Breaking News:

Virus Corona

Jokowi soal Tudingan Data Corona: Tidak Ada sejak Awal Kita Ingin Menutupi Masalah

Pada rapat terbatas penanganan Covid-19, Senin (20/4/2020), Presiden RI Joko Widodo menjawab tegas soal tudingan pemerintah sembunyikan data Corona.

Penulis: anung aulia malik
Editor: Tiffany Marantika Dewi
youtube sekretariat presiden
Pada rapat terbatas penanganan Covid-19, Senin (20/4/2020), Presiden RI Joko Widodo menjawab tegas soal tudingan pemerintah sembunyikan data Corona. 

TRIBUNWOW.COM - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menjawab tudingan mengenai adanya kecurigaan pemerintah menutupi data pandemi Virus Corona (Covid-19).

Menjawab kecurigaan tersebut, Jokowi telah memerintahkan agar data dibuka semuanya. kepada seluruh pihak.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Jokowi saat mengadakan Rapat Terbatas Laporan Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, di Istana Merdeka, Senin (20/4/2020).

Petugas Satpol PP berjaga saat menegur pengendara sepeda motor yang tidak menggunakan masker pada kegiatan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Senin (13/4/2020). Mulai hari ini petugas gabungan melakukan penindakan berupa teguran kepada pengendara yang melanggar aturan PSBB guna memutus rantai penyebaran virus corona Covid-19. Terbaru, ilustrasi penanganan Covid-19 lewat PSBB.
Petugas Satpol PP berjaga saat menegur pengendara sepeda motor yang tidak menggunakan masker pada kegiatan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Senin (13/4/2020). Mulai hari ini petugas gabungan melakukan penindakan berupa teguran kepada pengendara yang melanggar aturan PSBB guna memutus rantai penyebaran virus corona Covid-19. Terbaru, ilustrasi penanganan Covid-19 lewat PSBB. (Tribunnews/JEPRIMA)

Sandiaga Uno Paham Jokowi Tak Beri Sanksi Mudik: Jakarta Ingin Larang dengan Berbagai Alasan

Ia memastikan semua data dapat diakses oleh siapapun.

"Sistem, data dan informasi yang terbuka kepada semua pihak," ujar Jokowi.

Mantan Wali Kota Solo itu tegas mengatakan komitmennya terkait keterbukaan data.

Ia tak ingin ada pihak yang curiga bahwa pemerintah menyembunyikan data soal pandemi Covid-19.

"Jangan ada yang menganggap-anggap lagi kita ini mentup-nutupi," kata Jokowi.

Dengan nada bicara yang lebih tinggi dari biasanya, Jokowi memastikan pemerintah tidak pernah berniat menutupi data seputar pandemi Covid-19.

"Tidak ada sejak awal kita ingin menutupi masalah-masalah yang ada," tegasnya.

Rocky Gerung Bandingkan Kepemimpinan Jokowi dengan Donald Trump: Presiden Indonesia Diganggu Terus

Pastikan Bansos Sesuai Target

Kemudian RI 1 lanjut membahas soal pengiriman bantuan, dan distribusi logistik kepada masyarakat terdampak Covid-19.

"Pastikan bahwa distribusi logistik, kelancaran produksi itu betul-betul tidak ada hambatan di lapangan," jelasnya.

Jokowi ingin sebelum Ramadan kebutuhan masyarkat telah tercukupi dengan baik.

"Stok pangan cukup, pastikan agar kita memasuki bulan Ramadan ini betul-betul memiliki sebuah kepastian mengenai stok pangan," kata dia.

Presiden Jokowi lanjut menjelaskan bahwa pengiriman bantuan sosial telah dimulai Senin (20/4/2020) pagi.

Daerah pertama yang disasar adalah DKI Jakarta, baru kemudian Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, dan baru masuk ke daerah lainnya.

Ia juga berpesan agar bantuan yang dikirim oleh pemerintah sampai kepada pihak yang membutuhkan.

"Saya ingin agar bantuan sosial kepada yang kurang mampu betul-betul tepat sasaran, ada kontrol pengawasan, ada cek lapangan," kata Jokowi.

"Sehingga barang-barangnya bisa diterima oleh penerima dengan baik, dan sekali lagi bisa benar tepat sasaran," tandasnya.

Sebelum membahas soal keterbukaan informasi,  Jokowi juga menyinggung soal solusi mengatasi rumah sakit rujukan yang kelebihan kapasitas.

Ia ingin agar manajemen rumah sakit-rumah sakit rujukan dibenahi, dan merawat pasien dengan gejala berat terlebih dahulu.

