Breaking News:

Virus Corona

Minta Pemerintah Targetkan Kapan Virus Corona Selesai, dr. Pandu: Agustus Kita Harus Siap Merdeka

Pakar Kesehatan Masyarakat UI, dr. Pandu Biono meminta pemerintah bisa menargetkan kapan pandemi Virus Corona di Tanah Air bisa selesai.

Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Claudia Noventa
Youtube/tvOneNews
Pakar Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (UI), dr. Pandu Riono dalam acara Kabar Petang yang tayang di Youtube tvOneNews, Senin (20/4/2020). Dirinya meminta pemerintah bisa menargetkan kapan pandemi Virus Corona di Tanah Air bisa selesai. 

TRIBUNWOW.COM - Pakar Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (UI), dr. Pandu Biono meminta pemerintah bisa menargetkan kapan pandemi Virus Corona di Tanah Air bisa selesai.

Dilansir TribunWow.com, Pandu Biono mengaku pesimis dengan pemerintah jika tidak ada target yang jelas terkait penanganan Virus Corona atau Covid-19.

Dalam acara Kabar Petang yang tayang di Youtube tvOneNews, Senin (20/4/2020), Pandu Biono berharap pemerintah mengambil langkah cepat tidak bisa lagi bersantai.

Pakar Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (UI), dr. Pandu Biono mengatakan masih saja ada birokasi tidak penting di tengah wabah Virus Corona.
Pakar Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (UI), dr. Pandu Biono mengatakan masih saja ada birokasi tidak penting di tengah wabah Virus Corona. (Youtube/tvOneNews)

Sebut Masih Ada Birokrasi Tak Penting di Tengah Corona, Pakar Kesehatan UI: Tak Perlu Lagi Izin PSBB

Dirinya menyinggung soal penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang juga dinilai terlambat.

Seharusnya penerapan PSBB bisa dilakukan sejak awal sebelum Virus Corona menyebar di seluruh Indonesia.

Ditambah lagi dengan masih adanya birokrasi-birokasi tidak penting yang sebenarnya justru memperlambat penanganan.

Maka dari itu, Pandu Biono tidak ingin pemerintah kembali lambat dalam mengambil langkah untuk mengatasi Virus Corona.

"Kalau kita menunggu sampai meluas, baru diberlakukan PSBB sudah terlambat," ujar Pandu Biono.

"Kita tidak boleh terlambat lagi, sudah terlambat melakukan mendeklrasi kesehatan masyarakat, kemudian kita melambatkan sendiri dengan birokasi-birokasi yang sebenarnya membuat kita terlena dan tidak tahu kita akan bisa berlama-lama," jelasnya.

Maka dari itu, mulai sekarang, pemerintah harus bergerak cepat untuk menyelesaikan Virus Corona.

Terlebih saat ini Virus Corona sudah menyebar di seluruh provinsi di Indonesia.

Dirinya meminta pemerintah memberikan target kapan Virus Corona di Indonsia bisa berakhir.

Dianggap Terus Menutupi Data soal Corona, Jokowi Minta Semua Jajarannya Terbuka dalam Masalah Apapun

Pandu Biono mengungkapkan tentunta masyarakat Indonesia berharapnya Virus Corona bisa segera selesai sebelum bulan Agustus.

Dengan begitu, kita semua bisa merayakan hari kemerdekaan yang sebenarnya, termasuk merdeka dari Virus Corona.

"Kalau kita cepat melakukan kita akan cepat meyelesaikan dan kita bisa kembali pulih, tetapi ini yang menjadi masalah, kita tidak punya target," ungkap Pandu Biono.

"Kapan sebenarnya pandemi ini kita mau selesaikan, apakah bulan Juni, apakah bulan Agustus, apakah nanti perayaan 17 Agustus kita yang merayakan hari kemerdekaan Indonesia itu masih banyak wilayah Indonesia yang masih mendapatkan masalah Corona."

"Kan kita harus set-up, brati bulan Agustus kita harus siap untuk merdeka, termasuk merdeka dari Virus Corona ini," pungkasnya.

Simak videonya mulai menit ke- 9.20

Pakar Kesehatan UI Sebut Sudah Saatnya PSBB Skala Nasional: Harus Lebih Serius Melakukan Intervensi

Indonesia disebut sudah seharusnya menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) untuk mengatasi penyebaran Virus Corona.

Hal itu dikatakan oleh Pakar Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (UI), dr. Pandu Riono dalam acara Kabar Petang yang tayang di Youtube tvOneNews, Senin (20/4/2020).

Pandu Riono mengatakan dengan persebaran Virus Corona yang sudah mulai meluas di seluruh provinsi di Indonesia, maka harus ada tindakan yang lebih nyata lagi.

SEMPROT RUSUN - Relawan PMI Jakarta Pusat, melakukan penyemprotan disinfektan di sejumlah rumah susun di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, diantaranya Rusun Benhil II dan Rusun Petamburan, Sabtu (4/4/2020).  Rumah susun menjadi salah satu sasaran penyemprotan karena memiliki potensi yang besar terdampak wabah Covid-19, mengingat ratusan orang tinggal di dalam satu gedung yang sama. WARTA KOTA/NUR ICHSAN
SEMPROT RUSUN - Relawan PMI Jakarta Pusat, melakukan penyemprotan disinfektan di sejumlah rumah susun di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, diantaranya Rusun Benhil II dan Rusun Petamburan, Sabtu (4/4/2020). Rumah susun menjadi salah satu sasaran penyemprotan karena memiliki potensi yang besar terdampak wabah Covid-19, mengingat ratusan orang tinggal di dalam satu gedung yang sama. WARTA KOTA/NUR ICHSAN (WARTA KOTA/WARTA KOTA/NUR ICHSAN)

Blak-blakan, Karni Ilyas Bahas Peluang Kerusuhan dan Penjarahan saat Corona: Makin Babak Belur Kita

Dilansir TribunWow.com, dr. Pandu Riono meminta semua pihak untuk lebih serius dalam melaksanakan intervensi.

Menurutnya, penyebaran Virus Corona di Indonesia bukan lagi tentang wilayah, melainkan sudah negara.

Oleh karenanya, PSBB yang sebelumnya hanya diterapkan di beberapa daerah, juga harus dilakukan di semua daerah lain.

"Kita harus sudah menyadari bahwa tidak ada lain, bahwa kita harus lebih serius melaksanakan intervensi," ujar dr. Pandu.

"Intervensi yang dilakukan adalah intervensi adalah pembatasan sosial berskala besar," jelasnya.

Meski begitu, dirinya juga menyebut jika sebenarnya penerapan PSBB dirasa terlambat.

Karena seharusnya PSBB langsung diterapkan sejak Presiden Jokowi mengumumkan Indonesia darurat kesehatan.

"Seharusnya sejak awal, sejak deklarasi bahwa Indonesia mengalami kedaruratan kesehatan masyarakat," kata dr. Pandu Riono.

"Indonesia, bukan bukan wilayah," tegasnya.

 Bahas Potensi Kriminal dan Teroris di Tengah Corona, Deputi Kominfo BIN: Sudah Dilakukan Antisipasi

Selain itu, dr. Pandu Riono mengatakan PSBB yang ditetapkan pun harusnya berskala nasional, bukan per wilayah.

Meskipun untuk implementasinya sesuai dengan kondisi dan kebutuhan setiap daerah.

Dengan begitu, maka setiap daerah tidak perlu lagi meminta izin dari pemerintah, dalam kasus ini melalui Menteri Kesehatan.

"Pada saat itu sudah selayaknya dilakukan pembatasan sosial yang bersakala besar dan lingkupnya nasional, hanya implementasinya bisa bervariasi, mulainya bisa bervariasi," katanya.

"Sehingga tidak perlu kepala daerah, baik bupati, wali kota, atau gubernur harus minta izin untuk melaksanakan PSBB."

"Itu sebenarnya membuat birokasi-birokasi yang tidak penting, itu yang menjadikan masalah ini berlarut-larut, sehingga kita tahu sekarang penularannya sudah seluruh Indonesia" terang dr. Pandu Riono.

Dan kita harus segera mulai hari ini atau minggu ini untuk membuat menjadi skalanya nasional," pungkasnya. (TribunWow/Elfan Fajar Nugroho)

Tags:
Virus CoronaCovid-19Pemerintah
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved