Virus Corona
Video Momen Ganjar Pranowo Tolak Bersalaman dengan Ibu-ibu untuk Cegah Virus Corona: Rasah Salaman
Momen menarik terjadi ketika Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menolak diajak bersalaman dengan seorang ibu-ibu warga Semarang.
Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Momen menarik terjadi ketika Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menolak diajak bersalaman dengan seorang ibu-ibu.
Kejadian tersebut terjadi saat Ganjar Pranowo melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk memakai masker, dan menjaga jarak di tengah pandemi Virus Corona.
Dilansir TribunWow.com, dengan menggunakan sepeda dan sembari berolah raga pagi, Ganjar Pranowo lakukan untuk mengelilingi pasar dan permukiman di Kota Semarang.

• Berkaca-kaca, Ganjar Pranowo Minta Maaf soal Penolakan Jenazah Corona di Ungaran: Ini Terakhir Kali
Ganjar Pranowo juga memberi contoh yang baik, dengan memakai perlengkapan lengkap, mulai dari masker, sarung tangan, kaca mata, topi, hingga sepatu dan kaus kaki.
Orang nomor satu di Jawa Tengah itu terus menyampaikan imbauan kepada semua orang yang tidak memakai masker.
Dirinya juga tidak ketinggalan membawa pengeras suara supaya imbauannya bisa didengar jelas oleh banyak orang.
Namun dalam sebuah kesempatan itu, ada momen menarik yang terjadi, yakni ketika Ganjar menolak saat diajak bersalaman dengan ibu-ibu warga setempat.
Padahal sang ibu tersebut sudah menyodorkan tangannya dengan harapan dibalas oleh Ganjar.
Seakan menyadari penolakan yang dilakukan oleh Ganjar, ibu dengan memakai kaus berwarna merah hitam hanya bisa tertawa yang juga diikuti oleh tawa dari teman-temannya.
Hal itu bermula ketika Ganjar berhenti di depan warung pinggir jalan, dengan maksud memberikan masker kepada penjual tersebut, termasuk kepada warga yang berada di situ.
Sembari memberikan masker, Gubernur kelahiran Karanganyar, Jawa Tengah itu mengimbau untuk terus memakai masker ketika harus keluar rumah.
• Ganjar Pranowo Ngaku Hatinya Terluka soal Viral Jenazah Corona Kembali Ditolak: Saya Mohon Maaf
Lalu tiba-tiba ada ibu-ibu yang datang menghampiri untuk berjabat tangan.
Namun lantaran masih menerapkan physical distancing dalam rangka pencegahan penyebaran Virus Corona, Ganjar tidak bisa membalas uluran tangannya.
"Rasah salaman (tidak usah bersalaman-red)," tegas Ganjar.
"Kalau keluar rumah pakai masker ya, segera dipakai," kata Ganjar.

Simak videonya mulai menit ke- 2.25:
Ganjar Mengaku Hatinya Terluka soal penolakan Jenazah Corona
Sebelumnya, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengomentari soal penolakan jenazah Covid-19 di Ungaran, Jawa Tengah.
Ganjar Pranowo mengaku merasa hatinya terluka bahwa ada penolakan jenazah Covid-19 untuk kesekian kalinya di wilayahnya.
Dilansir TribunWow.com dari channel YouTube Ganjar Pranowo pada Jumat (11/4/2020), Ganjar Pranowo mengaku kaget mendengar kabar tersebut.
• PDP Virus Corona di Samarinda Ngamuk, Ancam Perawat Pakai Pecahan Kaca saat Mau Diisolasi
"Bapak Ibu Warga Jawa Tengah saya mendapatkan laporan yang mengejutkan, peristiwa yang membuat tatu ati (hati terluka)."
"Sekelompok warga Ungaran menolak pemakaman pasien Covid-19 ini kejadian kesekian kalinya," ujar Ganjar.
Lalu secara halus ia meminta warga untuk membuka rasa kemanusiaan terkait orang yang meninggal akibat Virus Corona.
"Saya mohon maaf saya ingin kembali mengajak bapak ibu untuk ngrogoh rasa kamanungsan (membuka rasa kemanusiaan) yang kita miliki," sambungnya.
Ia secara tegas menjelasak bahwa jenazah Covid-19 juga sudah sesuai dengan aturan agama dan kesehatan yang berlaku.
• Pasien Positif Corona yang Berbohong saat Pemeriksaan Awal Sempat Dirawat di Bangsal Umum Sepekan
"Sekali saya sampaikan bapak ibu, pengurusan jenazah pasien Covid-19 sudah dilakukan dengan standar yang aman, baik dari segi agama maupun medis."
"Mulai dari penyucian secara syari, kemudian dibungkus kantong plastik yang tidak tembus air hingga dimasukkan peti," jelasnya.
Menurut keterangan ahli kesehatan, virus biasanya akan ikut mati setelah beberapa saat di tanah.
Virus itu tak bisa begitu saja keluar dari tanah hingga menular ke warga sekitar.
"Dan seperti yang sudah ditegaskan para ahli kesehatan, ketika jenazah itu dikubur secara otomatis virusnya akan mati karena inangnya juga mati."
"Saya tegaskan sekali lagi kalau jenazah itu sudah dikubur virusnya ikut mati di dalam tanah, tidak bisa keluar kemudian menjangkiti warga," ucapnya.
• Waspada, Virus Corona Ternyata Dapat Memperparah Penyakit Asma, Berpotensi Mengancam Jiwa
Selain itu, dari sisi agama bahwa menolak jenazah itu haram hukumnya.
"Majelis ulama pun sudah berfatwa bahwa mengurus jenazah itu wajib hukumnya sementara menolak jenazah itu dosa," ucap Gubernur 50 tahun ini.
Sehingga, Ganjar berharap agar kejadian di Ungaran merupakan kasus penolakan jenazah terakhir yang terjadi.
Sebelumnya dikabarkan penolakan jenazah Covid-19 juga sempat terjadi di Banyumas.
"Karena itu saya berharap kejadian di Ungaran ini adalah yang terakhir kali, jangan ada lagi penolakan jenazah," kata dia.
Lihat videonya mulai menit awal:
(TribunWow/Elfan Nugroho/Mariah Gipty)
Baca juga artikel ini di Tribunnews.com dengan judul Video Momen Ganjar Pranowo Tolak Bersalaman dengan Ibu-ibu untuk Cegah Virus Corona: Rasah Salaman