"Ini betul-betul manajemennya harus diatur betul, mana yang sedang, dan ringan, mana yang berat, mana yang memerlukan penanganan yang lebih," kata Jokowi.

Serukan Solidaritas di Tengah Pandemi Covid-19, Jokowi: Obat Corona Belum Ada, Temukan Solusi Lokal

Simak videonya mulai menit ke-1.10: 

Epidemiolog Inggris Puji Langkah Jokowi

Di sisi lain, Epidemiologis asal Inggris Roger Saunders mengapresiasi langkah yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia dalam mengatasi pandemi Virus Corona (Covid-19).

Ia mengatakan tidak semua langkah pemerintah akan menyenangkan semua pihak.

Namun menurutnya langkah yang diambil oleh Indonesia sudah sesuai dengan anjuran dari organisasi kesehatan dunia, atau World Health Organization (WHO).

Dikutip dari acara Hot Indonesia, Sabtu (18/4/2020), awalnya konsultan politik Sandrina Malakiano menanyakan kepada Roger soal statistik pasien Covid-19 di Indonesia.

Sandrina memaparkan bagaimana jumlah data pasien yang diduga Covid-19 ternyata sangat banyak, setelah pemerintah memutuskan untuk membuka data tersebut.

Ia lalu menanyakan kepada Roger apakah data yang disampaikan oleh pemerintah masuk akal.

Pertama Roger merujuk pada polemik pelaksanaan ibadah Idul Fitri, dan Ramadan selama pandemi Covid-19.

Roger mengatakan hal yang paling penting adalah menyampaikan informasi dari satu pihak.

"Intinya Anda harus bicara dengan satu suara," katanya.

Roger Saunders menyebutkan langkah Indonesia dalam menangani Corona sudah sesuai dengan anjuran yang diberikan oleh WHO, Sabtu (18/4/2020).
Roger Saunders menyebutkan langkah Indonesia dalam menangani Corona sudah sesuai dengan anjuran yang diberikan oleh WHO, Sabtu (18/4/2020). (youtube Talk Show tvOne)

Nangis Cerita Kehidupannya, Pemulung Ini Pernah Tak Makan 2 Hari karena Corona: Ada Garam, Ya Garam

Pria asal Inggris itu menjelaskan bahwa kebijakan tidak akan bisa selalu menyenangkan semua pihak.

Bahkan kadang keputusan yang menuai kontra harus diambil untuk menyelamatkan kepentingan orang banyak.

"Pemerintah bicara dengan satu suara, dan Anda bisa menyenangkan banyak orang setiap waktu, tapi tidak semua orang," ujar Roger.

"Terkadang keputusan harus diambil, dan kadang keputusan untuk keselamatan, dan kesehatan banyak orang terkadang tidak mudah diterima," lanjutnya.

Menurut Roger adanya pertentangan adalah hal yang wajar.

"Namun itulah yang memang harus terjadi," jelasnya.

Roger lalu mengatakan bahwa pandemi Covid-19 adalah kasus dimana tidak ada seorang pun yang siap menghadapi wabah tersebut.

"Sangat mengejutkan setiap orang, dan tak ada orang yang siap," kata dia.

Di sisi lain, Roger memuji langkah pemerintah Indonesia yang mengambil kebijakan sesuai anjuran dari WHO.

"Namun pemerintah Anda mengambil langkah yang masuk akal mengikuti anjuran dari organisasi kesehatan dunia (WHO)." papar Roger.

"Hal itu harus dilanjutkan dengan isolasi," tambahnya.

Roger lalu menyinggung soal data statistik.

Ia bercerita dirinya pernah menjadi dosen yang mengajar tentang statistik.

Sebagai orang yang berpengalaman mengenai data statistik, Roger mengatakan bahwa statistik tidak selalu menunjukkan informasi yang ingin didapat.

Roger memperingatkan Sandrina agar berhati-hati dalam membaca data statistik.

"Sederhananya jika Anda memerhatikan statistik, waspadalah, karena statistik mungkin tidak akan memperlihatkan apa yang ingin Anda ketahui," kata dia.

"Dan saya bisa beritahu Anda bahwa Anda harus berhati-hati ketika melihatnya secara keseluruhan," pungkasnya.

 UPDATE Virus Corona di Indonesia 19 April 2020: 6575 Kasus Positif, 582 Meninggal, 686 Sembuh

Lihat videonya mulai menit ke-3.06:

 

(TribunWow.com/Anung)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Virus CoronaJokowiCovid-19
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved