Virus Corona
Imbau Dukung Kelancaran Penanganan Covid-19, Yurianto: Sudah Berat, Jangan Tambah Beban Psikologis
Achmad Yurianto mengimbau agar semua pihak saling menjaga kelancaran penanganan Covid-19.
Penulis: Rilo Pambudi
Editor: Ananda Putri Octaviani
TRIBUNWOW.COM - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona, Achmad Yurianto mengimbau semua pihak agar saling menjaga kelancaran penanganan Covid-19.
Hal tersebut disampaikan dalam konferensi pers update terkini jumlah pasien Covid-19 secara keseluruhan, Minggu (19/4/2020).
Utamanya, Achmad Yurianto mengimbau agar semua pihak baik masyarakat mapun pemerintah pusat dan daerah bisa memberikan jaminan kelancaran arus logistik dari pusat ke daerah atau sebaliknya.

• 5 PDP Virus Corona di Merangin Tak Terurus, Hanya Diberi Satu Kali Makan Sehari Selama Isolasi
Seperti diketahui, sejumlah daerah telah dan akan memberlakukan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Terbatas.
Yuri ingin penyaluran kebutuhan bagi masyarakat yang saat ini berada di rumah saja betul-betul aman dan tepat sasaran.
"Semua pihak diharuskan untuk memberikan jaminan terhadap kelancaran arus logistik," kata Yurianto di Graha BNPB, Jakarta Timur.
"Baik dari pusat ke daerah maupun dari gudang-gudang logistik kepada masyarakat di daerah, pastikan bahwa ini lancar dan bisa memenuhi kebutuhan masyarakat yang sedang melaksanakan tetap tinggal di rumah," tambahnya.
Selain itu berbagai kebijakan stimulus ekonomi harus betul-betul tepat sasaran dan ditujukan semata-mata untuk fokus ke pemutusan penularan Covid-19.
Achmad Yurianto meminta masyarakat untuk menghindari sebaran berita bohong atau hoaks.
Hal ini penting supaya beban ekonomi dan sosial masyarakat tak lantas bertambah dengan adanya beban psikologis akibat berita bohong selama wabah Covid-19.
• Arya Sinulingga Blak-blakan Bongkar Praktik Mafia Alat Kesehatan: Corona Membuka Mata Kita
• UPDATE Virus Corona di Indonesia 19 April 2020: 6575 Kasus Positif, 582 Meninggal, 686 Sembuh
"Tantangan risiko kesehatan dan dampaknya dalam kehidupan sosial ekonomi sudah cukup berat."
"Mari kita pastikan kita terhindar dari tambahan beban psikologis akibat berita dan informasi yang tidak benar, yang tidak bisa dipertanggungjawabkan," kata dia.
Yurianto mengatakan, berita bohong akan memunculkan kekhawatiran dan ketidakpercayaan terhadap aparat pemerintah.
Oleh karenanya, untuk mendapat informasi seputar Corona, masyarakat diminta mengakses informasi yang resmi dari pemerintah.
"Baik pada kanal covid19.go.id, hotline 119, WhatsApp Covid-19, Halo Kemenkes di 1500567," ujar Yuri.
Pada kesempatan yang sama, seperti biasa Achmad Yurianto juga menyampaikan update terkini jumlah pasien Covid-19.
Ia menyampaikan ada penambahan kasus positif sebanyak 327, sehingga pada 19 April 2020 jumlah total kasus positif Corona sebanyak 6.575 kasus.
Sementara itu, kasus yang sembuh lebih banyak dibandingkan jumlah kasus meninggal dunia.
Kasus yang sembuh sebanyak 686 dan kasus meninggal dunia sebanyak 582 kasus.
Simak videonya mulai dari menit 03.35:
PSBB Disebut Kurang Efektif
Sementara itu diberitakan sebelumnya, pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang telah dan diberlakukan di sejumlah wilayah khususnya Jabodetabek disebut masih kurang efektif pelaksanaannya.
Pengamat Tata Kota Yayat Supriyatna memaparkan alasannya kenapa PSBB disebut masih kurang efektif dilaksanakan.
Kebijakan PSBB sekarang bisa dikatakan belum efektif karena belum sesuai dengan apa yang diharapkan oleh masyarakat.

• Gubernur Sumatera Barat Optimis PSBB Berjalan Lancar di Wilayahnya, Soroti Pemudik yang akan Datang
Yayat Supriyatna mengatakan setidaknya ada tiga alasan yang mendasari PSBB ini bisa dikatakan belum efektif.
"Pertama ada tekanan secara struktur, maknanya adalah ada persoalan kebutuhan dasar yang kelihatannya belum sanggup untuk diatasi oleh pemerintah maupun oleh masyarakat," ujar Yayat dikutip dari Kompas TV, Minggu (19/4/2020).
Menurut Yayat, masyarakat kini tengah berjuang untuk memenuhi kebutuhan paling dasarnya terlebih dahulu.
Secara tidak langsung, ia mengatakan bahwa kebijakan bantuan sosial masih belum efektif dan tepat sasaran.
Padahala kalau hal itu terpenuhi, masyarakat akan lebih mudah untuk dikendalikan.
"Jadi masyarakat sekarang ini berusaha mencoba berjuang untuk memenuhi kebutuhan dasarnya terlebih dahulu. Kalau PSBB ini didukung oleh bantuan kebijakan bantuan sosial yang efektif, tepat sasaran, dan sesuai apa yang diharapkan oleh masyarakat itu kemungkinan akan membawa efek bagi masyarakat untuk dikendalikan," ujar Yayat.
• Ganjar Pranowo Peringatkan Wali Kota Semarang untuk Skenario PSBB: Kita Siap-siap Saja
• Sebut PSBB Tidak Efektif Memutus Rantai Penularan Covid-19, Berikut Penjelasan Dewan Pakar IAKMI
Oleh sebab itu, instrumen PSBB disemua tingakatan wilaya harus mencakup seluruh sisi kebutuhan masyarakat secara sosial mapun ekonomi.
Artinya, masyrakat akan taat ketika mereka telah aman secara sosial dan ekonominya.
"Jadi instrumen PSBB ini harusnya juga diikuti oleh kebijakan di tingakat masing-masing wilayah untuk membackup dari sisi kebutuhan sosial-ekonominya. Karena PSBB ini terkait lebih banyak bagaimana perjuangan masyarakat taat aturan kalau mereka aman secara ekonomi atau secara sosial," tambahnya.
Selain itu peraturan tersebut juga harus diikuti secara serentak oleh setiap pemerintah daerah.
Baru yang terakhir adalah penguatan di setiap kelembagaan pemerintah baik dari yang paling atas sampai tingkat paling bawah.
"Kedua, ditingkat pemerintah daerah harus ada kebijakan-kebijakan yang menyentuh kepada upaya pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat," tutur Yayat.
"Baru yang ke tiga yang perlu diperbaiki dari PSBB ini adalah bagaimanan instrumen aturan ini betul-betul terinternalilasi terlaksanakan maka fungsi utama adalah penguatan kelembagaannya," tandasnya.
• Media Asing Soroti Pemberlakuan PSBB di Sejumlah Wilayah di Indonesia untuk Tekan Angka Kasus Corona
Lihat videonya dari awal:
(TribunWow.com/Rilo)