Breaking News:

Virus Corona

Imam Prasodjo Ungkap 4 Faktor PSBB Jakarta Tak Maksimal: Saya Khawatir Itu yang Keempat

Sosiolog Imam B. Prasodjo menyoroti berjalannya penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB), khususnya di Jakarta.

YouTube/Talk Show tvOne
Sosiolog Imam Prasodjo menyoroti berjalannya penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB), khususnya di Jakarta. 

TRIBUNWOW.COM - Sosiolog Imam Prasodjo menyoroti berjalannya penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB), khususnya di Jakarta.

Dilansir TribunWow.com, Imam Prasodjo secara gamblang mengungkapkan ada lima faktor yang membuat PSBB tersebut tidak berjalan secara maksimal.

Imam Prasodjo mengatakan tidak ada perbedaan yang signifikan sebelum dan selama penerapan PSBB di Jakarta.

Sosiolog Imam B. Prasodjo sebut menggratiskan listrik tidak cukup untuk memaksa masyarakat tidak keluar rumah, tetapi harus ada bantuan kebutuhan pokok.
Sosiolog Imam B. Prasodjo sebut menggratiskan listrik tidak cukup untuk memaksa masyarakat tidak keluar rumah, tetapi harus ada bantuan kebutuhan pokok. (Youtube/Talk Show tvOne)

Ditagih Imam Prasodjo soal Dana 1 Triliun untuk Warga Jateng di Jakarta, Ganjar: Saya Luruskan Dulu

Haris Azhar Terang-terangan Sebut Sosok yang Layak Pimpin Indonesia 2024: Rocky Gerung Boleh Juga

Dalam acara Apa Kabar Indonesia Malam dalam tayangan Youtube Talk Show tvOne, Rabu (22/4/2020), dirinya menilai aktivitas masyarakat di Ibu Kota masih banyak terjadi, termasuk juga dengan arus lalu lintas yang masih ramai.

Menurutnya, hal tersebut disebabkan karena pertama adalah yang sangat mendasar, yakni kesadaran masyarakat yang masih rendah terkait bahaya penyebaran Virus Corona.

Untuk itu kembali lagi pada pribadi masing-masing.

Meski begitu, Imam Prasodjo menyebut jika kesadaran masyarakat sebenarnya dipengaruhi oleh faktor-faktor lainnya.

"Jadi kenapa jalan masih ramai dalam situasi seperti ini, ada empat faktor," ujar Imam Prasodjo.

"Keramaian berbanding lurus dengan empat hal, satu kesadaran masyarakat tentunya, tapi itu tidak kuat menjadi faktor penuh," jelasnya.

Faktor kedua yakni masih banyaknya perusahaan-perusahaan atau kantor-kantor yang tidak mengikuti aturan.

Banyak perusahaan yang tetap beroperasi secara normal, meski sudah dianjurkan untuk menutup sementara selama PSBB berlangsung.

Hal inilah yang memaksa masyarakat masih harus melakukan aktivitas.

"Nomor dua yang jauh lebih kuat adalah karena banyaknya kantor-kantor yang seharusnya tutup, tidak tutup."

"Jadi orang bagaimana bisa akan tinggal di rumah kalau di tempat bekerjanya mewajibkan dia itu harus datang, tentu dia takut akan mendapatkan sanksi."

Dapat Masukan dari Imam Prasodjo soal Warga Jateng di Jakarta, Ganjar Pranowo: Anda Agak Tidak Tepat

Kemudian yang tidak kalah penting yaitu menyangkut masalah bantuan sosial.

Halaman
12
Tags:
Imam PrasodjoVirus CoronaCovid-19JakartaPSBB
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved