Virus Corona
Innalillahi Wainna Ilaihi Rojiun, Ketua Masjid Al Hikmah New York Aji Sastra Meninggal karena Corona
Kabar duka datang dari di New York, Amerika Serikat. Seorang WNI, Ketua Pengurus Masjid Al Hikmah Aji Sastra Jumena meninggal dunia karena Covid-19.
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Kabar duka datang dari New York, Amerika Serikat.
Ketua Pengurus Masjid Al Hikmah di New York, Amerika Serikat, Aji Sastra Jumena meninggal dunia.
Aji Sastra meninggal akibat terinfeksi Virus Corona.
Hal tersebut disampaikan oleh Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno melalui Instagram resminya @sandiuno pada Sabtu (11/4/2020).
• Kecewa Jenazah Tenaga Medis Ditolak Warga, PPNI Jelaskan Cara Bungkus Jasad Pasien Corona
Dalam unggahan ulang Sandiaga Uno dari akun Instagram KJRI New York @indonesianconsulate_ny, Aji Sastra dilaporkan meninggal pada Rabu (8/4/2020).
Selain menjadi Ketua Pengurus Masjid Al Hikmah, Aji Sastra merupakan pendiri komunitas Indonesia USA Peduli Bangsa dan NKRI bernama Forum Tanah Air.
Dalam unggahanya tersebut, Sandiaga mengatakan bahwa dirinya bertemu terakhir kali dengan almarhum pada saat mengunjungi anaknya yang berkuliah di AS pada Ramadan 2019.
Sandiaga itu turut mendoakan agar Aji Sastra meninggal dalam keadaan khusnul khotimah.
Politikus Gerindra tersebut juga tak lupa untuk memperingatkan masyarakat agar tak keluar rumah kecuali urusan mendesak.
Sehingga, ia berharap pandemi Virus Corona ini segera berakhir.
• Cerita Pasien Covid-19 yang Sembuh di Balikpapan, Dibantu Warga hingga Disambut Pakai Spanduk
"Saya mendapat kabar duka dari Kota New York, Amerika Serikat. Pak Aji Sastra, salah satu warga Indonesia di New York meninggal dunia akibat keganasan COVID-19."
Saya sempat bertemu beliau pada saat sedang mengunjungi anak saya pada bulan Ramadan tahun lalu.
Pak Aji ini merupakan Chairman Masjid Al Hikmah di NY.
Almarhum juga merupakan pendiri Forum Tanah Air, suatu komunitas Indonesia USA Peduli Bangsa dan NKRI.
Kita doakan insya Allah almarhum husnul khotimah, dilapangkan kuburnya, diampuni segala dosanya. Aamiin ya rabbal alamin.
Kepada seluruh masyarakat, saya imbau untuk tetap jaga keselamatan dan kesehatan.
Tidak perlu keluar rumah jika tidak ada urgensinya. Insya Allah bersama-sama kita dapat hentikan penyebaran COVID-19 ini," tulis Sandiaga Uno.
Pada kesempatan lain, sebelumnya Sandiaga sempat memberikan tanggapannya terkait peran pemerintah, dalam mengatasi masalah ekonomi di tengah wabah Virus Corona (Covid-19).
Sandiaga mengatakan pemerintah harus bisa bergerak cepat untuk memastikan kebutuhan masyarakat tercukupi.
Ia menduga apabila masalah tidak segera diselesaikan sebelum bulan Ramadan tiba, maka akan muncul masalah baru.
Penjelasan tersebut ia unggah lewat akun Instagram milknya @sandiuno, Senin (6/4/2020).
Pada unggahan tersebut, awalnya Sandiaga turut menyampaikan simpatinya kepada para pengusaha yang terdampak Covid-19.
"Hati, dan doa saya selalu bersama mereka di luar sana, khususnya pengusaha menengah, 64 juta pengusaha kecil," kata Sandiaga.
"Kini mereka harus bertahan hidup," lanjutnya.
Sandiaga lalu membandingkan situasi di Indonesia saat ini lebih parah dibandingkan krisis ekonomi pada tahun 1998.
"Kejadian ini berbeda dengan tahun 97-98, tahun 97-98 tingkat permintaan masih ada," katanya.
"Sekarang ini karena kita menghadapi serangan Virus Covid-19, permintaan runtuh," sambungnya.
• Pada Ganjar Pranowo, Ibu Hamil Muda Duga Terjangkit Corona karena Uang Kembalian dari Tukang Sayur
• Kecewa Jenazah Tenaga Medis Ditolak Warga, PPNI Jelaskan Cara Bungkus Jasad Pasien Corona
Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta tersebut lalu menyinggung soal bantuan yang diberikan oleh pemerintah untuk meringankan beban masyarakat.
"Saya bicara dengan pengusaha menengah, dan juga besar, mereka berjuang keras," katanya.
"Paket yang ditawarkan akan memberikan pengiriman dana langsung kepada 10 juta keluarga, termasuk dana bagi pengangguran atau dana pra kerja," ujar Sandiaga.
Sandiaga mengakui bahwa bantuan pemerinta memang akan meringankan beban masyarakat, namun ia menilai hal tersebut belum cukup untuk memastikan kebutuhan masyarakat.
"Hal ini akan mengurangi tekanan, namun saya yakin ini tidak cukup, karena kita harus melihat antara enam-delapan persen pendapatan kotor kita, paket ini hanya sekitar empat persen," katanya.
Meskipun meragukan upaya pemerintah akan cukup, Sandiaga juga mengapresiasi langkah pemerintah untuk mencegah pemutusan hubungan kerja (PHK) secara besar-besaran akibat Covid-19.
"Hal lain yang dikucurkan Pak Jokowi insentif di bidang fiskal."
"Insentif pajak, hal ini memberikan kelonggaran bagi perusahaan besar, dan mencegah mereka melakukan pemutusan hubungan kerja."
"Pemberhentian kerja besar-besaran dapat dihindari jika mereka diberikan sedikit kelonggaran, ini di luar dugaan, saya tak pernah melihat kejadian seperti ini," papar Sandiaga.
• PDP Virus Corona di Samarinda Ngamuk, Ancam Perawat Pakai Pecahan Kaca saat Mau Diisolasi
(TribunWow.com/Mariah Gipty/Anung Malik)