibus Law, polemik pemulangan WNI Eks ISIS, hingga PSBB. 

TRIBUNWOW.COM - Nama Refly Harun telah dikenal oleh publik sebagai sosok yang gencar mengkritik kebijakan-kebijakan pemerintah.

Namun di balik sifat kritisnya, pria yang merupakan ahli hukum tata negara itu justru mengaku benci apabila diadu dengan pemerintah.

Menurutnya ia adalah orang yang netral, dan hanya menyampaikan apa yang seharusnya.

Refly Harun menceritakan kala dirinya disandingkan dengan Rocky Gerung, dan Ridwan Saidi dalam acara Rosi untuk berdebat dengan Johan Budi, Fadjroel Rachman, dan Ruhut Sitompul.
Refly Harun menceritakan kala dirinya disandingkan dengan Rocky Gerung, dan Ridwan Saidi dalam acara Rosi untuk berdebat dengan Johan Budi, Fadjroel Rachman, dan Ruhut Sitompul. (YouTube Refly Harun)

Cerita Masa-masa di Pelindo I, Refly Harun Singgung soal Kinerja: Waduh Jangan Tanya Saya

Dikutip dari YouTube Refly Harun, Selasa (28/4/2020), awalnya Refly menyinggung soal pernyataan dari warganet.

Pernyataan tersebut beirisi sindiran kepada Refly yang dianggap sudah dapat gaji dari pemerintah, namun masih mengkritisi pemerintah.

"Tapi begini yang menariknya, ada yang mengatakan Pak Refly menjadi Komisaris Utama, sebelumnya saya menjadi Komisaris Utama di Jasa Marga dari tanggal 18 Maret 2015 sampai 5 September 2018," kata Refly.

"Kemudian tadi di Pelindo I, 7 September 2018 sampai 20 April 2020, kok masih kritis dengan pemerintah."

"Tadi ada yang nanya, makan dari pemerintah kok kritis dengan pemerintah?" lanjutnya.

Refly menganggap sindiran tersebut terjadi karena pandangan yang berbeda soal status Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

"Nah ini masalah paradigma yang ingin saya share, agar kita sama-sama memiliki horizon yang luas di BUMN," katanya.

Pertama Refly mengungkit acara debat yang pernah dihadiri olehnya.

Kala itu ia disandingkan dengan orang-orang yang terkenal sebagai oposisi pemerintah seperti Rocky Gerung, dan Ridwan Saidi.

Ia ditempatkan untuk melawan orang-orang dari pemerintahan, atau pro pemerintah, seperti Fadjroel Rachman, dan Ruhut Sitompul.

"Terus terang saja saya pernah berdebat di acara Rosi di Kompas TV, waktu itu mungkin karena saya bersuara kritis terhadap tiga tahun pemerintahan Jokowi pada 2017 lalu, saya diadu waktu itu."

"Saya disatukubukan dengan Rocky Gerung dengan Babe Ridwan Saidi, melawan kubu Johan Budi, Fadjroel Rachman, dan satunya lagi Ruhut Sitompul."

Berikut ini adalah kutipan pernyataan Refly dalam acara debat di acara Rosi tersebut.

"Saya kira bukan soal benci dan tidak benci Jokowi, bagaimana kita melihat persoalan ini lebih jernih," ungkapnya.

"Jangan sampai kemudian pemerintahan ini jatuh, karena orang-orang di sekitar kekuasaan membenarkan apapun yang dibuat atau dikatakan, itu buruk."

Mantan Komisaris Utama Pelindo I itu mengatakan sebenarnya dirinya tidak suka untuk berdebat, dan diadu.

Refly mengakui dirinya hanya berusaha menyampaikan apa yang ada, sesuai ilmu yang dipahaminya.

"Saya sih sebenarnya tidak suka dibentrokkan begitu karena saya mengatakan saya adalah akademisi, yang berusaha untuk senetral-netralnya," kata Refly.

"Saya ingin menyampaikan selurus-lurusnya apa yang menurut saya benar dalam perspektif ilmu yang saya pahami," imbuhnya.

Apakah Berhenti Merokok Bisa Mencegah Terjangkit Virus Corona? Ini Penjelasan Dokter Spesialis Paru

Bukan Pemerintah, tapi Negara

Selanjutnya Refly menjelaskan arti BUMN menurutnya.

"Waktu itu saya disinggung status saya sebagai Komisaris Utama di BUMN intinya kok masih mengkritik. Ini soal cara berpikir," ujar dia.

Refly menekankan bahwa BUMN adalah usaha yang dimiliki oleh negara, bukan pemerintah.

"Saya katakan yang namanya BUMN itu adalah Badan Usaha Milik Negara bukan Badan Usaha Milik Pemerintah, tau kan bedanya negara dengan pemerintah," tegasnya.

Ia mengatakan pemerintahan adalah bagian dari negara itu sendiri, yang di dalamnya juga terdapat unsur-unsur lain seperti wilayah, dan rakyat.

"Jadi menurut ajaran umum sekali yang namanya negara itu terdiri dari unsur satu wilayah, kedua warga negara atau rakyat, dan yang ketiga pemerintahan," papar Refly.

Refly lalu menjabarkan kembali bahwa pemerintah juga terdiri dari berbagai unsur yang berbeda.

"Nah pemerintahan, bukan pemerintah saja, pemerintahan itu ada yang di eksekutif, ada yang legislatif, ada yang di yudikatif kemudian ada yang di state of salary agency, state of indepedence body itulah pemerintahan," terangnya.

Refly Harun Bela Jokowi soal Mudik dan Pulang Kampung: Karena Kita Tahu Netizen Sangat Berkuasa

Lihat videonya sejak menit ke-10.50:

(TribunWow.com/Anung)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Refly HarunRocky GerungPelindoBUMNJokowi
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved