Virus Corona
Sopir Ambulans Menangis, Kesal karena Jakarta Masih Ramai: Pengin Teriak, Enggak Ada yang Ngerti
Hal itu disampaikannya saat Muhammad Nursyamsi atau yang disapa Syam menjadi narasumber di acara Mata Najwa Trans 7 pada Rabu (15/4/2020).
Editor: Ananda Putri Octaviani
TRIBUNWOW.COM - Sopir ambulans pengangkut jenazah dengan protap Virus Corona, Muhammad Nursyamsi menangis saat mengungkapkan isi hatinya soal apa yang ia alami selama ini.
Hal itu disampaikannya saat Muhammad Nursyamsi atau yang disapa Syam menjadi narasumber di acara Mata Najwa Trans 7 pada Rabu (15/4/2020).
Dalam kesempatan tersebut, Syam merasa sedih mengingat Ramadan segera datang namun keadaan Virus Corona justru makin bertambah.

• Polri Jawab Ketakutan Warga soal Kriminal Meningkat di Tengah Corona: Banyak Sekali Berita Bohong
Mulanya, Syam merasa kesal dengan kondisi Jakarta yang masih ramai meski sudah ada ribuan orang terjangkit Virus Corona.
"Iya seharusnya mereka tahu, jalanan Jakarta itu masih penuh, masih macet, seharusnya mereka tahu apa yang kami kerjakan sekarang, kami memakamkan jenazah-jenazah yang tiap hari bertambah."
"Tolong ikuti instruksi dari pemerintah diam di rumah, kurangilah pekerjaan kami, sedih lihatnya tiap hari," kata Syam.
Bahkan, Syam ingin naik tronton dan berteriak pada masyarakat untuk tetap berada di dalam rumah.
Ia mengingatkan bahwa jenazah Virus Corona itu tidak ada yang mengantar dan mendoakan.
"Saya ingin pakai tronton teriak di jalanan kepada masyarakat ayo tolong kalian diam di rumah."
"Kalau kalian tahu berapa jenazah yang kami makamkan tiap hari pasti kalian akan sedih karena jenazah itu enggak ada yang diantar, enggak ada yang didoain, langsung masuk ke liang lahat," ujarnya keras.
Kemudian, Syam mulai menangis.
Ia mengingatkan Bulan Ramadan akan segera datang.
Ia meminta agar masyarakat di dalam rumah agar masalah Virus Corona cepat selesai.
• Berlinang Air Mata, Ruben Onsu Tangisi Dampak Pandemi Virus Corona: Stres dan Panik Itu Kita Rasakan
"Sebentar lagi bulan puasa pengin tarawih berjamaah, pengin Idul Fitri tolong buat masyarakat diam di rumah sebentar saja, 14 hari, sebentar lagi kita puasa, minta tolong, kami memakamkan jenazah-jenazah ini udah puluhan tiap hari, minta tolong," ungkapnya sambil menangis.
Dengan tangis semakin keras, Syam mengatakan ia ingin masalah ini segera selesai dan kehidupan bisa berjalan seperti semula.
"Kita juga punya keluarga, kita punya tetangga, kita juga punya kehidupan."
"Kehidupan seperti ini terus, kita harus bersosialisasi," katanya.
Ia mengaku ingin teriak di jalanan dengan sikap tak acuh masyarakat menghadapi wabah ini.
"Sedih sebentar lagi bulan puasa, saya pengin teriak di jalanan di lampu merah, macet, dini hari masih macet, masyarakat enggak ada yang ngerti."
"Sedih mbak tiap hari nerima telepon, tiap menit ada jenazah yang harus dilayani yang harus dilakukan dengan protap Covid-19," kata dia.
Lihat videonya mulai menit ke-15:17:
Anies Minta Warga Disiplin seperti Vietnam
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengatakan bahwa penanganan Virus Corona harus dilakukan secara serius.
Hal itu diungkapkan Anies Baswedan melalui sambungan telepon acara Indonesia Lawyers Club (ILC) pada Selasa (14/4/2020).
Anies Baswedan mengatakan bahwa Indonesia harus meniru beberapa negara yang disiplin menerapkan pembatasan sosial.
• Tuduh WHO Bias Terhadap China, Donald Trump Hentikan Pendanaan di Tengah Pandemi Virus Corona
Mulanya, Anies mengajak agar semua pihak diajak bekerja sama terkait pembatasan sosial.
Dengan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jakarta, pihaknya akan memberikan bantuan kepada warga kurang mampu.
"Saya ingin mengajak semuanya bahwa namanya memang pembatasan sosial tapi ini harus menjadi kesempatan untuk membangun solidaritas sosial."
"Di satu sisi pemerintah akan siapkan programnya bahkan kami di Jakarta karena pelaksanaan program nasional mulai tanggal 20an maka kemarin kita mulai untuk membagikan di antaranya, karena kita mulai PSBB Jumat kemarin," kata Anies.
Meski demikian, ia meminta agar warga untuk bersabar mengingat penyaluran bantuan juga tak mudah begitu saja mengingat kondisi lapangan serta mendadaknya masalah ini.
"Apakah bisa langsung bisa menjangkau semua? Tidak perlu waktu, karena ini dilakukan di tempo yang singkat, kita menggunakan data yang ada dulu begitu sampai di lapangan maka RW akan memeriksa data awal dicek dengan kondisi di lapangan, siapa yang harus ditambahkan, siapa yang harus dikoreksi," kata dia.
Anies menerangkan, pihaknya akan memberikan bantuan secara mingguan pada rakyat kurang mampu.
"Karena ini akan diberikan bantuan dalam paket mingguan."
"Seperti yang disampaikan oleh Ibu tadi bahwa amat yang dibutuhkan adalah kebutuhan pokok supaya kesehariaan bisa berfungsi, makan ada sehongga itu diberikan mingguan harapannya bisa menjaga," ucap dia.
• Bahas PSBB di ILC, Miing Soroti Nasib Perih Warga Miskin: Manusia Mau Diatur kalau Butuh Makan
Lalu, Anies memberikan dua pilihan kepada masyarakat.
Pilih disiplin menerapkan PSBB hingga masalah Virus Corona cepat selesai atau dibuat longgar namun masalah ini tidak segera selesai.
Sedangkan, masalah Virus Corona tak hanya menyangkut dunia kesehatan.
Lantas, Anies meminta masyarakat bisa meniru apa yang terjadi di Vietnam dan Selandia Baru.
Di sana, masalah Virus Corona relatif bisa teratasi dengan baik.
"Pilihannya sekarang Bang Karni, disiplin supaya cepat selesai atau kita longgar, rileks tapi butuh waktu lama."
"Contohnya ada liat Vietnam, liat Selandia Baru mereka lakukan amat disiplin, amat ketat, tapi sekarang mereka sudah mulai bisa mengatakan, kami mulai terbebas," ungkap Gubernur 50 tahun ini.
Jika peraturan PSBB dibuat santai maka yang terjadi adalah wabah Virus Corona akan terjadi lebih lama.
"Atau kita pilih dibuat longgar, dengan cara longgar memang sebagian masih bekerja, sebagian masih beraktifitas, tetapi dampaknya menjadi lebih panjang," ucapnya.
• Hasil Rekam Media Covid-19 Bocor, Bupati Sragen Copot Kepala Lab RSUD dr Soehadi: Di Mana Etikanya
Menurutnya penderitaan akibat Virus Corona terjadi kepada semua orang.
"Nah kami merasa penderitaan yang harus dialami oleh kita semua jangan diperpanjang, kita disiplinkan, kita tuntaskan secara cepat, lalu kita bangkitkan kembali," pungkasnya.
Lihat videonya mulai menit ke-15:30:
(TribunWow.com/Mariah Gipty)