Breaking News:

Puasa Ramadan 2020

Nasihat untuk Wanita Hamil saat Puasa Ramadan, Waspadai Gejala-gejala Berikut Ini

Wanita hamil pasti merasa tidak cukup sehat selama puasa selama bulan Ramadan.

Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Claudia Noventa
cdv.gov
ilustrasi hamil saat berpuasa di bulan Ramadan 

TRIBUNWOW.COM - Wanita hamil pasti merasa tidak cukup sehat selama puasa selama bulan Ramadan.

Banyak wanita hamil yang justru khawatir tentang kesehatan mereka atau kesejahteraan bayi dalam kandungan selama menjalani puasa Ramadan.

Dikutip TribunWow.com dari hamad.qa, ibu hamil disarankan berkonsultasi dengan dokter sebelum memutuskan untuk berpuasa.

Banyak Muslim berpendapat bahwa wanita hamil atau menyusui tidak boleh berpuasa selama Ramadan.

Bahas Corona, Agus Pambagio Blak-blakan Imbau Pemerintah Keras Beri Aturan: Tapi Harus Kasih Makan

Rapid Test Positif, ABK KM Kelud Sempat Menolak Dikarantina, Kapolresta: Alasan Jauh dari Keluarga

Ini karena Islam membebaskan ibu hamil, anak-anak kecil dan orang sakit dari puasa.

Wanita hamil yang bersedia untuk berpuasa selama bulan Ramadan harus meminta nasihat dokter sepanjang bulan untuk memastikan bahwa puasa tidak memengaruhi bayi dalam kandungan.

Saat mereka berpuasa, mereka harus memastikan untuk sering beristirahat sepanjang hari dan juga mendapatkan nutrisi yang tepat ketika berbuka puasa.

Tak hanya itu, ibu hamil juga harus memastikan untuk mengkonsumsi hingga tiga liter air di Sahur dan buka puasa setiap harinya.

Wanita hamil juga harus menghindari permen dan makanan ringan bergula lainnya yang biasanya dikonsumsi setelah berbuka puasa.

Ada beberapa kekhawatiran bahwa puasa dapat memengaruhi seberapa baik seorang bayi tumbuh di dalam rahim

Puasa dapat dikaitkan dengan persalinan prematur.

Rapid Test Positif, ABK KM Kelud Sempat Menolak Dikarantina, Kapolresta: Alasan Jauh dari Keluarga

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa lebih banyak bayi dilahirkan lebih awal jika ibu mereka berpuasa saat Ramadan.

Jika Ramadan bertepatan dengan musim panas yang bisa menyebabkan wanita hamil berisiko dehidrasi karena asupan cairan yang rendah.

Hal ini dapat menyebabkan persalinan prematur.

Secara medis tidak dianjurkan bagi wanita yang mengalami komplikasi kehamilan seperti diabetes, tekanan darah tinggi atau anemia untuk berpuasa.

Wanita hamil dengan kondisi-kondisi mendasar ini harus menghindari puasa untuk melindungi diri dan bayi mereka yang belum lahir dari komplikasi yang tidak diinginkan.

Implikasi lain dari puasa bagi wanita hamil yang sehat bisa seperti mual, berat badan lahir rendah, pusing dan metabolisme yang lambat.

Cerita Ojol Nangis Minta Gadaikan Sertifikat Rp 300 Juta, Nikita Mirzani: Ada Penghasilan? Ngaco

Wanita hamil yang puasa harus menghubungi dokter mereka sesegera mungkin jika terjadi hal-hal berikut ini:

Tidak mengalami penambahan berat badan yang cukup atau bahkan malah menurun.

Kencing lebih jarang atau jika urine mereka berwarna gelap dan berbau kuat. Ini adalah tanda dehidrasi, dan itu bisa membuatnya lebih rentan terhadap infeksi saluran kemih atau komplikasi lainnya.

Merasakan sakit kepala atau nyeri lain atau demam.

Mual atau mulai muntah.

Ada perubahan nyata dalam gerakan bayi di dalam perut.

Merasakan nyeri seperti kontraksi. Ini bisa menjadi tanda persalinan prematur.

Merasa pusing, pingsan, lemah, bingung atau lelah, bahkan setelah mereka beristirahat dengan baik. (TribunWow.com)

Tags:
PuasaRamadanHamil
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved