Virus Corona
Najwa Shihab Tanya soal Data Kematian Pasien Corona Versi IDI, Jokowi: Jangan Memperkeruh Suasana
Presiden RI Joko Widodo minta agar pihak yang mengklaim punya data berbeda untuk melaporkan kepada pemerintah, bukan melempar ke publik.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Claudia Noventa
"Pertama, itu kan ada perbedaan kurun waktu, itu dulu," ujar dr. Nazar.
Sedangkan faktor kedua adalah berkaitan dengan pasien kasus Covid-19 yang meninggal dunia.
Dr. Nazar menjelaskan tidak semua pasien kasus Virus Corona yang meninggal sudah dinyatakan positif Covid-19.
Karena pada kenyataannya, pasien meninggal masih banyak yang menunggu hasil pemeriksaan VCR yang dirasa saat ini masih lamban.
Dengan begitu, maka harus menunggu hasilnya terlebih dahulu, ketika positif, maka baru bisa masuk dalam penginputan data di pemerintah pusat.
"Kemudian perbedaan dalam hal ini yang meninggal itu belum seluruhnya yang terkonfirmasi Covid-19," sambungnya.
"Nah kami juga belum tahu persis yang dikemukakan oleh kawan-kawan di gugus tugas itu apakah itu yang meninggal yang telah terkonfirmasi Covid, atau termasuk juga penderita yang memang jelas-jelas riwayatnya gejala dan segala macam plus penyakit penyertanya, tapi belum keluar hasil laboratorium dengan jelas," jelasnya.
Kemudian faktor selanjutnya adalah PDP yang memang belum dilakukan pengetesan, namun sudah meninggal.
Dengan begitu, kasus tersebut tidak masuk dalam penginputan data di pemerintah pusat.
"Yang ketiga juga ada PDP yang belum dilakukan laboratorium asesmen dengan lengkap sudah meninggal," ungkapnya.
Lebih lanjut, dr. Nazar juga memberikan sedikit contoh nyata dari rekan sejawatnya yang meninggal akibat Virus Corona.
Namun sampai meninggal, belum diketahui apakah positif atau negatif Covid-19.
"Nah, ada contoh nyata dari sejawat kami," kata dr. Nazar.
"Yaitu beliau almarhum ini sampai meninggalnya belum keluar hasil swabnya."
"Nah ini dalam satu kluster, dalam satu kota atau di satu rumah sakit apabila konfirmasi ini belum jelas, pasti secara regional akan berbeda angka, baik angka kematian, angka kesakitan atau angka kesembuhan, kemudian secara nasional apalagi," pungkasnya.
Simak videonya sejak menit awal
(TribunWow.com/Anung/Elfan)