Virus Corona
Ibadah Haji Tahun Ini Terancam Batal karena Corona, Fachrul Razi: Jangan Melakukan Pembayaran Apapun
Menteri Agama Fachrul Razi sudah mempersiapkan alternatif ibadah haji tahun 2020 di tengah pandemik Virus Corona.
Penulis: Khistian Tauqid Ramadhaniswara
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Menteri Agama Fachrul Razi sudah mempersiapkan alternatif ibadah haji tahun 2020 di tengah pandemik Virus Corona.
Hal tersebut Fachrul Razi beberkan melalui kanal YouTube KOMPASTV pada Minggu (12/4/2020).
Mulanya Fachrul Razi mengakui bahwa pihaknya mempunyai dua alternatif tentang ibadah haji.

• Kenali 5 Gejala Ringan Infeksi Virus Corona: Kelelahan, Sakit Tenggorokan, hingga Tak Peka Bau
Pertama, ibadah haji tahun ini akan tetap dilaksanakan meski ada wabah Virus Corona.
Bahkan, Fachrul Razi mengeaskan bahwa keberangkatan haji akan sesuai dengan rencana sebelumnya.
"Alternatif pertama kita asumsikan kita akan berangkat, atau jemaah haji untuk tahun ini akan berangkat sebagaimana direncanakan," kata Fachrul Razi.
Sedangkan untuk yang kedua adalah melakukan mitigasi jika ibadah haji dibatalakan.
Mitigasi adalah suatu upaya yang dilakukan untuk mengurangi atau menghapus kerugian yang mungkin terjadi.
"Alternatif kedua yang kita siapkan adalah mitigasi seandainya haji tahun ini dibatalkan," kata Fachrul Razi.
• Pekanbaru Resmi Ditetapkan sebagai Zona Merah Virus Corona, Gubernur Minta Warga Jangan Remehkan
Tak berhenti di situ saja, Fachrul Razi juga memastikan bahwa beberapa tim masih ada di Arab Saudi.
Bukan tanpa sebab, para tim tersebut tentu mempersiapkan dengan matang kebutuhan ibadah haji.
"Sekitar 40 orang tim haji kita masih ada di Saudi," kata Fachrul Razi.
"Mereka tetap melanjutkan kegiatan-kegiatan penyiapan akomodasi, transportasi darat kemudian juga masalah makanan," imbuhnya.
Selain itu, Fachrul Razi juga meminta untuk tidak melakukan pembayaran apapun terkait ibadah haji.
Sebelum nantinya pemerintah Arab Saudi sudah memberi kepastian tentang keberangkatan ibadah haji.
"Jangan melakukan pembayaran apapun sampai ada kepastian dari pemerintah Saudi tentang 'go or no go' tentang masalah haji ini," kata Fachrul Razi.
Lihat videonya dari awal
• Citra Kirana Bercerita Tentang Virus Corona kepada Calon Buah Hatinya, Rezky Aditya: Menyedihkan Sih
Karni Ilyas Bela Rakyat Kecil saat PSBB
Pemimpin Redaksi tvOne, Karni Ilyas angkat bicara terkait pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jabodetabek.
Hal itu diungkapkan Karni Ilyas di acara Kabar Petang tv One pada Senin (13/4/2020).
Dalam kesempatan tersebut, Karni Ilyas mengungkap keprihatinannya pada masyarakat kurang mampu terkait diberlakukannya PSBB.
Karni Ilyas mengaku tak masalah dengan pembelakuan PSBB di Jabodetabek asalkan tetap memperhatikan kebutuhan rakyat kecil.
"Gapapa, yang penting daerah-daerah tadi itu melihat yang saya bilang tadi sudah mengantisipasi apa yang akan terjadi pada rakyatnya."
"Bupati Bogor, Bupati Bekasi, Wali Kota Bogor, Wali Kota Bekasi bisa enggak mengantisipasi itu?" ucap Karni Ilyas.
Menurut Karni Ilyas, setidaknya rakyat diberi kebutuhan dasar pangan secara langsung seperti nasi bungkus.
Jangan hanya disuruh mengurus surat agar menerima bantuan.
Pasalnya kebutuhan pangan sangat mendesak.

• Evaluasi Anies Baswedan soal PSBB di DKI: Pergerakan dari Luar ke Dalam Jakarta Masih Cukup Padat
"Bisa dong disuruh di rumah tapi kasih dong nasi bungkus langsung, jangan disuruh urus surat dulu. Enggak tau kapan diterimanya," ucap Karni Ilyas.
Karni Ilyas mengimbau pemerintah agar jangan asal menyuruh semua warga untuk di dalam rumah jika mereka saja tak memiliki sesuatu untuk dimakan.
"Bisa enggak berangkat dia, tapi anaknya empat, ada delapan bungkus nasi sederhana di rumah saja sudah tenang lah."
"Tapi jangan enggak boleh saja, enggak boleh pergi terus gimana? Kalau dia enggak tahan lihat anaknya nangis," imbaunya.
Menurut Presenter acara Indonesia Lawyers Club ini, masalah ini perlu kerja sama dari semua pihak.
"Ini kerja sama Pemerintah Daerah, Pemerintah Pusat untuk mengatasi ini," lanjutnya.
• Jokowi Jamin PKH, Kartu Prakerja, dan Bansos Bukan Omong Kosong: Semuanya Harus Jalan Minggu Ini
Lantas, ia menyinggung langkah Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang tidak mau langsung menerapkan lockdown.
"Apa kita terlalu ketat, saya memahami sekali loh kenapa Pak Jokowi tidak menerapkan langsung lockdown," ungkap Karni Ilyas.
Negara tak bisa begitu saja memenuhi semua kebutuhan warganya karena keterbatasan APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara).
Hal ini tentu berbeda dengan negara-negara yang sudah maju.
"Saya sudah melihat kemungkinan-kemungkinan ini, langsung lockdown total, gimana ya jujur kita enggak punya APBN untuk membiayai langsung kehidupan rakyat itu seperti yang diterapkan Singapura, di Jepang, di China, atau di Amerika sekarang ini," ucap dia. (TribunWow.com/Khistian TR/Mariah Gipty)