Breaking News:

Kata Ahli soal Fenomena Kemunculan Ratusan Cacing di Klaten dan Solo hingga Viral di Media Sosial

Seratusan cacing tanah muncul ke permukaan menggegerkan warga Kalten dan Solo. Gambar dan videonya pun viral di media sosial.

Editor: Mohamad Yoenus
Tribunnews.com/Istimewa warga
Cacing bermunculan ke permukaan hebohkan warga Solo dan Klaten. 

TRIBUNNEWS.COM - Fenomena munculnya cacing tanah keluar ke permukaan dalam jumlah banyak di Kota Solo dan Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, jadi perbincangan di media sosial.

Munculnya cacing tanah atau bernama ilmiah Lumbricina ini sontak mengagetkan warga.

Pasar Gede Solo, satu lokasi fenomena munculnya cacing-cacing tanah tersebut pada Sabtu (18/4/2020) pagi.

Dilansir unggahan akun Instagram @ics__infocegatansolo, cacing tampak keluar melalui sela-sela ubin.

Selain di Solo, fenomena munculmya cacing ke permukaan tanah juga terjadi di Kabupaten Klaten yang masih satu wilayah karesidenan dengan Kota Solo.

Dilansir akun Instagram @kabar_klaten, fenomena munculnya cacing juga terjadi di hari yang sama dengan kejadian di Solo, Sabtu (18/4/2020).

Fenomena tersebut terjadi di daerah Socakangsi, Kecamatan Jatinom, Klaten.

Lihat videonya di bawah ini:

Fakta di Balik Fenomena Banyak Cacing Keluar dari Tanah, Ahli Duga karena Aktivitas Gunung Berapi

Pakar Lingkungan Hidup dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Prabang Setyono mengungkapkan munculnya cacing dari dalam tanah diduga karena fenomena alam.

Dilansir Kompas.com, Setyono menyebut perubahan kadar kelembaban bisa menjadi penyebab keluarnya cacing.

Keluarnya cacing disebut sebagai upaya mencari perlindungan.

"Di dalam biasanya panas kelembabannya jelas berkurang. Biasanya cacing mesti keluar mencari perlindungan," ungkapnya.

Setyono mengungkapkan kejadian tersebut tidak hanya terjadi di Solo, dan bukanlah hal baru.

Menurutnya, fenomena keluarnya cacing dari dalam tanah juga terjadi tahun lalu. Namun, tak merata seperti tahun ini.

Sementara itu fenomena cacing tanah muncul ke permukaan setelah hujan juga memiliki penjelasan ilmiah lainnya.

Dilansir Tribun Jogja, para peneliti melakukan penelitian terhadap munculnya binatang hermaprodit ini ke permukaan setelah hujan turun.

Selama bertahun-tahun sebelumnya, ilmuwan mengira cacing keluar ke permukaan tanah setelah hujan lebat untuk menghindari diri dari tenggelamnya rumah di dalam tanah yang berisi air.

Cacing yang ada di Pasar Gede Solo menghebohkan warga, Sabtu (18/4/2020).
Cacing yang ada di Pasar Gede Solo menghebohkan warga, Sabtu (18/4/2020). (istimewa warga/Via TribunSolo.com)

Dosen dari Manajemen Lingkungan dan Limbah University of Central Lancashire, Inggris Dr Chris Lowe, menyanggah hal tersebut.

"Itu tidak benar, karena cacing tanah bernafas menggunakan kulit mereka dan membutuhkan kelembaban tanah untuk melakukannya," ujarnya mengutip dari Scientific American.

Beberapa jenis cacing ke permukaan setelah hujan untuk melangsungkan perkawainan, namun itu hanyalah sebagian kecil dari ribuan jenis cacing.

Ada beberapa alasan mengapa cacing pergi ke permukaan.

Cacing tanah tidak bisa tenggelam seperti manusia berada di tengah air.

Cacing dapat bertahan hidup selama beberapa hari meski tubuhnya terendam dalam air.

Pakar ilmu tanah berpikir bahwa cacing muncul ke permukaan tanah saat terjadi hujan lebat untuk bermigrasi.

Hal ini memungkinkan mereka menempuh jarak yang lebih jauh, untuk melintasi permukaan tanah ketika basah daripada tanah kondisi kering.

"Mereka tidak bisa melakukan ini ketika kering karena mereka membutuhkan tanah yang lembab," kata Lowe.

Kemungkinan lain munculnya cacing tanah ke permukaan adalah adanya getaran yang ditimbulkan predator pemangsa seperti tikus.

Cacing kerap muncul di tanah untuk menghindari tikus-tikus yang berada di dalam tanah.

"Mereka bisa bergerak dengan cara yang sama karena getaran yang ditimbulkan hujan," ujar Prof Josef Gorres dari Departemen Tanaman dan Tanah, University of Vermont.

Beberapa nelayan memanfaatkan cacing untuk dijadikan umpan memancing. Mereka menggerakkan alat seperti baja atau gergaji pada tiang.

Gesekan tersebut dapat menimbulkan getaran untuk mempermudah cacing muncul ke permukaan.

Cacing tanah hidup di lingkungan tanah lembab. Jika kondisi tanah kering, cacing tanah sulit untuk bertahan hidup.

Sementara itu penelitian terbaru dalam jurnal Ethology, mengungkapkan cacing tanah dapat membentuk kawanan, berkerumun bersama, dan membuat kelompok.

Dilansir oleh BBC, cacing tanah menggunakan sentuhan untuk berkomunikasi dan berinteraksi.

Para ilmuwan melakukan eksperimen pada kawanan cacing di permukaan.

Penelitian tersebut menemukan isyarat sosial antara cacing tanah dapat berpengaruh ke perilaku.

Kawanan cacing tanah berkerumun untuk melindungi diri mereka.

Perlindungan ini bisa terjadi karena perubahan cuaca. (Tribunnews.com/Wahyu Gilang P, TribunJogja.com/Dwi Latifatul Fajri, Kompas.com/Labib Zamani)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kemungkinan Penyebab Ribuan Cacing Tanah di Solo dan Klaten Muncul ke Permukaan

Sumber: Tribunnews.com
Tags:
SoloKlatenCacing
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved