Breaking News:

Virus Corona

Penularan Virus Corona Bisa Terjadi Melalui Kentut, Simak Penjelasan Dokter Erlang Samoedro

Penularan Virus Corona diketahui bisa menyebar melalui berbagai macam cara dan media, satu di antaranya disebutkan bisa melalui kentut.

Penulis: Rilo Pambudi
Editor: Ananda Putri Octaviani
KOMPAS.COM/HANDOUT
Ilustrasi Covid-19 atau Virus Corona 

TRIBUNWOW.COM  - Penularan Virus Corona diketahui bisa menyebar melalui berbagai macam cara dan media.

Baik secara kontak langsung mupun secara tidak langsung.

Satu di antaranya melalui kontak langsung dengan orang yang tertular maupun droplet orang positif Virus Corona terpercik di sekitar kita.

Penularan Virus Corona diketahui bisa menyebar melalui berbagai macam cara dan media satu di antaranya disebutkan bisa melalui kentut.
Penularan Virus Corona diketahui bisa menyebar melalui berbagai macam cara dan media satu di antaranya disebutkan bisa melalui kentut. (kanal YouTube KompasTV)

4 Tips Aman Jalani Puasa di Bulan Ramadan Selama Pandemi Corona, Hindari Berbuka di Luar

Satu di antara yang kini menjadi perhatian adalah apakah Virus Corona juga bisa menular melalui buang angin atau kentut.

Dikutip TribunWow.com dari kanal Kompas TV, Minggu (19/4/2020), seorang dokter asal Australia, Andy Tagg menyebut kentut dapat menjadi cara penularan baru Virus Corona.

Menanggapi hal tersebut, dokter spesialis paru asal Indonesia, dr. Erlang Samoedro Sp.P kemudian turun mengkonfirmasi hal tersebut.

Menurutnya memang ada kemungkinan Covid-19 bisa menular melalui buang angin atau kentut.

Bukan tanpa alasan, faktanya Virus Corona ternyata juga terdapat pada feses seorang yang terinfeksi.

"Ada kemungkinan tentang Virus Corona ini menular melalui buang air dari penderita," ujar dr. Erlang

"Secara faktanya, virus ini ditemukan di kotoran penderita."

"Jadi kotoran penderita itu bisa mengandung virus ini," tambahnya.

5 PDP Virus Corona di Merangin Tak Terurus, Hanya Diberi Satu Kali Makan Sehari Selama Isolasi

Arya Sinulingga Blak-blakan Bongkar Praktik Mafia Alat Kesehatan: Corona Membuka Mata Kita

Oleh karena itu secara teknis dr Erlang menyebut bahwa Covid-19 memang bisa menular melalui kentut.

Akan tetapi secara praktik hal tersebut sangat sulit terjadi.

Alasannya sederhana, saluran kentut seseorang umumnya akan selalu tertutup rapat apabila bersinggungan dengan orang banyak.

Sehingga kalaupun ketut tersebut mengandung Virus Corona, akan sulit sekali keluar ke udara karena tertutup pakaian.

"Nah apakah bisa menular melalui buang angin? Secara teknis masih mungkin menular dari buang angin, tapi secara praktik sangat sulit untuk terjadi," jelasnya.

"Karena orang ketika bertemu dengan orang lain itu menggunakan celana atau penutup di bagian bawah kita."

"Sehingga sangat jarang sekali untuk bisa keluar ke udara bebas karena menggunakan pakaian tertutup."

"Sedangkan yang paling mungkin terjadi adalah ketika orang berbicara atau batuk dan tidak menggunakan masker sehingga percikan air liur itu bisa sampai ke orang yang di sekitarnya," tutup dr Erlang.

Simak video selengkapnya:

Perokok Memiliki Risiko Tertular dan Kematian akibat Covid-19 Lebih Tinggi

Perokok atau seorang dengan kebiasaan merokok disebut memiliki risiko kematian dan penularan Virus Corona lebih tinggi.

Hal tersebut disampaikan oleh Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah, Isman Firdaus di kanal Youtube KompasTV, Kamis (16/4/2020).

Isman mengatakan beberapa penelitian melaporkan bahwa telah terjadi peningkatan risiko terpapar Covid -19.

Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah, Isman Firdaus dalam acara Sapa Indonesia Pagi yang tayang di Youtube KompasTV, Kamis (16/4/2020).
Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah, Isman Firdaus dalam acara Sapa Indonesia Pagi yang tayang di Youtube KompasTV, Kamis (16/4/2020). (Youtube/KompasTV)

 Hindari Berita Virus Corona hingga Keluar dari Semua Grup Medsos, Ruben Onsu: Pikiran Gak Sehat

Sebut saja WHO dan beberapa penelitian dari Eropa dan Amerika.

Khusus untuk pasien positif Covid-19 yang merokok, setidaknya risiko kematiannya jauh lebih tinggi daripada pasisen biasa.

"Baru-baru ini beberapa peneliti dari WHO, Eropa dan US juga sudah melaporkan bahwa terjadi peningkatan risiko terjadinya Covid-19 dan juga kematian pada pasien-pasein dengan perokok."

Untuk hipotesis yang mendukung tingginya risiko penularan Covid-19, penggunaan rokok dari jari menuju mulut merupakan pintu masuk yang jelas untuk mempermudah kontaminasi Virus Corona.

Selain itu, kandungan rokok juga bisa membukakan ruang untuk virus Covid -19 ini higgap pada sel di dalam paru-paru.

Hal itu lah yang kemudian membuat pasien dengan riwayat perokok bisa mengalami infeksi lebih berat.

 Ruben Onsu Akui Dampak Virus Corona Lebih Parah dari Kabar Ilmu Hitam: Sampai Gue Enggak Mau Apa-apa

 Studi Harvard Sebut Social Distancing Bisa Diberlakukan sampai 2022 jika Vaksin Corona Tak Ditemukan

"Banyak teori maupun hipotesis-hipotesis yang merangkan hal ini, salah satunya WHO menyampaikan bahwa penggunaan rokok dari jari terus masuk ke mulut akan memepermudah kontaminasi dari virus Covid-19 itu sendiri," ujar Isman.

"Dan beberapa dengan hipotesis adanya peningkatan enzim ss yang bisa meningkatkan tempat bagi Covid -19 hinggap di sel-sel dalam paru-paru."

"Itu salah satu kenapa pasien-pasien atau individu yang merokok mengalami kesulitan atau terjadi infeksi lebih berat," tambahnya.

Untuk menguatkan asumsi tersebut, Isman juga menyertakan statisti dari Wuhan tempat di mana wabah ini mulai menyebar.

Data dari Wuhan menunjukan, setidaknya ada  12,8 - 20 persen pasien yang masuk ke ICU  adalah pasien-pasien yang merokok aktif.

Dari angka tersebut, Isman mengatakan bahwa sebagian besar pasien perokok tersebut berakhir dengan kematian di ruang intensif.

Dengan kata lain telah terjadi infeksi berat pada pasien Virus Corona yang merokok.

Itulah kenapa merokok memiliki andil besar pada bagi penularan dan risiko kematian akibat Virus Corona.

"Dan sebagian besar pasien yang merokok ini meninggal di ruang perawatan intensif, dan banyak di antaranya masuk ke ventilator (mesin nafas)."

"Jadi itulah kenapa merokok ini memiliki implikasi yang berat pada kondisi klinis pasien Covid-19," tandasnya.

Lihat videonya mulai menit ke 01.30

(TribunWow.com/Rilo)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
KentutVirus CoronaCovid-19
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved