Terkini Internasional
Sebut Kim Jong Un Teman, Pebasket Legendaris AS Doakan Kesembuhan Pemimpin Korut: Semoga Hanya Rumor
Pemain basket legendaris Dennis Rodman mendoakan agar pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un segera mendapatkan kesembuhan.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Ananda Putri Octaviani
TRIBUNWOW.COM - Pemain basket legendaris Dennis Rodman mendoakan agar pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un segera mendapatkan kesembuhan.
Ia mengungkapkan hal itu setelah mendengar pemberitaan bahwa diktator tersebut sedang dalam kondisi kritis.
Rodman menyatakan bahwa ia berharap bahwa berita yang beredar mengenai kondisi Kim Jong Un tersebut hanya sekedar isu belaka.
• Isu Seputar Kim Jong Un, Habiskan Dana Rp 286 Juta Sekali Makan hingga Terserang Penyakit Misterius
Seperti yang dikutip dari dailymail.co.uk, Minggu (26/4/2020), pemain tim bola basket Amerika Chicago Bull tersebut berharap sakitnya Kim Jong Un tidak benar.
Rodman berharap akan segera mendengar kabar pasti mengenai kondisi terkini Kim Jong Un.
"Saya berharap bahwa kabar tentang Marshal Kim Jong Un sakit itu hanya rumor," ujar Rodman.
"Semoga saya bisa segera mengetahui lebih lanjut," imbuhnya.
Rodman juga menyatakan masih ada sejumlah kerjasama yang perlu dijalin antara Amerika dan Korea Utara.
"Masih ada banyak kerjasama yang harus dilakukan diantara Amerika Serikat (AS) dan Korea Utara," kata pemain basket berusia 58 tahun tersebut.
Bila ternyata benar pemimpin Korea Utara tersebut sakit, Rodman mendoakan agar Kim Jong Un segera sehat.
Ia mengharapkan kesehatan Kim Jong Un yang disebutnya teman itu sehingga dapat melanjutkan kerjasama dengan Amerika.
"Bila dia tidak merasa sehat, aku berdoa untuk kesembuhannya segera, sehingga kedua temanku, Presiden Trump dan Marshal Kim, dapat melanjutkan menuju kesuksesan perdamaian."
• Donald Trump Sebut Kabar tentang Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un sebagai Laporan Palsu
Rodman yang merupakan duta tidak resmi dari AS untuk Korea Utara, diketahui menjalin hubungan pertemanan dengan diktator tersebut.
Pada bulan Februari 2013, Rodman berkunjung ke Korea Utara untuk memandu acara pameran olahraga basket dan menjadi orang Amerika pertama yang bertemu Kim Jong Un secara langsung.
Ia lalu menyatakan bahwa Kim Jong Un adalah teman sejati dan meminta Presiden Barrack Obama untuk menghubungi Kim Jong Un dan mendekatkan hubungan dari kesamaan kegemaran mereka akan olahraga basket.
Pada bulan Sepetember di tahun yang sama, Rodman kembali ke Pyongyang, Korea Utara untuk bertemu kembali dengan Kim Jong Un.
Rodman menjadi orang pertama yang mengungkapkan bahwa Kim Jong Un memiliki seorang putri dan mengatakan bahwa Kim Jong Un adalah ayah yang baik.
Diketahui Korea Utara selalu tertutup dan menyembunyikan informasi terkait negara mereka.
Tidak banyak data yang diketahui mengenai kondisi negara tersebut ataupun kehidupan pribadi para pemimpinnya.
Kim Jong Un Dikabarkan Meninggal
Seorang pakar Semenanjung Korea meyakini Pemimpin Korea Utara (Korut), Kim Jong Un telah meninggal.
Kabar meninggalnya Kim Jong Un tersebut santer beredar setelah ia tidak menghadiri peringatan hari ulang tahun pendiri Korea Utara, Kim Il Sung.
Disebutkan ia mengalami kondisi kritis setelah melakukan operasi kardiovaskular pada Minggu (12/4/2020).
Melalui sebuah sumber, sorang pakar menginterpretasikan kematian Kim Jong Un yang sebelumnya disebutkan sudah mustahil diselamatkan.
Dilansir Kompas.com, Sabtu (25/4/2020), Pakar Semenanjung Korea, Jang Sung Min, mengklaim bahwa ia mendapatkan informasi dari sebuah sumber terpercaya.
• Kim Jong Un Habiskan Rp 280 Juta Sekali Makan, Menu Makanannya Diduga Picu Penyakit Jantung
Ia mengutip ucapan sumber tersebut yang menyatakan bahwa pemimpin yang telah berkuasa sejak 2011 itu dalam kondisi yang mengkhawatirkan.
"Kondisi kesehatan Kim Jong Un sangat serius. Kemudian pada pagi ini, pemerintah Korut menyimpulkan mustahil bagi mereka menyelamatkannya," tutur Jang.
Sumber tersebut sempat diminta untuk memastikan apakah pemimpin Korea Utara tersebut masih dalam keadaan hidup atau sudah meninggal.
Namun sumber tersebut enggan menjawab dan menghindari memberi pernyataan langsung.
"Hanya itu yang perlu anda ketahui," ujar Jang menirukan sumber tersebut.
"Kami harus membagi risiko soal kabar kematiannya, dan bersiap dengan segala tindakan jika informasi itu benar adanya," kata Jang.
Sebelum Kim Jong Un tampil lagi di depan publik untuk membuktikan dia masih hidup, Jang menyatakan akan mempertimbangkan bahwa pemimpin Korea tersebut sudah wafat.
Sementara itu, media terkemuka Amerika Serikat (AS), CNN, mempublikasikan artikel mengenai intelejen AS yang menyoroti kabar kondisi Kim Jong Un yang kritis pasca operasi.
Namun Korea Utara dan China menepis adanya kabar tersebut dan menyatakan tidak ada keanehan yang terjadi di Korea Utara.
Pada Jumat (24/4/2020), kanal berita Reuters memberitakan bahwa China telah mengirim tim dokter ke Pyongyang dengan tujuan memeriksa kondisi Kim Jong Un.
Setelah itu, kanal berita AS, Newsweek juga memberitakan bahwa Kim Jong Un tidak hadir saat perayaan ulang tahun berdirinya tentara Korea Utara.
Beberapa berita yang simpang siur dan sejumlah ketidak cocokan membuat masyarakat berspekulasi adanya masalah saat operasi jantung yang dijalani Kim Jong Un.
Spekulasi tentang pemimpin Korea Utara yang otoriter ini juga didasari dari kebiasaan merokoknya yang berlebih, kelebihan berat badan atau obesitas sejak naik takhta dan sejarah keluarga Kim Jong Un yang memiliki masalah kardiovaskular. (TribunWow.com/Via)