Breaking News:

Virus Corona

Akui Punya Data Pasien Corona hingga Alamat Rumah, Istana Masih Pikir-pikir Buka Data ke Publik

Tenaga Ahli Utama KSP Brian Sriprahastuti menyebut pemerintah masih mendiskusikan apakah perlu data detail pasien Covid-19 dibuka untuk publik.

Penulis: anung aulia malik
Editor: Claudia Noventa
youtube Talk Show tvOne
Tenaga Ahli Utama KSP Brian Sriprahastuti menyebut pemerintah masih mendiskusikan apakah perlu data detail pasien Covid-19 dibuka untuk publik, Selasa (21/4/2020). 

TRIBUNWOW.COM - Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Brian Sriprahastuti menanggapi soal transparansi pemerintah terkait data pasien Virus Corona (Covid-19).

Brian mengatakan saat ini pemerintah telah memiliki data yang sangat detail bahkan hingga ke alamat rumah pasien Covid-19.

Namun di sisi lain, pemerintah masih merundingkan apakah perlu data tersebut dibuka ke publik.

Ilustrasi penanganan pasien Corona di RS Margono Soekarjo, Purwokerto
Ilustrasi penanganan pasien Corona di RS Margono Soekarjo, Purwokerto (istimewa via Tribunnews.com)

Alasan Tes Pasien Corona Lama Keluar Kini Terjawab, Ahli Biologi Molekuler: Saya Kaget Terus Terang

Pada acara APA KABAR INDONESIA PAGI, Selasa (21/4/2020), awalnya Brian menjelaskan bahwa pemerintah telah memiliki data baik Orang dalam Pemantauan (ODP), dan Pasien dalam Pengawasan (PDP).

Brian juga menyinggung pernyataan juru bicara pemerintah untuk kasus pandemi Covid-19 yang pernah memaparkan data terkait jumlah ODP, PDP, dan spesimen yang diperiksa.

Ia juga menjelaskan bahwa pemerintah memeriksa pasien, tidak tergantung hasil tes swab atau tes Polymerase Chain Reaction (PCR) mereka.

"Bagaimana kita menangani kasus itu tidak tergantung pada PCRnya," kata Brian.

Brian mengatakan nantinya data PDP tersebut tetap dicatat, dan akan bisa diakses oleh dinas kesehatan mulai dari kabupaten hingga provinsi yang nantinya akan melakukan tindakan lebih lanjut.

"Artinya seseorang yang PDP tetap tercatat," jelasnya.

"Kemudian nanti dari dinas kesehatan provinsi, kabupaten, sampai puskesmas itu punya kewajiban untuk melakukan yang disebut dengan penyelidikan epidemiologi," sambung Brian.

Brian menambahkan bahwa orang dengan status PDP juga akan ditracking demi menekan penyebaran Covid-19.

Ia lalu merujuk pada tiga perintah Presiden RI Joko Widodo soal penanganan Covid-19.

"Satu pemeriksaan yang lebih masif, kemudian yang kedua adalah pelacakan yang progresif, dan yang ketiga mengisolasi dengan ketat," kata Brian.

Sempat Tak Makan 2 Hari karena Corona, Yuli Kini Meninggal, Pemkot Serang: Jangan Saling Menyalahkan

Perlukah Dibuka ke Publik?

Brian mengatakan dinas kesehatan kini sudah bisa mengakses segala data yang telah diperoleh oleh pemerintah.

Data pasien Covid-19 berdasarkan penjelasan Brian sangat rinci, bahkan hingga ke alamat rumah mereka.

"Mulai dari dinas kesehatan kabupaten, provinsi sampai gugus tugas pusat bisa mengakses data sampai ke by name (nama), by adress (alamat), mereka bisa," kata Brian.

Meskipun pemerintah sudah memiliki data detail, namun hal tersebut masih murni untuk kepentingan dinas kesehatan dalam melancarkan upaya penanganan Covid-19.

Brian mengatakan pemerintah masih mendiskusikan apakah data tersebut perlu dibuka ke publik.

"Cuman sekarang yang memang harus kita lihat lagi saya pun sebetulnya mempertanyakan apakah sampai sedetail itu," terangnya.

"Maksudnya apakah data by name, by adress itu juga harus bisa diakses oleh masyarakat," imbuh Brian.

Simak videonya mulai menit ke-4.50: 

Jokowi Jawab Tudingan Tutupi Data Corona

Sebelumnya, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) telah menjawab tudingan mengenai adanya kecurigaan pemerintah menutupi data pandemi Virus Corona (Covid-19).

Menjawab kecurigaan tersebut, Jokowi telah memerintahkan agar data dibuka semuanya. kepada seluruh pihak.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Jokowi saat mengadakan Rapat Terbatas Laporan Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, di Istana Merdeka, Senin (20/4/2020).

Ia memastikan semua data dapat diakses oleh siapapun.

"Sistem, data dan informasi yang terbuka kepada semua pihak," ujar Jokowi.

Lewat Ratas Senin (20/4/2020), Jokowi menyampaikan lima pernyataan penting mengenai penanganan Covid-19
Lewat Ratas Senin (20/4/2020), Jokowi menyampaikan lima pernyataan penting mengenai penanganan Covid-19 (setkab.go.id)

Mantan Wali Kota Solo itu tegas mengatakan komitmennya terkait keterbukaan data.

Ia tak ingin ada pihak yang curiga bahwa pemerintah menyembunyikan data soal pandemi Covid-19.

"Jangan ada yang menganggap-anggap lagi kita ini mentup-nutupi," kata Jokowi.

Dengan nada bicara yang lebih tinggi dari biasanya, Jokowi memastikan pemerintah tidak pernah berniat menutupi data seputar pandemi Covid-19.

"Tidak ada sejak awal kita ingin menutupi masalah-masalah yang ada," tegasnya.

 Rocky Gerung Bandingkan Kepemimpinan Jokowi dengan Donald Trump: Presiden Indonesia Diganggu Terus

 Serukan Solidaritas di Tengah Pandemi Covid-19, Jokowi: Obat Corona Belum Ada, Temukan Solusi Lokal

Simak videonya mulai menit ke-1.10: 

(TribunWow.com/Anung)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Virus CoronaCovid-19Kantor Staf Presiden (KSP)
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved