Virus Corona
Wali Kota Serang Tak Percaya Ibu Yuli Sempat Minum Air Galon 2 Hari: Di Ruangan Ada Pisang Goreng
Wali Kota Serang, Banten Syafrudin mengungkap kronologi soal warganya yang meninggal, Ibu Yuli diduga akibat kelaparan.
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Wali Kota Serang, Banten Syafrudin mengungkap kronologi soal warganya yang meninggal, Ibu Yuli diduga akibat kelaparan.
Hal itu diungkapkan Syafrudin melalui sambungan telepon dengan Dua Sisi tv One pada Kamis (24/4/2020) malam.
Pada kesempatan tersebut, Syafrudin mengaku tidak percaya Ibu Yuli dan keluarga sempat hanya minum air galon selama dua hari.
• Permintaan Bantuan Ibu Yuli yang Viral karena Kelaparan Ditolak, Wali Kota Serang Beri Klarifikasi
Mulanya, presenter sempat bertanya apakah benar Yuli sempat mengajukan bantuan ke Dinas Sosial.
Syafrudin menjawab bahwa itu benar adanya.
Namun, pengajuan bantuan Yuli ditolak karena istri dari Cholik tersebut tercatat sebagai pegawai tetap Dinas Lingkungan Hidup.
"Memang ibu Yuli mengajukan bantuan ke Dinas Sosial melalui kelurahan setempat data dari RT, RW."
"Tapi kenapa pada waktu itu Dinas Sosial menolak karena di dalam KTP-nya, itu ternyata pekerjaanya adalah pegawai tetap di Dinas Lingkungan Hidup," ujar Syafrudin.
Lalu, Dinas Sosial sempat melakukan konfirmasi pada Dinas Lingkungan Hidup.
Namun, suami Yuli, Cholik ternyata merupakan pengawai informal, sehingga masuk dalam daftar penerima bantuan.
"Kemudian setelah itu Dinas Sosial melakukan Chross Check ke Dinas Lingkungan Hidup ternyata suaminya Ibu Yuli ini ternyata memang pegawai tidak tetap."
"Kemudian pada tanggal 13 April Pak Cholik ini sudah terdaftar penerima bantuan di Dinas Sosial yang terdampak Covid-19," ucapnya.
Lalu presenter bertanya pada Syafrudin.
Presenter menyinggung bahwa Yuli meninggal pada Senin (20/4/2020), lalu apakah selama tujuh hari ibu empat anak itu sudah menerima bantuan.
Selain itu presenter juga bertanya mengapa Yuli dan keluarganya sampai kelaparan hingga minum air galon saja selama dua hari.
• IDI Sebut Ada 1000 Kematian terkait Corona, Jokowi: Sampaikan, Apa Sih Sulitnya? Jangan Memperkeruh