Virus Corona
Ahli Sebut Virus Corona Berpotensi Rusak Ginjal dan Jantung, Ini Hasil Laporannya
Virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan penyakit Covid-19 menyebabkan inflamasi pada saluran pernapasan.
Editor: Tiffany Marantika Dewi
Namun tetap saja, fakta yang ditemukan cukup meyakinkan.
Para peneliti di Wuhan yang melakukan otopsi terhadap jenazah pasien Covid-19 menemukan ada 26 kasus yang memiliki kerusakan parah pada ginjal.
Tujuh di antaranya memiliki partikel virus SARS-CoV-2 pada ginjal mereka.
Penelitian itu dimuat pada 9 April 2020 di jurnal medis Kidney International.
“Hal ini meningkatkan kecurigaan kami, bahwa kerusakan akut pada ginjal merupakan akibat langsung dari virus. Hal itulah yang terjadi pada wabah SARS pada 2002,” tutur Paul M Palevsky, ahli ginjal di University of Pittburgh School of Medicine.
Kerusakan pada jantung
Selain ginjal, dokter dan ilmuwan memiliki kecurigaan besar bahwa virus SARS-CoV-2 menimbulkan kerusakan pada jantung.
Petugas medis di China dan New York melaporkan banyak kasus myocarditis, yang disebabkan oleh inflamasi pada otot jantung. Ada pula kasus lain yaitu kelainan irama jantung yang berpotensi gagal jantung pada pasien Covid-19.
“Pasien tampak bisa melewati masalah pernapasan, namun tiba-tiba mereka dihadapkan dengan masalah jantung,” tutur Mitchell Elkind, ahli saraf dari Columbia University sekaligus anggot American Heart Association.
Terlebih lagi, pasien yang mengalami masalah pada jantung tidak memiliki riwayat penyakit jantung sebelumnya.
Hal ini menimbulkan kecurigaan bahwa masalah jantung tersebut adalah efek langsung dari virus SARS-CoV-2.
Elkind menyebutkan penelitian yang dilakukan terhadap pasien Covid-19 di China membuktikan bahwa 40 persen menderita arrhythmia (kelainan irama denyut jantung).
Sementara itu, 20 persen pasien mengalami kerusakan jantung.
• Pasien AZ yang Sempat Positif Corona Meninggal Dunia setelah Dinyatakan Sembuh 2 Hari Sebelumnya
Masalah pencernaan
Virus SARS-CoV-2 menginfeksi manusia dengan menempelkan diri pada reseptor sel bernama ACE2.