Breaking News:

Pilkada Serentak 2020

Walkot Solo Rudy Respons Mundurnya Purnomo dari Pilkada 2020: Saya Malas Ngurus Pilkada saat Pandemi

Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo menanggapi rencana wakilnya untuk mundur dari kontestasi Pilkada 2020.

Penulis: anung aulia malik
Editor: Atri Wahyu Mukti
Instagram/@fx.rudyatmo
Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo menanggapi rencana wakilnya untuk mundur dari kontestasi Pilkada 2020, Jumat (24/4/2020). 

TRIBUNWOW.COM - Wali Kota Solo FX. Hadi Rudyatmo menanggapi langkah Achmad Purnomo yang berencana mengundurkan diri dari pencalonannya sebagai Bakal Calon (Balon) Wali Kota Solo di Pilkada Solo 2020.

Sang Wali Kota mempersilakan pria yang menjadi wakilnya tersebut untuk mengundurkan diri dari rencananya menjadi Wali Kota Solo, ia bahkan mendukung sepenuh hati keputusan Purnomo.

Di saat yang bersamaan Wali Kota yang akrab disapa Rudy tersebut ingin agar Pilkada 2020 ditunda hingga Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Walkot Solo FX Hadi Rudyatmo ancam karantina pemudik yang nekat pulang ke Solo, Rabu (1/4/2020)
Walkot Solo FX Hadi Rudyatmo ancam karantina pemudik yang nekat pulang ke Solo, Rabu (1/4/2020) (Instagram/@fx.rudyatmo)

 

Saat Wali Kota FX Rudyatmo Larang Pejabat Mudik ke Solo: Masa VVIP Saya Karantina, Kan Gak Pantas

Dikutip dari TribunSolo.com, Jumat (24/4/2020), pernyataan tersebut ia lontarkan saat membahas bagaimana tanggapan dirinya terhadap langkah wakilnya yang secara tiba-tiba mengundurkan diri tersebut.

"Saya sarankan Pilkada dibarengkan dengan Pemilu 2024 nanti," ucap Rudy.

Alasan Rudy meminta Pilkada 2020 diundurkan adalah kondisi Solo yang kini tengah disibukkan melawan pandemi Virus Corona (Covid-19).

Rudy mengaku ingin fokus menangani pandemi Covid-19 terlebih dahulu.

"Saya malas ngurus Pilkada di saat pandemi ini," kata dia.

"Saya masih fokus mengurus rakyat saya yang saat ini masih berjuang melawan pandemi ini," lanjutnya.

Selain berfokus terhadap penanganan Covid-19, Rudy juga menyarankan agar anggaran untuk Pemilu 2024 dialokasikan untuk penanganan Covid-19.

"Lebih baik anggaran Pemilu 2024 dialihkan untuk penanganan dan recovery Covid-19," ujarnya.

Rudy lalu menjelaskan apabila Purnomo yang merupakan saingan Gibran Rakabuming Raka merebut kursi Wali Kota Solo ingin mundur, ia dengan sepenuh hati mendukung keputusan tersebut.

"Jika Pak Pur ingin mengundurkan diri dari bursa Calon Wali kota Solo, kami sangat mendukung 1000 persen," ungkap Rudy.

Walikota yang kini dikenal dengan slogan penanganan Covid-19 'do manuto' menjelaskan dirinya tengah menyiapkan surat pengunduran diri Purnomo.

Surat tersebut nantinya akan dikirim ke Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP di Jakarta.

"Kami akan siapkan surat Pak Pur untuk dikirim ke pusat," ucap Rudy.

Alasan Purnomo Mundur Pilkada 2020 Jadi Sorotan, Pengamat Sebut Alasan Klise: Boleh Jadi Ada Tekanan

Purnomo: Saya Tidak Sampai Hati

Sebelumnya diberitakan, Bakal Calon (Balon) Wali Kota Solo dari DPC PDI Perjuangan Solo Achmad Purnomo menyatakan mengundurkan diri sebagai Balon Wali Kota Solo.

Dirinya menyatakan kini hanya ingin fokus mengurus masyarakat yang tengah berjuang melawan pandemi Covid-19.

"Saya tidak sampai hati, saya mikir harus fokus ke masyarakat kasihan mereka," papar Purnomo dihubungi TribunSolo.com, Jumat (24/4/2020).

Terkait rencananya mengundurkan diri, ia juga telah berkomunikasi dengan Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo.

Selain menyatakan rencana pengunduran dirinya, ia juga meminta agar Pilkada bisa ditunda hingga pandemi Covid-19 berakhir.

