Terkini Internasional
Tanggapan Pejabat Korea Selatan soal Kabar Meninggalnya Kim Jong Un, Minta Kewaspadaan
Kabar meninggalnya pemimpin Korea Selatan, Kim Jong Un masih belum mereda. Begini tanggapan dari pejabat Korea Selatan.
Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Kabar meninggalnya pemimpin Korea Selatan, Kim Jong Un masih belum mereda.
Kini, para pejabat Korea Selatan ikut memberikan tanggapan terkait kabar meninggalnya Kim Jong Un.
Dilansir TribunWow.com dari Kompas.com, Senin (27/4/2020), mereka menyerukan kewaspadaan di tengah kabar yang beredar tentang sang penguasa Korea Selatan tersebut.

• Di Tengah Isu Meninggal, Pemimpin Korut Kim Jong Un Dikabarkan Kirim Surat untuk Pekerja Konstruksi
Menteri Unifikasi Korea Selatan Kim Yeon-chul yang merupakan pengawas keterlibatan dengan Korea Utara mengatakan berdasarkan informasi dari intelijen dengan yakin menyebut tidak ada situasi yang berbahaya.
Sementara itu penasihat kebijakan luar negeri Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in menyakini bahwa Kim Jong Un masih hidup dan sehat.
Menurutnya sejauh ini belum ada beberapa gerakan yang dianggap aneh.
Dirinya menyebut Kim Jong Un saat ini berada di sebuah resor wisata di Kota Wonsan.
Hal sama juga diyakini oleh pemerintah Korea Selatan.
"Pemerintah kita yakin, Kim Jong Un masih hidup dan sehat," ujar Moon Jae-in.
"Dia telah menetap di daerah Wonsan sejak 13 April. Sejauh ini tidak ada gerakan mencurigakan yang terdeteksi,"
Seperti yang diketahui, Kim Jong Un telah menghilang sejak dua minggu terakhir ini.
Terakhir kali Kim Jong Un muncul di publik yaitu pada 11 April ketika memimpin sebuah pertemuan.
Kemudian setelah itu dirinya tidak lagi terlihat dan kabarnya Kim Jong Un mengalami sakit parah pasca menjalani operasi jantung.
• Mantan Pejabat Tinggi Korut Duga Kim Jong Un Terluka saat Uji Coba Rudal, Ungkap Sejumlah Bukti
Kabar terbaru menyebut dirinya berada di Kota Wonsan setelah terlihat Kereta Api pribadinya berada di lokasi tersebut.
Meski begitu, bukti tersebut belum bisa menunjukkan sepenuhnya keberadaan Kim Jong Un.
Korea Utara akan Hadapi Kemungkinan Perebutan Kekuasaan
Pemerintah Korea Utara akan menghadapi masalah serius bila kabar kematian pemimpinnya, Kim Jong Un, terbukti benar.
Bila Kim Jong Un benar-benar wafat, maka Korea Utara akan menghadapi pergantian tak direncanakan dalam 72 tahun terakhir.
Pasalnya, pendahulu Kim Jong Un, yaitu ayahnya Kim Jong il dan kakeknya Kim Il Sung, telah melakukan persiapan terlebih dahulu agar keturunan mereka bisa bertakhta.
Kim Jong Il telah dipersiapkan oleh Kim Il Sung jauh sebelum ia mengambil takhta kepemimpinan pada 1994.
Dilansir Kompas.com, Senin (27/4/2020), sebelum menjadi pimpinan tertinggi Korea Utara, Kim Jong II telah dipersiapkan oleh ayahnya selama 20 tahun.
Sedangkan Kim Jon Un juga telah mendapat pelajaran dari ayahnya selama beberapa tahun sebelum menjadi pemimpin pada 2011.
Namun jika kabar kematian Kim Jong Un terbukti benar, maka belum jelas siapa yang akan menggantikannya, karena keturunan langsungnya diketahui masih dalam usia taman kanak-kanak.
• Kabar Kematian Kim Jong Un Beredar, Panic Buying dan Gangguan Transportasi Terjadi di Korea Utara
Peneliti Senior di Center for Strategic and International Studies mengatakan bahwa masalah serius akan dihadapi Korea Utara bila spekulasi tentang Kim Jong Un ternyata benar.
Dikatakan pemerintahan Korea Utara bisa jadi harus menghadapi polemik perseteruan perebutan kekuasaan.
Bisa jadi bahkan tampuk kepemimpinan tidak lagi dipegang oleh keluarga Kim Jong Un.
Kemungkinan kandidat penerus keluarga Kim adalah sang adik, Kim Yo Jong, karena ia selama ini telah terlibat dalam urusan kepemimpinan sang kakak, dan menjadi orang kepercayaannya.
Sebenarnya ada kandidat lain yang bisa menjadi penerus takhta keluarga Kim, yaitu kakak lelaki bernama Kim Jong Chul.
Namun sang ayah, Kim Jong Il memutuskan untuk mengabaikannya dari daftar ahli waris.
"Kim Jong Chul dianggap terlalu lemah," tukas Terry.
Adapula paman Kim Jong Un, yang bernama Kim Pyong Il, yang baru-baru ini kembali ke Pyongyang setelah menjadi diplomat selama 40 tahun.
Namun daripada menjadi pemimpin, Terry memprediksi sang paman hanya akan menjadi penasehat utama.
• Kapan dan Bagaimana Pemerintah Korea Utara akan Mengumumkan bila Kim Jong Un Benar-benar Meninggal
Kim Yo Jong menjadi kandidat paling kuat karena selain menjadi orang kepercayaan sang kakak, Kim Yo Jong juga menjadi ujung tombak pertama dalam berbagai pertemuan diplomatik.
Menurut penuturan Terry, masih diragukan apakah negara yang bercitra maskulin tersebut akan mengizinkan adanya pemimpin perempuan.
Bila ternyata Kim Jo Yong tidak bisa menjadi penguasa Korea Utara, maka kemungkinan besar kepemimpinan di Korea Utara akan diambil alih oleh orang di luar keluarga Kim.
Kandidat utama di luar keluarga adalah Marsekal Madya Choe Ryong Hae, yang juga berambisi merebut kekuasaan daripada mendukung generasi Kim selanjutnya.
Keluarga Choe dekat dengan Kim Yo Jong, terbukti dengan dieksekusinya dua pejabat tertinggi oleh Kim Yo Jong yang diduga untuk memberi jalan bagi Choe agar bisa berkuasa.
Bila tidak ada kandidat yang dianggap cocok untuk menggantikan Kim Jong Un, ada kemungkinan para petinggi Korea Utara akan saling berebut kekuasaan.
Jika gejolak terjadi berlarut-larut, bahaya yang akan muncul adalah peluang dijualnya senjata nuklir Korea Utara ke berbagai pihak. (TribunWow/Elfan Nugroho/Noviana)