"Saya tidak ingin memikirkan Pilkada dulu, saya malah sarankan ditunda saja sampai corona selesai," jelas Poernomo.

Kemudian soal rencananya mengundurkan diri, ia akan segera mengirimkan surat resmi pengunduran dirinya.

"Secepatnya mengirim surat," kata Purnomo.

Terakhir Purnomo menekankan tidak ada pihak yang memaksanya untuk mundur.

Ia menegaskan dirinya keluar tanpa ada paksaan, dan murni keinginannya sendiri.

 Dokter Jelaskan Beda Sesak Napas yang Dialami Penderita Covid-19 dengan Sesak Asma: Sensasinya Sama

Rico Marbun: PDIP Sekarang Terbelah Jadi 2

Sebelumnya, Direktur Eksekutif Media Nasional (Median) Rico Marbun pernah menganalogikan keberadaan putra sulung Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) Gibran Rakabuming Raka di PDIP bagai pisau bermata dua.

Alasan Rico mengatakan hal tersebut berdasarkan perpecahan yang terjadi di PDIP karena kini suara terbagi dua antara pendukung Gibran dan Achmad Purnomo.

"Situasi ini semacam pisau bermata dua untuk PDIP," Kata Rico dikutip dari acara 'KABAR PETANG' kanal Youtube tvOneNews, Rabu (18/12/2019).

"Kalau mereka tidak hati-hati mengambil keputusan ini akan sulit," tambahnya.

Rico Marbun mengatakan keberadaan Gibran membuat PDIP kesulitan, karena di satu sisi sudah ada Achmad Purnomo namun Gibran adalah anak Presiden RI
Rico Marbun mengatakan keberadaan Gibran membuat PDIP kesulitan, karena di satu sisi sudah ada Achmad Purnomo namun Gibran adalah anak Presiden RI (YouTube tvOneNews)

 

Rico kemudian menjelaskan soal strategi Gerindra dalam mendukung Gibran.

Ia mengatakan Gerindra tidak akan mendukung Gibran secara cuma-cuma.

"Kalau Gerindra pasti dia berkeinginan untuk memajukan jagoannya, dia ingin memasangkan Gibran dengan salah satu kadernya," ujar Rico.

"Kan enggak mungkin misalnya dia mau dukung hanya all PDIP finals."

"Itu kan dari 3 nama kuat, Achmad Purnomo, Teguh Prakosa, Gibran," tambahnya.

Ketika Gerindra memutuskan untuk mendukung Gibran, Rico mengatakan Gerindra sudah pasti akan menyertakan kadernya untuk mendampingi Gibran di Pilkada 2020.

"Gerindra sebagai partai kalau dia ingin memaksimalkan keuntungan untuk partainya nanti di 2024," kata Rico.

"Maka tidak cukup baginya hanya memberikan rekomendasi atau tiketnya secara gratis."

"Dia harus memasukkan juga kadernya."

"Paling mungkin menjadi orang nomor duanya Gibran," tambahnya.

Suara PDIP terbagi 2

Kemudian Rico membahas soal pecahnya suara di PDIP akibat kehadiran Gibran.

Ia mengatakan kini PDIP terbagi menjadi dua pendukung, struktural dan kultural.

Struktural merupakan pendukung yang setia dengan Achmad Purnomo, sedangkan kultural pendukung yang setia dengan Jokowi dan Gibran.

"Sementara pada saat yang sama, kalau skenario itu yang berjalan, apa yang terjadi dengan PDIP," kata Rico.

"PDIP ini sekarang sudah terbelah menjadi dua, satu pemilih struktural, yang satu lagi pemilih kultural."

"Pemilih struktural, mereka yang memilih jajaran elit tokoh-tokoh PDIP secara pengurus, mereka itu adalah pemilih yang setia kepada Pak Purnomo, setia kepada Pak Teguh."

"Tapi juga ada pemilih kultural yang muda-muda, mereka yang setia kepada Pak Jokowi sebagai figur, setia juga kepada Gibran," tambahnya.

Rico menjelaskan hasil akhir kontestasi Pilkada 2020 di Kota Solo ada di tangan PDIP.

"Kuncinya ada di PDIP, kalau PDIP say (mengatakan) ok, dia bisa menemukan formula, mungkin pilkada bisa kita katakan relatif selesai," terangnya.

 Yakin Megawati Restui Gibran, Hendri Satrio Sebut PDIP akan Dorong Anak Jokowi hingga Level Nasional

Video dapat dilihat di menit 14.50:

(TribunWow.com/Anung)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Real MadridPilkada SoloFX Hadi RudyatmoPilkada 2020Achmad Purnomo
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved